Sukses

Anggarkan Dana USD 1 Juta, Freeport Kirim Putra Papua Belajar ke AS

Tahun ini, PT Freeport Indonesia memberangkatkan empat orang peserta Program CCI asal Papua dan Papua Barat.

Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan AMINEF kembali memberangkatkan empat orang peserta Program Community College Initiative (CCI) asal Papua dan Papua Barat, dari total 26 orang penerima beasiswa CCI dari seluruh Indonesia pada tahun ini. Adapun pada 2018 lalu, dari total 20 orang penerima beasiswa CCI, sembilan orang di antaranya adalah penerima beasiswa asal Papua.

Senior Advisor PT Freeport Indonesia, Michael Manufandu mengatakan, CCI ini merupakan program yang tepat untuk anak muda Papua, karena program tersebut tidak hanya memfasilitasi pengembangan akademik para penerima beasiswa, namun juga dapat mengasah keterampilan kepemimpinan mereka. Total dana yang dialokasikan PT Freeport Indonesia untuk turut mendukung Program CCI untuk periode 2016 hingga 2020 mencapai USD 1 juta.

“Freeport sudah ikut dalam program ini selama 12 tahun. Hal ini karena kami melihat, Program CCI tidak hanya menawarkan pendidikan teknis profesional bagi yang sudah bekerja, namun juga mereka memberikan pendidikan kepemimpinan yang baik, di mana mereka dilatih untuk memimpin dalam unit kecil maupun unit besar,” ujar dia di Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Direktur Eksekutif AMINEF Alan Feinstein mengungkapkan apresiasinya atas dukungan PT Freeport Indonesia selama ini dalam Program CCI. Menurut dia, PT Freeport Indonesia telah menjadi salah satu pendukung utama yang terlibat dalam keseluruhan program, mulai dari sosialisasi, rekrutmen, seleksi hingga orientasi pra-keberangkatan.

“PT Freeport Indonesia dengan jaringannya yang luas khususnya di Papua dan Papua Barat telah memungkinkan kami untuk menyosialisasikan program ini kepada mereka yang tinggal di kedua provinsi tersebut. Karena itu, kami sangat berterima kasih atas dukungan PT Freeport Indonesia selama ini,” kata dia.

Alan juga menjelaskan, anak-anak Papua dan Papua Barat penerima beasiswa AMINEF selama ini menunjukkan minat belajar yang tinggi dan sangat termotivasi untuk kembali ke daerahnya untuk membangun Papua. Dengan demikian, keterampilan kepemimpinan berikut keilmuan yang mereka dapatkan bisa menjadi modal utama mereka untuk menjadi pionir dan berkontribusi positif pada komunitasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penerima Beasiswa

Keempat penerima beasiswa ini akan belajar di sejumlah community college di Amerika Serikat, dengan bidang studi yang berbeda-beda. Para penerima beasiswa ini adalah Junus Marthin Albertho Kbarek, yang mengambil jurusan Administrasi Bisnis di Bunker Hill Community College, Massachusetts, Nur Hayyu Supriatin jurusan Pendidikan Anak Usia Dini di Mesa Community College, Arizona.

Natalius Fillep Marani jurusan Ilmu Media dan Teknologi Komunikasi di Kirkwood Community College, Iowa dan Mici Eka Wontini Maniagasi yang akan mengambil jurusan Pendidikan Anak Usia Dini di Northern Virginia Community College.

Natalius Fillep Marani asal Manokwari mengatakan dirinya tidak pernah menyangka keinginannya untuk mendalami ilmu komputer dan IT akan segera terwujud. Tidak tanggung-tanggung, dia akan mempelajari ilmu media dan teknologi komunikasi di Kirkwood Community College, Iowa, Amerika Serikat. Natalius adalah salah satu penerima beasiswa dari program CCI) Program, hasil kerjasama PT Freeport Indonesia dengan American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). Melalui program ini, para penerima beasiswa akan belajar selama 2 semester di sejumlah community college di Amerika Serikat.

“Saya sudah delapan tahun mengajar di sekolah Jayawijaya di Tembagapura, yang juga merupakan sekolah asuhan Freeport. Saya menjadi konsultan teknologi informasi (IT) di sana karena saya memang suka sekali dengan komputer dan IT. Jadi ketika saya melihat ada pengumuman dari Freeport soal beasiswa ini, saya langsung mendaftar karena memang cita-cita saya adalah menjadi web developer. Karena itu, saya berterima kasih sekali kepada Freeport karena sudah mendukung saya selama ini” ujarnya.

Sepulang dari pendidikannya di Amerika Serikat, Natalius sudah memiliki cita-cita untuk meningkatkan pendidikan IT di Kabupaten Mimika, sekaligus membantu para Mama Papua dalam memasarkan produk dagangan mereka.

“Saya ingin membantu para Mama-Mama di Kabupaten Mimika dalam memasarkan barang dagangan mereka secara digital dan berbasis aplikasi, agar produk-produk dari Papua juga bisa dipasarkan ke masyarakat luas. Selain itu, saya juga ingin tetap membantu pendidikan anak-anak dalam memahami IT,” ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Selain Natalius, penerima beasiswa asal Papua lainnya adalah Mici Eka Wontini Maniagasi yang berasal dari ibu kota Jayapura. Mici yang merupakan guru Bahasa Inggris di Sekolah Papua Harapan, Jayapura, akan mempelajari tentang pendidikan anak usia dini di Northern Virginia Community College, Virginia. Sepulangnya nanti dari Amerika Serikat, Mici bercita-cita untuk membuka kursus Bahasa Inggris di Jayapura.

“Saya ingin membuka kursus Bahasa Inggris yang akan diperuntukkan tidak saja bagi siswa, namun juga bagi guru sekolah dasar dan sekolah Minggu di gereja. Saya juga ingin membuka workshop kecil untuk ibu-ibu muda tentang cara mengurus anak dan memberikan penjelasan kepada mereka tentang mengapa pendidikan itu sangat penting dan harus dimulai sejak usia dini,” ujarnya.

Sejak tahun 1998 hingga 2019, tercatat ada 83 pelajar asal asal Papua dan Papua Barat sebagai penerima beasiswa pendidikan di Amerika Serikat melalui kerjasama AMINEF dan PT Freeport Indonesia, di mana 26 diantaranya adalah penerima beasiswa program MA (S2) dan 57 pelajar adalah peserta Program CCI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.