Sukses

Kota Kreatif Pertama di RI Berdiri Sebelum 2025

Bekraf menilai sudah waktunya Indonesia memiliki sebuah kota yang mendukung berbagai kegiatan dari para pelaku industri kreatif.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, mengemukakan gagasannya untuk membangun sebuah kota yang berbasiskan industri kreatif untuk pertama kalinya di Indonesia.

Gagasan Triawan ini disampaikannya dalam sambutan dan di sela-sela acara sosialisasi Perpres nomor 142 tahun 2018, di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.

Berbicara di hadapan peserta yang hadir, Triawan menilai Indonesia sudah waktunya memiliki sebuah kota yang mendukung berbagai kegiatan dari para pelaku industri kreatif melalui kehadiran Bekraf Creative District (BCD).

“Bekraf Creative District (BCD) adalah sebuah konsep yang kami gagas berdasarkan kebutuhan dari para pelaku industri kreatif Indonesia. Saya berharap, ide ini segera terealisasi dalam kurun waktu 2019-2024 ini agar para pelaku industri kreatif di Indonesia bisa memiliki ekosistem terpadu yang baru dan  kondusif bagi karya kreatif mereka,” ujar Triawan Munaf.

Triawan juga menambahkan, Bekraf akan fokus kepada 6 program subsektor prioritas guna mendukung konsep Bekraf Creative District (BCD). Subsektor yang menjadi awal dari Bekraf Creative District (BCD) adalah, Fashion, Film, Musik, Kriya, Kuliner, dan Games/Aplikasi Digital.

Dalam perencanaannya Bekraf Creative District (BCD) melibatkan stakeholders ekonomi kreatif utamanya asosiasi-asosiasi pelaku ekonomi kreatif yang terkait.

“Pada tahap ini kami masih fokus kepada penyusunan master plan dari Bekraf Creative District (BCD), karena ini merupakan pekerjaan besar yang melibatkan banyak pihak. Bekraf Creative District (BCD) akan menjadi salah satu warisan dari kepemimpinan Pak Jokowi di periode kedua ini.” Tambah Triawan.

Triawan mengharapkan agar konsep Bekraf Creative District (BCD) yang dikembangkan Bekraf ini segera dilaksanakan sebagai upaya mengurangi beban Kota DKI Jakarta.

“Bekraf mendukung penuh rencana pemindahan ibu kota agar beban kota Jakarta menjadi berkurang. Bekraf Creative District (BCD) yang kami usulkan adalah membangun ekosistem ekonomi kreatif di luar kota Jakarta,” tutup Triawan.

   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bekraf Fasilitasi 4 Daerah Kembangkan Ekonomi Kreatif

Sebelumnya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan memfasilitasi dan mendampingi program dari Bekraf untuk kabupaten/kota.

Ini sebagai tindak lanjut dari program penilaian mandiri kabupaten/kota kreatif Indonesia (PMK3I) Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Fisik Deputi Infrastruktur Bekraf melaksanakan program pembentukan kabupaten/kota (KaTa) Kreatif Indonesia. Hal ini bertujuan melakukan-top down process terhadap hasil uji petik PMK3I.

Setelah melalui proses seleksi yang melibatkan tim penilai dari internal Bekraf dan para pakar/praktisi/profesional telah terpilih 10 KaTa Kreatif Indonesia 2019. 

KaTa kreatif Indonesia 2019 itu terdiri atas empat kabupaten/kota di Jawa dan luar Pulau Jawa yang akan mendapat fasilitasi dan pendampingan dari Bekraf. Sedangkan enam kabupaten/kota lainnya untuk penghargaan khusus.

Empat kabupaten/kota yang berpotensi menjadikan ekonomi kreatif sebagai pendorong utama peningkatan ekonomi/kabupaten/kotanya, antara lain Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Palembang, dan Kota Malang.

