Sukses

Saham Golden Flower Melonjak 50 Persen Saat Pencatatan Perdana

PT Golden Flower Tbk, produsen industri garmen resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Liputan6.com, Jakarta - PT Golden Flower Tbk, produsen industri garmen resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (26/6/2019).

Emiten berkode POLU ini mencatatkan lonjakan signifikan pada pencatatan perdana di BEI.

Berdasarkan data RTI, saham POLU dibuka naik 144 poin ke posisi Rp 432 per saham dari harga perdana Rp 288 per saham. Saham POLU sempat dibuka di level tertinggi Rp 432 per saham dan terendah Rp 432 per saham. Total frekuensi perdagangan saham hanya tujuh kali.

Penguatan saham POLU ini terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat pada awal sesi perdagangan. IHSG naik tipis 3,36 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.32381.

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.333,27 dan terendah 6.317,89. Total frekuensi perdagangan saham 129.849 kali dengan volume perdagangan 5,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,9 triliun. Investor asing lepas saham Rp 1,2 miliar di apsar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS)berada di Rp 14.170.

Adapun PT Golden Flower Tbk, perusahaan bergerak di industri garmen akan mencatatkan saham perdana dengan kode saham POLU di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Head of Investment UOB Kay Hian, John Octavianus mengatakan, Perseroan menetapkan harga penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 288 per saham.

"Respons pasar bagus selama masa penawaran awal saham pada 17 Mei-27 Mei 2019 kemarin. Sudah tercover semua saham yang ditawarkan," terangnya di Jakarta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dana IPO

Dia melanjutkan, produsen pakaian Calvin Klein ini melakukan IPO sebanyak-banyaknya 150 juta saham atau 20 persen dari total modal yang ditempatkan atau disetor penuh perusahaan. Perseroan mengincar dana segar dari aksi IPO senilai Rp 43,2 miliar.

Adapun dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, biaya produksi, biaya operasional, biaya pemasaran, dan lain lain. Pada 2018, penjualan Perseroan tercatat  sebesar Rp438,46 miliar atau naik 0,16 persen secara tahunan.

Penjualan ekspor menjadi kontributor terbesar yakni 95,43 persen atau sebesar Rp418,44 miliar, sedangkan Rp23,05 miliar lainnya berasal dari penjualan lokal. 

Dalam proses penawaran perdana saham ini, perseroan menunjuk Head of Investment UOB Kay Hian sebagai perusahaan penjamin emisi efek. PT Golden Flower Tbk akan menjadi emiten ke-17 yang tercatat di BEI pada tahun berjalan 2019.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.