Sukses

Tingkatkan Kualitas SDM, Angkasa Pura II Gandeng Monash University

program Internship Monash University dengan Angkasa Pura II diharapkan dapat menjadi salah satu ajang untuk bertukar pengalaman dan ilmu antar dua negara.

Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero) menjalin kerja sama dengan Monash University, Australia. Dalam kerja sama ini kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman mengenai penelitian ekonomi digital dan pengelolaan bandara udara.

"Hari ini kami bekerjasama dengan Monash University yang difasilitasi Kementerian Perhubungan, melakukan MoU untuk kerjasama dalam hal joint research serta hal lainnya," tutur Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin,di Gedung 600 Kantor Pusat Angkasa Pura II, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Selasa (22/7/2019).

Selain research, kerja sama dilakukan untuk program khusus pendidikan, program magang dan kegiatan lainnya yang menunjang kedua belah pihak. Program yang diunggulkan pun dalam hal peningkatan digital capability atau kapasitas building, dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Angkasa Pura II.

"Seperti diketahui, kami di AP II terus meningkatkan kualitas diri di era digital. Bukan sekedar menambah atau mengubah pelayanan menjadi digital, tapi juga dirinya," tutur Awaluddin.

Sehingga, dirasa perlu SDM Angkasa Pura II memperluas wawasan global, terutama soal digital ekonomi. "Makanya, selain dari Monash University, kami pun bekerjasama dengan berbagai pihak demi meningkatkan SDM tadi," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Intership

Penandatangan nota kesepahaman tersebut dilakukan antara Awaluddin dengan Profesor Abid Khan, Leads Global Engagement Monash University. Menurutnya, ingin memberikan contoh nyata kepada mahasiswanya dengan kerjasama program Internship yang dijalin dengan Angkasa Pura II tersebut.

"Kita ingin memberikan pengalaman yang berbeda kepada mahasiswa di Monash University agar bisa mengerti bagaimana kondisi lapangan yang sebenarnya mengenai sistem transportasi dan juga belajar mengenai digital ekonomi digital isu," ujarnya.

Dia juga mengatakan, program Internship ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu ajang untuk bertukar pengalaman dan ilmu antar dua negara. Serta, menjadi pencetak peneliti-peneliti gabungan antar dua negara dengan belajar satu sama lain.

"Jadi kami harap bisa melakukan pendekatan untuk menggabungkan dua kebangsaan antara Australia dan Indonesia," pungkasnya.

Reporter: Pramita Tristiawati

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini