Sukses

Pemerintah Rayu Pengusaha Mebel China Pindahkan Pabrik ke Indonesia

Pemerintah Indonesia berupaya memperoleh manfaat dari perang dagang antara AS dan China

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia berupaya memperoleh manfaat dari perang dagang antara AS dan China. Salah satunya dengan merayu pabrik-pabrik mebel di China untuk pindah ke Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, saat ini pemerintah tengah mendekati produsen mebel China dan Taiwan untuk memindahkan pabriknya ke Indonesia.

"Delegasi gabungan dengan Kementerian Perindustrian bolak-balik terus ke kota di China, Dong Huan. Itu adalah sentra industri mebel di China. Lagi gencar melobi pemilik pabrik mebel," kata dia, di kantornya, Jakarta, Selasa (30/7/2019)

"Ada yang pemiliknya dari China ada juga pemiliknya dari Taiwan yang memiliki pabrik di China yang mengalami relokasi," jelas dia.

Menurut dia, jumlah tenaga di China yang berkurang serta struktur perekonomian yang juga tidak kondusif lagi untuk industri padat karya, menjadi peluang bagi Indonesia.

Meskipun demikian, Mantan Menteri Perdagangan ini mengakui, Indonesia harus bersaing dengan negara-negara tetangga dalam upaya menggaet pelaku usaha Cina merelokasi pabriknya ke tanah air.

"Terlepas dari perang dagang memang evolusi dari pada struktur perekonomian China memaksa dia untuk mengambalikan pabrik-pabrik padat karya yang 20-25 tahun lalu direbut. Sekarang mereka kembalikan," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Realisasi Investasi Kuartal II 2019 Capai Rp 200,5 Triliun

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal II 2019 mencapai Rp 200,5 triliun. Angka ini naik 13,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun tahun lalu sebesar Rp 175,3 triliun.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, capaian tersebut terdiri atas realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 95,6 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 107,9 triliun.

Jika dibandingkan dengan realisasi kuartal I 2019 lalu, ada kenaikan sekitar 2,6 persen. Melihat angka tersebut, BKPM melihat adanya peluang peningkatan realisasi investasi setelah semester I 2019.

Mantan Menteri Perdagangan ini bahkan optimis jika realisasi investasi selama full year akan kembali ke angka double digit. Hal tersebut didukung kondisi politik dalam negeri yang semakin stabil setelah setelah penetapan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.

"Saya tetap mempertahankan prediksi investasi full year akan kembali di double digit,” kata dia, di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Selasa (30/7).

 

3 dari 3 halaman

Realisasi Investasi Terbesar

Selama kuartal II 019, terdapat lima daerah dengan realisasi investasi terbesar. Pertama Jawa Barat sebesar Rp 31,4 triliun atau naik 15,6 persen. Diikuti DKI Jakarta yang mencapai Rp 29,8 triliun atau naik 14,9 persen.

Selanjutnya Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan realisasi investasi masing-masing Rp 19,4 triliun naik 9,7 persen dan Rp 14,7 triliun naik 7,4 persen. Kemudian yang terakhir adalah Banten dengan Rp 12,1 triliun naik 6 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.