Sukses

Christine Lagarde Mundur dari IMF

Christine Lagarde telah menduduki posisi Direktur Pelaksana IMF sejak 2011.

Liputan6.com, Jakarta - Christine Lagarde mengundurkan diri dari jabatan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF). Pengunduran diri ini efektif berlaku mulai 12 September 2019. Pengunduran diri Lagarde menjelang keputusan pencalonannya untuk menjadi Presiden Bank Sentral Eropa.

"Dengan kejelasan yang lebih pasti mengenai proses pencalonan diri saya sebagai Presiden Bank Sentral Eropa dan waktu yang diperlukan, saya telah membuat keputusan ini demi kepentingan terbaik IMF," jelas dia dikutip dari BBC, Rabu (17/7/2019).

"Dewan eksekutif akan mengambi langkah-langkah yang diperlukan untuk terus bergerak maju dengan proses pemilihan direktur pelaksana yang baru," lanjut Christine Lagarde.

Mantan menteri di kabinet Perancis ini telah menduduki posisi Direktur Pelaksana IMF sejak 2011.

Jika Dewan Eropa menyetujuinya menduduki jabatan Presiden Bank Sentral Eropa maka dirinya akan menjadi pemimpin wanita pertama di bank sentral tersebut. Ia bertanggung jawab di Uni Eropa dan kebijakan moneter di zona Eropa.

Dikenal sebagai "bintang rock" keuangan internasional, Lagarde yang saat ini menginjak usia 63 tahun ini memulai kariernya sebagai pengacara sebelum pindah ke dunia politik.

Christine Lagardebertugas di berbagai jabatan menteri di bawah Presiden Prancis Nicolas Sarközy sebelum terpilih sebagai bos wanita pertama di IMF, menggantikan Dominique Strauss Khan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Christine Lagarde Bakal Jadi Bos Bank Sentral Eropa

Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde  ditunjuk sebagai kandidat Presiden Bank Sentral Eropa. Hal ini akan membuat Lagarde menjadi perempuan pertama yang memimpin lembaga yang kuat.

Dewan Uni Eropa mengumumkan, Lagarde telah dipilih untuk menggantikan Mario Draghi yang masa jabatannya berakhir pada Oktober 2019. Ia menduduki jabatan itu selama delapan tahun.

Dia adalah salah satu dari dua perempuan yang dipilih memimpin bank sentral utama. Dia akan membawa keterampilan politik yang cerdas dengan sentuhan kekuatan bintang di Bank Sentral Uni Eropa.

Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk menuturkan, pengalaman internasional Lagarde akan membuat dia menjadi pimpinan yang "sempurna". 

Dengan pengumuman tersebut, Lagarde berkebangsaan Prancis menuturkan, dirinya sementara akan melepaskan tugasnya sebagai direktur pelaksana IMF selama periode pencalonan.

Lagarde merupakan pilihan yang mengejutkan. Dia bukan seorang ekonom. Ia pengacara dan sebelumnya menjabat sebagai menteri keuangan Prancis. Ia terkenal di kalangan sektor keuangan dan sering menjadi komentator dalam masalah ekonomi global.

Pada tahun lalu, Forbes menempatkan Lagarde di posisi tiga dalam daftar perempuan paling kuat pengaruhnya di dunia. Ia menjadi direktur pelaksana IMF sejak 2011.

"Dia sangat dihormati, mampu menempa kompromi dan mengekpresikan dirinya dengan baik," ujar Ekonom Berenberg, Holger Schmieding, seperti dikutip dari laman CNN Money, pada Rabu (3 Juli 2019.

Nominasi Lagarde merupakan bagian yang diperebutkan luas di antara negara-negara.

Selain Christine Lagarde dan von der Leyen, Charles Michel, Perdana Menteri Belgia juga terpilih sebagai Presiden Dewan Eropa. Sementara itu, Josep Borrell menjadi Kepala Kebijakan Luar Negeri Eropa.

Mengutip Antara, pada 5 Juli 2011, Lagarde menjadi direktur pelaksana IMF ke-11 dan wanita pertama yang memegang posisi tersebut. Ia terpilih untuk masa jabatan lima tahun kedua sebagai direktur pelaksana IMF yang dimulai pada 5 Juli 2016. Sebelumnya ia menjadi menteri keuangan Prancis pada 2007-2011.

3 dari 3 halaman

Gubernur Bank Sentral Inggris Bakal Jadi Bos IMF?

Gubernur Bank Inggris, Mark Carney, dikabarkan tengah disiapkan menjadi bos IMF menggantikan Christine Lagarde. Ia bahkan didukung dua negara sekaligus: Jerman dan Prancis.

Melansir Reuters, kabar ini pertama disebar oleh koran Frankfurter Allegemeine Zeitune asal Frankfurt, Jerman. Sebuah deal mengangkat Carney bahkan sudah dibuat jauh-jauh hari. 

Pengangkatan Carney sebagai bos IMF berpotensi melanggar "tradisi" IMF yang biasanya dipimpin warga Eropa. Sementara, Carney lahir di Kanada dan memiliki tiga kewarganegaraan: Inggris, Irlandia, dan Kanada.

Juru bicara Kementerian Keuangan Prancis menyebut tidak ada kesepakatan semacam itu. Ia menyatakan Prancis sedang menunggu konsensus dalam pemilihan ini.

"Tidak ada keputusan demikian yang diambil oleh pihak berwenang di Prancis. Kami percaya mesti ada keputusan konsesus pada satu nama warga Eropa," ujar pihak kemenkeu Prancis.

Pekan lalu, nama Christine Lagarde diajukan sebagai pemimpin Bank Sentral Eropa (European Central Bank). Ia pun mensuspens kegiatannya sebagai bos IMF selama proses pencalonan ini berlangsung.

Sebagai pemimpin IMF, Lagarde diketahui bersahabat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sebelumnya, Lagarde pernah bekerja sebagai pengacara kelas internasional dengan spesialiasi di dunia ketenagakerjaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.