Sukses

Pemerintah Siapkan Proyek Pelabuhan hingga Pariwisata untuk UEA

Pemerintah menyambut baik upaya investasi yang dilakukan oleh UEA di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar RI untuk Abu Dhabi, Husin Bagis, menemui Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan di Kantornya Jakarta. Pertemuan keduanya itu terkait dengan tindak lanjut rencana investasi Uni Emirate Arab (UEA).

Husin mengatakan, sejatinya pemerintah mendukung penuh upaya investasi yang dilakukan oleh UEA. Sebagai bentuk dukungan, pemerintah pun akan menyiapkan beberapa sektor untuk menarik minat investasi negara tersebut.

"Arahan Pak Menteri bagus jadi semua akan disiapkan betul lah. Untuk semua proyek. proyek apa itu pelabuhan, energi, tourism, semua akan disiapkan," katanya saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Jumat (26/7).

Husin mengatakan tidak hanya proyeknya yang akan disiapkan namun nota kesepahaman (MoU) pun juga tengah dodok.

"Dan dari kita minta dalam 60 hari ke depan sudah ada follow up-nya semua paling lama," imbuhnya.

Dia menambahkan, dalam beberapa hari ke depan juga beberapa perwakilan tim dari UEA akan berkunjung ke Indonesia untuk menindaklanjuti rencana investasi ini.

"Insya Allah minggu depan akan ada. Artinya yang pasti dia minta proyek apa yang bisa kita yang perlu siap sekarang proyek apa yang bisa kita berikan kepada mereka," jelasnya.

"Jadi kalau mereka mau kemari kita belum siap sulit jadi kita harus siapkan semua. jadi dia mau datang hari ini atau besok tidak sulit," sambungnya.

Sebelumnya, Pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan menghasilkan sejumlah kerja sama di bidang ekonomi. Setidaknya, ada 12 nota kesepahaman (MoU) yang diteken Indonesia-Uni Emirate Arab (UEA).

Dari 12 nota kesepahaman yang diteken itu, 9 di antaranya merupakan kerja sama antara pemerintah RI dan UEA (G to G). Sementara itu, tiga lainnya adalah kerja sama business to business (b to b).

"Dari 3 MoU tadi yang business to business itu nilai totalnya sekitar Rp136 triliun atau USD 9,7 miliar," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu (24/7).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wapres JK Bertemu Perwakilan UEA, Bahas Kerja Sama Investasi Berbagai Sektor

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menerima Menteri Energi dan Industri Persatuan Uni Emirat Arab, Suhail Mohamed Al Mazrouei di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut membahas soal kerja sama investasi antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.

Pertemuan tersebut juga membahas terkait rencana kunjungan kenegaraan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan yang juga Deputy Supreme Commander of the UAE Armed Forced ke Indonesia, pada minggu ketiga bulan ini.

"Persiapan untuk pembicaraan soal investasi bersama untuk negara. Investasi mulai dari energi," kata JK usai bertemu Menteri Energi dan Industri Persatuan Uni Emirat Arab, Suhail di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019). 

Namun, lanjut JK, kerja sama tersebut masih dalam proses dan belum ada kesepakatan. "Belum belum, lagi penjajakan," kata JK.   

3 dari 3 halaman

Berbagai Proyek yang Dibahas

Di kesempatan yang sama, Suhail mengaku senang berkunjung ke Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia, sebab itu pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan investasi.

"Kami sangat berkomitmen untuk meningkatkan investasi kami di Indonesia. Indonesia adalah ekonomi terbesar ke 14 di dunia. Kami ingin UEA meningkatkan bisnis kami dengan Indonesia meningkatkan perdagangan bilateral dan mengembangkan investasi," kata Suhail.

Ada beberapa hal yang sudah dibahas. Mulai dari proyek sektor real estate, sektor pariwisata, dan energi.

"Kami telah membahas banyak proyek menarik dan real estat, energi, sektor pariwisata. Beberapa sektor lainnya juga dan kami memiliki delegasi untuk melakukan investasi baik di Indonesia dari UEA," kata Suhail.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.