Sukses

Kemendag Genjot Ekspor Produk UKM ke Kanada

TPSA Project telah dilakukan pembinaan terhadap 15 usaha kecil menengah (UKM) untuk tiga komoditas, yakni pakaian jadi, alas kaki, dan kopi.

Liputan6.com, Jakarta - Sinergi Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Global Affairs Canada (GAC) dalam Trade and Private Sector Assistance (TPSA) Project Kanada selama periode 2015-2019 sukses mendongkrak ekspor produk usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia ke Kanada.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Arlinda menyampaikan, hal itu dalam pertemuan Final Project Conference dan Project Steering Committee TPSA di Jakarta.

"Selama periode tersebut, Kemendag dan TPSA Project mampu melaksanakan 80 aktivitas yang berdampak signifikan terhadap peningkatan kapasitas pelaku usaha Indonesia dan peningkatan ekspor Indonesia ke Kanada dan negara lainnya. Kami sangat mengapresiasi proses kerja sama TPSA Project yang secara keseluruhan telah terlaksana dengan baik," ujar Arlinda di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Melalui kerja sama TPSA Project telah dilakukan pembinaan terhadap 15 usaha kecil menengah (UKM) untuk tiga komoditas, yakni pakaian jadi, alas kaki, dan kopi, sehingga bisa ekspor ke pasar Kanada dan Amerika Utara. 

Kerja sama TPSA Project berhasil membukukan peningkatan ekspor sebesar USD 4,8 juta pada periode 2015-2019. Nilai tersebut masih akan terus bertambah seiring dengan negosiasi bisnis yang masih berjalan pada tiga sektor tersebut. 

"Melalui pembinaan yang intensif, para UKM binaan TPSA Project berhasil masuk ke pasar Kanada dan meningkatkan ekspornya. Dengan adanya peningkatan ekspor ini, diharapkan dapat mendorong peningkatan hubungan perdagangan Indonesia dan Kanada ke depannya," lanjut Arlinda.

Kerja sama TPSA Project juga memberikan program peningkatan kapasitas pengetahuan kepada asosiasi pelaku usaha dan instansi terkait.

Kepada pelaku usaha terpilih, dilakukan pembinaan dan pengembangan pengetahuan dengan memerhatikan tiga aspek utama dalam menjalankan usaha, yaitu aspek gender, aspek lingkungan, dan aspek keberlanjutan.  

Secara keseluruhan, pelaksanaan TPSA Project yang akan berakhir pada 2019 ini telah memberikan manfaat kepada 43 instansi kementerian, lembaga, 500 asosiasi pelaku usaha, dan 20 universitas atau lembaga riset sejak dimulai pada 2015.

TPSA Project adalah proyek yang didanai Pemerintah Kanada melalui GAC yang  dilaksanakan the Conference Board of Canada selama lima tahun.

Tujuan proyek ini yaitu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui intensifikasi perdagangan dan investasi dengan mendorong perdagangan antara Indonesia dan Kanada. 

Selain itu, juga untuk meningkatkan peluang dan kemitraan investasi dan perdagangan yang berkelanjutan untuk kedua negara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Indonesia Tingkatkan Ekspor Rempah, Kopi serta Teh ke Italia

Sebelumnya, Italia bidik kerjasama lebih komprehensif di sektor industri dengan Indonesia. Di sisi lain perdagangan antara kedua negara, dalam periode 2016-2018 yang mengalami kenaikan rata-rata 12 persen.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, kedua negara terus membangun kerjasama yang lebih kuat, bisa dilihat dari pertumbuhan positif di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi.

"Saya melihat produk ekspor kedua negara bersifat saling melengkapi," kata Airlangga di Jakarta, Sabtu, 22 Juni 2019.

Airlangga menilai, masih banyak peluang yang belum dimanfaatkan secara maksimal serta potensi yang lebih besar dalam perdagangan bilateral.

Jika dilihat dari neraca perdagangan Indonesia dan Italia, potensi yang bisa dioptimalkan adalah produk industri yang mendominasi perdagangan antara Indonesia dan Italia, yaitu, besi dan baja, produk kimia, alas kaki, karet, rempah-rempah, kopi serta teh.

"Besi dan baja, misalnya, Italia telah menjadi pasar ekspor kedelapan terbesar dari Indonesia pada 2018. Selain itu, Italia adalah basis manufaktur terbesar kedua di Uni Eropa yang memasok berbagai jenis produk industri ke Indonesia," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Keunggulan Italia

Airlangga menambahkan, Italia dikenal luas sebagai negara terkemuka dalam ekspor mesin dan solusi mekanik, produk logam, otomotif, industri dan peralatan transportasi, produk kimia dan serat sintetis, serta peralatan listrik dan elektronik.

Menurutnya, Indonesia adalah mitra yang cocok untuk Italia dalam pengembangan industri, sebab menawarkan banyak kualitas, dari tenaga kerja berkualitas tinggi dan kapasitas produksi, hingga pasar domestik yang berkembang.

Airlangga berharap, kerjasama bilateral antara kedua negara meluas ke wilayah regional dan global. Indonesia merupakan anggota pendiri ASEAN, sedangkan Italia anggota pendiri Uni Eropa dan merupakan sesama anggota G-20. Ditambah lagi, kedua negara memiliki pandangan yang sama tentang cara mengatasi berbagai tantangan global secara memadai.

"Kami berharap inisiatif semacam itu akan menghubungkan industri mebel, fesyen, maupun alas kaki Italia yang diakui dunia dengan industri kreatif Indonesia yang sedang berkembang. Ini akan membantu sektor industri kreatif Indonesia untuk memasuki pasar global," tandasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.