Sukses

Ancol Beroperasi Normal Meski Listrik Padam

Meski listrik padam, tercatat ada sekitar 36 ribu wisatawan yang memasuki kawasan Ancol pada Minggu, kemarin.

Liputan6.com, Jakarta - PT Impian Jaya Ancol Tbk menyebutkan, pemadaman listrik yang terjadi di kawasan Jabodetabek dan sebagian Jawa pada Minggu (4/8/2019) kemarin tidak mempengaruhi operasional wahana dan acara di taman hiburan di Utara Jakarta tersebut.

Vice President Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Agung Praptono mengatakan, tercatat ada sekitar 36 ribu wisatawan yang memasuki kawasan Ancol pada Minggu kemarin.

"Kami pastikan seluruh wahana dan acara di Ancol tetap beroperasi dan berjalan dengan baik. Meskipun dengan bantuan genset, namun tidak mengurangi pelayanan kami kepada pengunjung," ujar dia di Jakarta, Senin (5/8/2019).

Dia menyatakan, saat terjadi pemadaman listrik kemarin, petugas maintenance Ancol langsung segera mengoperasikan genset sebagai sumber daya pendukung agar pasokan listrik tetap terjaga.

Menurut catatannya, setidaknya ada 23 unit genset yang tersebar di beberapa titik di kawasan Taman Impian Jaya Ancol dengan daya antara 250-1.250 kva.

"Semua genset dipastikan beroperasi dengan baik karena dilakukan perawatan dan pengecekan secara rutin oleh petugas maintenance sehingga semua fasilitas dan wahana dapat berjalan dengan baik," ungkap dia.

"Pagi ini aliran listrik (di Ancol) sudah mulai kembali pulih dan semua aktivitas pun kembali normal," tandas Agung.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Plt Dirut PLN: Kompensasi Listrik Padam akan Ikuti Aturan

Plt Dirut PLN Sripeni Inten mengatakan pihaknya akan memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terdampak listrik padam. Saat ini pihaknya tengah menghitung besaran kompensasi yang akan diberikan.

"Mengenai kompensasi kepada masyarakat sudah ada aturannya Permen ESDM dan PLN komit, komit untuk melaksanakan hal tersebut," kata dia, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8).   

Terkait besaran kompensasi, kata dia, PLN sudah bakal mengikuti formulasi yang sudah ada dalam aturan yang berlaku untuk kompensasi akibat listrik padam.

"Sudah ada aturannya jelas, dari Undang-Undang, yang turun kepada Permen, Permennya tahun 2017, khususnya pasal 6, yang mengatakan sudah ada formulasinya tinggal ikutin saja," lanjut dia.

"Yah kalau gratis ada hitung hitungannya, kan sekian jam, kira kira sekiaan kWh. Kira-kira berkisar antara sekian hari digratiskan, misalnya 2 atau 3 hari, tergantung dari tadi kelompok kelompoknya, kan ada kelompoknya, kemudian di lokasi ini berapa jam tidak dialiri listrik oleh PLN," terang dia.

Dia pun menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta PLN untuk segera melakukan recovery agar kebutuhan listrik masyarakat dapat segera terpenuhi.

"Secara tegas pula Pak Presiden meminta kepada direksi dan manajemen untuk segera mengambil langkah-langkah perbaikan dan konkrit agar (listrik padam) tidak terulang kembali," ujar dia.

"Itu tadi cukup clear pesan dari Pak Jokowi, bagaimana PLN merencanakan program untuk perbaikan ke depan agar resiko seperti ini bisa diprediksi, bisa diperhitungkan dan tidak terulang kembali," tandasnya. 

3 dari 3 halaman

Pembangkit Belum Optimal, Masih Ada Wilayah Padam

PT PLN (Persero) menyatakan tidak ada pemberlakuan pemadaman listrik bergilir setiap tiga jam sekali. Beredar info di media sosial bahwa masih akan ada pemadaman listrik bergilir.

Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, kabar pemadaman bergilir adalah tidak benar. PLN tidak sedang memberlakukannya. "Enggak benar itu, hoaks," kata Dwi, di Kantor Pusat PLN Jakarta, Senin (5/8/2019).

Terkait masih ada wilayah yang mengalami pemadaman, Dwi menyebutkan penyebabnya adalah pasokan listrik dari Pembangkit yang belum optimal. "Karena memang ada kita menunggu masuknya (pasokan listrik)," tuturnya.

Saat ini pasokan listrik yang masuk ke dalam sistem Jawa-Bali hanya baru dari Pembangkit Suralaya, sehingga masih menunggu tambahan Pasokan dari Pembangkit lainnya.

"Soalnya kan baru satu yang masuk. PLTU baru satu dari Suralaya. Masih nunggu beberapa pembangkit karena memang ada kita menunggu masuknya," tandasnya.

Untuk diketahui, telah beredar informasi di media sosial yang mengatasnamakan pegawai PLN bahwa perusahaan listrik tersebut akan mematikan bergilir setiap tiga jam sekali. 

Dalam info tersebut, masyarakat diminta untuk segera mengisi air dan mengisi daya baterai handphone dan lampu cadangan.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.