Pada 2019, Bekraf hanya dapat memberikan fasilitas untuk empat kabupaten/kota. Direncanakan pada tahun selanjutnya pemilihan kabupaten/kota kreatif ini akan terus memperbarui kategori pemilihannya.

Pada Senin, 24 Juni 2019, empat kepala daerah memaparkan mengenai rencana strategis dan peta jalan kabupaten/kota kreatif yang dipimpinnya di hadapan Kepala Bekraf, para deputi, serta para direktur.

Keempat kepala daerah tersebut antara lain Wali Kota Malang, Bupati Majalengka, Wali Kota Palembang, dan Bupati Kartanegara.

Dalam pemaparan, Wali Kota Malang Sutiaji membeberkan mengenai RPJMD 2018-2023, yakni mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif (Future of Malang).  Adapun Kota Malang ini untuk subsektor aplikasi dan pengembangan permainan.

Kemudian Bupati Majalengka H.Karna Sobahi memaparkan mengenai rencana untuk membuat komite ekonomi kreatif serta peningkatan kerja sama di bidang ekraf, baik nasional dan internasional. Majalengka memiliki unggulan untuk subsektor seni pertunjukan.

Selanjutnya Bupati Kartanegara memaparkan mengenai peta jalan The Festive of Kukar tahun 2019-2021 dengan memperkuat ekosistem ekraf Kukar.

Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo menuturkan, mengenai rencana membentuk Forum Kreatif Palembang dan telah memasukkan ekonomi kreatif pada misi dari wali kota

Kepala Bekraf, Triawan Munaf, menuturkan pemilihan dan penetapan KaTa Kreatif Indonesia 2019 bukan untuk mendeklarasikan sudah kreatif kabupaten dan kota tersebut.

"Akan tetapi sebagai bentuk dorongan agar kabupaten/kota berupaya keras dan cerdas untuk mampu mewujudkan ekosistem ekonomi kreatif yang kuat di kabupaten/kota," ujar dia, seperti dikutip dari laman Bekraf, Rabu (26/6/2019).

Empat kabupaten/kota akan dilakukan pendampingan oleh Bekraf hingga akhir 2019. Status sebagai KaTa Kreatif akan dilakukan evaluasi pada tahun berikutnya, apabila ada kabupaten/kota dinilai gagal menyandang status tersebut, maka status tersebut akan dicabut. Visi program ini menjadikan ekonomi kreatif sebagai pendorong utama ekonomi kabupaten/kota. 

3 dari 3 halaman

Bekraf Target Ekspor Ekonomi Kreatif Naik 8 Persen

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menargetkan ekspor produk ekonomi kreatif karya anak bangsa bisa meningkat hingga 8 persen.

Kepala Bekraf, Triawan Munaf mengatakan, pengiriman produk ekonomi kreatif ke luar negeri saat ini sudah berada pada kisaran USD 20 miliar per tahun.

"Ekspor ini kita sudah USD 20 miliar. Kenaikannya kurang lebih sampai 8 persen lah. 8-10 persen untuk ekspor," ujar dia di Jakarta, Jumat (28/6/2019).

Secara destinasi, ia menyebutkan, negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang menjadi tempat favorit, khususnya ekspor untuk produk fashion.

"Di Amerika paling banyak, untuk fashion. Ke Amerika dan Jepang banyak. Produk fashion-nya ada helm, macam-macam lah," ungkap dia.

Guna target kenaikan ekspor delapan persen bisa tercapai, Triawan juga menuntut pihak produsen untuk lebih mempersiapkan produknya agar bisa diterima di pasar luar negeri.

"Bukan hanya pemerintah, tapi produsen sendiri harus mempersiapkan produk-produknya, punya kontak yang baik di luar negeri dengan para importir di sana," tegas dia. 

"Jadi produk-produk yang bagus itu bisa ekspor, soalnya di luar negeri lebih susah. Tantangannya lebih berat buat dapatkan distributor lokal yang kuat di sana. Jadi semuanya beriringan, bukan hanya promosi saja," tandasnya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.