Sukses

Rincian Tunjangan Kinerja Pegawai LIPI, Mulai Rp 2,5 Juta hingga Rp 33,24 Juta

Tunjangan kinerja bagi pegawai di LIPI diberikan terhitung mulai bulan Agustus 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan pertimbangan adanya peningkatan kinerja pegawai dan organisasi dalam pelaksanaan reformasi birokrasi yang dicapai Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pemerintah memandang perlu mengganti Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan lndonesia.

Atas pertimbangan tersebut, pada 18 Juni 2019, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2019 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan lndonesia.

Dikutip dari laman Setkab, Minggu (7/7/2019), dalam Perpres ini disebutkan, pegawai (PNS dan Pegawai Lainnya) di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), selain diberikan penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan tunjangan kinerja setiap bulan.

“Tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud diberikan setelah mempertimbangkan penilaian reformasi birokrasi, capaian kinerja organisasi, dan capaian kinerja individu,” bunyi Pasal 2 ayat (2) Perpres ini.

Tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud tidak diberikan kepada:

a. Pegawai di Lingkungan LIPI yang tidak mempunyai jabatan tertentu;

b. Pegawai di Lingkungan LIPI yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan;

c. Pegawai di LIPI yang diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan uang tunggu dan belum diberhentikan sebagai pegawai;

d. Pegawai di Lingkungan LIPI yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun; dan/atau

e. Pegawai pada badan layanan umum.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rincian Tunjangan

Tunjangan kinerja setiap bulan sebagaimana dimaksud tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini, yaitu:

1. Kelas jabatan 17 mendapat tukin Rp 33,24 juta

2. Kelas jabatan 16 mendapat tukin Rp 27,57 juta

3. Kelas jabatan 15 mendapat tukin Rp 19,28 juta

4. Kelas jabatan 14 mendapat tukin Rp 17,09 juta

5. Kelas jabatan 13 mendapat tukin Rp 10,93 juta

6. Kelas jabatan 12 mendapat tukin Rp 9,89 juta

7. Kelas jabatan 11 mendapat tukin Rp 8,75 juta

8. Kelas jabatan 10 mendapat tukin Rp 5,07 juta

9. Kelas jabatan 9 mendapat tukin Rp 5,07 juta

10 Kelas jabatan 8 mendapat tukin Rp 4,59 juta

11. Kelas jabatan 7 mendapat tukin Rp 3,91 juta

12. Kelas jabatan 6 mendapat tukin Rp 3,51 juta

13. Kelas jabatan 5 mendapat tukin Rp 3,13 juta

14. Kelas jabatan 4 mendapat tukin Rp 2,95 juta

15. Kelas jabatan 3 mendapat tukin Rp 2,89 juta

16. Kelas jabatan 2 mendapat tukin Rp 2,70 juta

17. Kelas jabatan 1 mendapat tukin Rp 2,53 juta.

 

3 dari 3 halaman

Diberikan Mulai Agustus

Tunjangan kinerja bagi pegawai di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sebagaimana dimaksud diberikan terhitung mulai bulan Agustus 2018, dengan memperhitungkan capaian kinerja pegawai setiap bulannya.

“Pajak penghasilan atas tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,” bunyi Pasal 6 Perpres ini.

Menurut Perpres ini, pegawai di Lingkungan Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia yang diangkat sebagai pejabat fungsional dan mendapatkan tunjangan profesi maka tunjangan kinerja dibayarkan sebesar selisih antara tunjangan kinerja pada kelas jabatannya dengan tunjangan profesi pada jenjangnya.

Jika tunjangan profesi yang diterima sebagaimana dimaksud lebih besar dari pada tunjangan kinerja pada kelas jabatannya maka yang dibayarkan yaitu tunjangan profesi pada jenjangnya.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan kinerja pegawai di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sebagaimana dimaksud diatur dengan Peraturan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

“Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,” bunyi Pasal 13 Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2019, yang telah diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly pada 25 Juni 2019.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini