Sukses

Pedagang di Pasar Tradisional Keluhkan Harga Sayuran yang Terus Naik

Harga sayuran di pasar tradisional terus merangkak naik. Bahkan ada sayuran yang harganya melonjak hingga dua kali lipat.

Liputan6.com, Jakarta - Para pedagang di pasar tradisional mengeluhkan harga sayuran yang terus melonjak naik. Seperti yang diutarakan Toyyibah (44), seorang pedagang sayuran di Pasar Kwitang, Jakarta Pusat.

"Sayuran lain juga pada mahal. Banyak yang protes jadinya (pembeli)," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Pasar Kwitang, Jakarta, Jumat (28/6/2019).

Adapun komoditas sayuran jualannya yang secara harga jual tinggi salah satunya terong. "Terong normalnya Rp 8-10 ribu (per kg), sekarang Rp 15 ribu (per kg)," sambungnya.

Tak hanya terong, komoditas sayuran lain yang harga jualnya tinggi yakni kacang panjang. Menurut laporan Toyyibah, harganya kini melambung dua kali lipat dari harga normal, yakni dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg.

Hal serupa dilontarkan Sum (49), salah seorang pedagang sayuran lain di Pasar Kwitang. Sama seperti Toyyibah, ia menjual terong seharga Rp 15 ribu per kg.

"Terong dapatnya (di pasar induk) Rp 12 ribu (per kg), jualnya Rp 15 ribu (per kg). Terong normalnya sih Rp 10 ribu per kg," terang Sum kepada Liputan6.com.

Kenaikan harga juga dialami produk sayuran lain seperti buncis dan kacang panjang. Sum menawarkan buncis Rp 20 ribu per kg, lebih besar dari harga normal Rp 12-16 ribu per kg. Sementara kacang panjang dijualnya Rp 20 ribu per kg, naik dari harga normal Rp 10-12 ribu per kg.

Di lain sisi, kenaikan harga sayuran rupanya tidak diikuti oleh produk bawang, yang secara harga jual saat ini tidak banyak berubah.

"Bawang-bawang normal. Bawang merah enggak berubah, Rp 35 ribu per kg. Bawang putih Rp 40 ribu (per kg), kalau yang cutting Rp 45 ribu (per kg)," ungkap Toyyibah.

Sama seperti Toyyibah, Sum juga menawarkan bawang merah di angka normal Rp 35 ribu per kg. Untuk bawang putih, ia menyatakan harga jualnya kini telah jauh terpangkas dibanding pada saat bulan puasa kemarin.

"Saya jual bawang putih bulat Rp 24 ribu (per kg), yang cutting Rp 27 ribu (per kg). Sekarang udah normal, tadinya pas sebelum Lebaran bisa sampai Rp 100 per kg," tutup Sum.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masuk Akhir Pekan, Harga Cabai Merangkak Naik

Memasuki akhir pekan di penghujung Juni ini, harga komoditas cabai di pasar tradisional terus merangkak naik. Seperti yang terjadi di Pasar Kwitang, Jakarta Pusat, dimana harga cabai seperti cabai rawit, cabai merah keriting dan cabai merah besar masih tinggi.

Sum (49), salah seorang pedagang sayuran di Pasar Kwitang mengatakan, harga cabai rawit hijau yang ia jual sudah meninggi sejak sekitar dua hari lalu. Dia kini menawarkannya di angka Rp 45-60 ribu per kg.

"Rawit hijau lancip Rp 60 ribu (per kg), kalau yang biasa Rp 45 (per kg). Baru dua hari kemarin. Biasanya murah, paling sekitar Rp 25-30 ribu per kg," ujar dia kepada Liputan6.com, Jumat (28/6/2019). 

Kenaikan harga fantastis pun dirasakan produk cabai merah keriting. Sum membelinya di pasar induk seharga Rp 55 ribu per kg, untuk kemudian menjualnya Rp 60 ribu per kg. Padahal, ia mengaku, harga standarnya ada di kisaran Rp 25-30 ribu per kg.

Ungkapan serupa turut dilontarkan Toyyibah (44), seorang pedagang sayuran lain di Pasar Kwitang. Dia menceritakan kebaikan harga cabai rawit merah yang baru terjadi pada hari ini.

"Rawit merah sekarang Rp 50 ribu (per kg). Baru naik hari ini. Kemarin masih Rp 40 ribu (per kg)," jelas Toyyibah.

Tak hanya cabai rawit merah, ia melanjutkan, harga jual komoditas cabai lain seperti cabai merah keriting dan cabai merah besar juga masih tinggi. Namun, ia menekankan harganya kini telah turun dibanding pada masa Lebaran kemarin.

"Cabai merah keriting Rp 60 ribu (per kg). Ini udah lama. Sebelum Lebaran malah Rp 70 ribu (per kg). Kalau cabai merah besar Rp 65 ribu (per kg). Normalnya Rp 50 ribu. Tapi pas Lebaran sempat Rp 100 ribu," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.