Sukses

Harga Cabai Tembus Rp 100 Ribu per Kg

Kenaikan harga cabai tersebut sudah terjadi sejak sekitar satu pekan terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Pedagang sayur di pasar tradisional terus mengeluhkan harga komoditas cabai yang melambung sejak lepas Lebaran Idul Fitri 2019 kemarin. Seperti yang terjadi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, di mana tingginya harga modal kini membuat harga jual cabai mencapai angka Rp 100 ribu per kg.

"Cabai lagi naik. Sudah Rp 80 ribu (per kg) sekarang harga modalnya, dijual Rp 100 ribu (per kg)," keluh Uus (50), salah seorang pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, kepada Liputan6.com, Senin (15/7/2019).

Uus mengatakan, ketetapan harga tersebut sudah terjadi sejak sekitar satu pekan terakhir. Nominal harga itu berlaku bagi seluruh produk cabai yang dijualnya, yakni cabai rawit merah, cabai rawit hijau dan cabai merah keriting.

Selain Uus, seorang pedagang lain di pasar serupa yakni Surati (50) juga melontarkan argumen serupa terkait harga cabai. Bedanya, ia menawarkan barang seperti cabai rawit merah dengan harga lebih rendah.

"Cabai rawit merah jualnya Rp 80 ribu (per kg), modalnya Rp 70 ribu (per kg). Sudah lama ini (kenaikan harganya), abis lebaran naik terus. Biasanya normalnya ini Rp 40 ribu (per kg)," jelas dia.

Sementara untuk komoditas cabai lain yakni cabai merah keriting dan rawit hijau, Surati menjualnya sama rata di angka Rp 70 ribu per kg.

Di samping produk cabai, sayuran lain yang harga jualnya menekan pun yakni timun, kentang, dan terong. Untuk timun dan kentang, Uus melaporkan, harganya kini Rp 18 ribu per kg, naik dari harga normal yang kisaran Rp 10-12 ribu per kg.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Sayuran Lain

Sedangkan untuk terong yang ditawarkan Surati, harganya saat ini meningkat jadi Rp 15 ribu per kg. "Biasanya paling mahal Rp 10 ribu. Udah segini dari abis Lebaran," ungkap dia.

Di sisi lain, melonjaknya harga cabai dan beberapa sayuran tidak diikuti oleh komoditas bawang seperti bawang merah dan bawang putih, yang justru menurun. Uus melaporkan, harga keduanya telah terpangkas sejak sekitar satu bulan lalu.

"Bawang turun. Bawang putih bulat Rp 45 ribu per kg, cutting Rp 50 ribu per kg. Udah sebulan turun. Sebelumnya Rp 80 ribu. Bawang merah juga turun Rp 35 ribu, sebelumnya Rp 40 ribu," paparnya.

Senada, Surati pun menyampaikan bahwa harga bawang putih dan bawang merah telah kembali normal. "Bawang merah standar, Rp 35 ribu (per kg). Bawang putih juga, yang bulat Rp 40 ribu, cutting Rp 45 ribu," tandasnya.

3 dari 4 halaman

Harga Tomat dan Cabai Naik Drastis

Sejumlah harga komoditas sayur menunjukan tren kenaikan di pasar tradisional. Mulai dari harga cabai, hingga tomat melambung tinggi di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Pedagang sayur di Pasar Rumput, Ria (23) mengaku memang harga komoditas tengah meroket tinggi pada hari ini. Ria membanderol cabai keriting merah dan cabai rawit merah kompak di harga Rp 60 ribu per kilogram (kg).

"Tinggi-tinggi sekarang sayur semua. Cabai rawit hijau lebih mahal lagi malah. Udah nyentuh Rp 70 ribu per kilogram," tuturnya kepada Liputan6.com Jumat (5/7/2019).

Tak hanya jenis cabai saja, harga tomat juga dibanderol tinggi pada hari ini. kenaikannya bisa berkisar Rp 3ribu - Rp 4 ribu per kg.

Pedagang sayur lain, Sumiyati (34) kini menjual harga tomat senilai Rp 16 ribu per kg. Padahal biasanya hanya Rp 13 ribu per kg.

"Sekarang sudah enggak bisa lagi jual kita Rp 10 ribu per kg. Enggak untung. Dulu-dulu kan masih bisa," tegasnya.

Sumiyati menjelaskan, salah satu penyebab atau pemicu kenaikan harga tomat di pasar tradisional menurutnya karena kini sedang memasuki musim kemarau.

"Makanya sekarang jualnya antara Rp 16ribu per kg.

Sementara itu, hari ini Sumiyati menjual harga cabai merah keriting Rp63 ribu per kg, cabai rawit merah Rp59 ribu per kg. Sedangkan bawang merah normal yaitu Rp35 ribu per kg dan bawang putih seharga Rp40 ribu per kg.

4 dari 4 halaman

Kapan Turun

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kasubdit Pemasaran Kementerian Pertanian, Unan, mengatakan kenaikan harga tomat memang dipengaruhi oleh musim kemarau.

Selain itu, harga tomat yang sempat anjlok di awal tahun kemarin juga membuat para petani enggan menanam tanaman tomat.

"Oleh sebab itu, pasokan tomat berkurang," katanya.

Dia menargetkan harga tomat akan kembali normal pada saat Idul Adha nanti. Saat ini, jelasnya, para petani sudah mulai melakukan penanaman tomat kembali.

"Pada saat Idul Adha nanti Insha Allah harga akan normal karena tomat yang tanam sudah banyak lagi," pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.