Sukses

Boeing Ketahuan Jual Pesawat 737 MAX dengan Nama Baru

Pesawat 737 MAX kembali dipasarkan oleh Boeing, tetapi dengan nama baru?

Liputan6.com, Chicago - Boeing ketahuan menjual pesawat 737 MAX yang kontroversial kepada maskapai berbiaya murah. Nama barunya menjadi Boeing 737-8200.

Dilaporkan BBC, kabar itu terkuak oleh sebuah akun Twitter pemantau penerbangan @AeorimagesChris. Akun itu berhasil mengambil foto before dan after pesawat Boeing 737 MAX yang dibeli Ryanair.

Berikut gambarnya:

Terlihat tulisan di moncong kiri pesawat adalah 737 MAX, kemudian menjadi 737-8200. Pihak Boeing dan Ryanair sama-sama bungkam perihal kasus ini.

Ryanair adalah maskapai berbiaya murah asal Irlandia. Bulan lalu, induk British Airways juga ingin membeli 200 pesawat diskon Boeing MAX, namun mereka menyebutnya sebagai "pesawat B737".

Pesawat Boeing 737 MAX sedang dikandangkan sejak kecelakaan pesawat yang menimpa Lion Air dan Ethiopia Air. Keduanya memakai pesawait 737 MAX 8 milik Boeing.

Diduga, pesawat jatuh karena malfungsi Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS). Akibatnya berbagai negara melarang penerbangan Boeing 737 MAX hingga saat ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ikuti Saran Presiden Trump?

Pada April lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan Boeing agar mengganti nama 737 MAX. Pasalnya, citra pesawat itu sedang sangat tergerus.

Ini Trump lontarkan lewat akun Twitternya. Ia menilai rebranding pesawat dan memberikan fitur tambahan dapat memperbaiki kondisi Boeing.

"Jika saya adalah Boeing, saya akan memperbaiki Boeing 737 MAX, tambah beberapa fitur yang baru, dan rebrand pesawat dengan sebuah nama baru, tambahkan beberapa fitur luar biasa, dan REBRAND pesawat itu dengan sebuah nama baru." ujar Trump.

Dalam twitnya, Trump berkata tidak ada produk yang sedang menderita seperti Boeing 737 MAX. Ia pun berlagak rendah hati dengan menyebut tidak memahami branding.

"Apalah yang saya ketahui tentang branding, mungkin tidak ada (tetapi saya berhasil menjadi presiden!)," ujar Trump.

Presiden Donald Trump sudah resmi melarang penerbangan Boeing 737 Max di negaranya. Ketika Trump mengumumkan hal itu, ia menyuruh agar pesawat yang sedang terbang langsung dicekal begitu mendarat.

"Boeing adalah perusahaan luar biasa. Mereka saat ini bekerja sangat, sangat keras. Dan harapannya mereka akan segera memberi jawaban, tapi sebelum itu pesawat akan dikandangkan" ujar Trump pada Maret lalu.

3 dari 3 halaman

Boeing Kehilangan Gelar Produsen Pesawat Terbesar di Dunia

Sejak dilarang terbang pada lima bulan lalu, Boeing melaporkan hingga saat ini tidak ada pesanan terbaru untuk pesawat jenis 737 MAX-nya.

Melansir dari laman CNBC, Boeing hanya mengirimkan total 239 pesawat pada pertengahan tahun ini. Angka ini turun 37 persen dibanding enam bulan pertama pada 2018. Tentunya hal ini sangat membuat Boeing kesulitan.

Tidak adanya pemesanan terbaru, pada Juni ini menandai bulan ketiga berturut-turut Boeing tidak menerima pesanan terbaru untuk pesawatnya, khususnya 737 MAX.

Hal ini akan membuat Boeing kehilangan gelarnya sebagai produsen pesawat terbesar di dunia. Saat ini, para konsumen yang biasa memesan 737 MAX kebanyakan beralih ke Airbus A320.

Setelah kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang, pesawat Boeing 737 MAX sudah dilarang untuk terbang sejak pertengahan Maret lalu.

Berdasarkan laporan penyidik, penyebab kecelakaan hebat ini terjadi akibat dari kesalahan yang sama. Menanggapi perihal ini, hingga saat ini Boeing telah menyiapkan perbaikan perangkat lunak untuk 737 MAX-nya, namun sayangnya hingga saat ini para regulator belum juga mengizinkan pesawat ini untuk mengudara kembali.

Baik Boeing dan beberapa maskapai yang memesannya sudah dipaksa untuk mengandangkan pesawat jenis 737 MAX ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.