Sukses

Koleksi Gitar Legendaris Laku Terjual Rp 303 Miliar

Gitar legendaris milik David Gilmour dari Pink Floyd laku terjual ratusan miliar.

Liputan6.com, New York - Gitar legendaris milik anggota Pink Floyd berhasil laku keras di meja lelang. Harganya pun meroket jauh dari ekspektasi awal.

Dilaporkan Rolling Stone, gitar tersebut adalah milik David Gilmour dari band Pink Floyd. Rumah lelang Christie's di New York menjadi pihak yang melaksanakan pelelangan ini.

Gitar Black Strat menjadi primadona di pelelangan itu. Harganya mencapai USD 3,9 juta atau Rp 56,2 miliar (USD 1 = Rp 14.142). Instrumen legendaris ini dipakai pada 1970 sampai 1983 dalam merekam album fenomenal Dark Side of the Moon, Wish You Were Here, Animals, dan The Walls.

Gitar lain yang laku keras adalah 1954 Fender Stratocaster dengan nomor seri 0001. Floyd menggunakan gitar itu saat merekam Another Brick in the Wall Part 2. Harganya mencapai USD 1,8 juta (Rp 25,4 miliar).

Ada juga gitar akustik andalan Gilmour, yaitu 1969 Martin D-35, yang laku sekitar USD 1 juta (Rp 14,1 miliar). Gitar 1986 Strat yang pernah dimainkan Ringgo Starr juga laku seharga USD 100 ribu (Rp 1,4 miliar), sementara gitar 1984 Fender Stratocaster yang George Harrison mainkan ikut laku USD 212 ribu (Rp 3 miliar).

Hasil lelang gitar ini menghasilkan dana sebesar USD 21,49 juta atau setara Rp 303 miliar. Lelang berlangsung selama enam jam dan diikuti peserta dari 66 negara.

Dan berikut respons Gilmour atas pelelangan ini:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gilmour Mengaku Sedih dan Lega

David Gilmour mengaku merasa sedih sekaligus lega karena pelelangan ini. Ia mengaku merelakan koleksinya serta percaya bahwa hasilnya akan berkah.

"Saya merasa sedih karena kehilangan beberapa instrumen ini dan juga lega karena mereka sudah terurus, dan bahwa hal ini akan memberikan kebaikan. Jika saya butuh sebuah gitar, saya akan pergi keluar dan membelinya. Mereka adalah alat bagi keterampilan saya. Mereka memberikan saya musik, tetapi pada akhirnya, mereka merupakan alat yang saya pakai," ujar Gilmour.

Sebelum acara lelang, Gilmour menyatakan bahwa hasil uangnya akan menguntungkan ClientEarth yang mendanai para pengacara dan pakar di bidang linkungan. Mereka adalah orang-orang yang membantu melawan krisis iklim yang sedang terjadi.

 

3 dari 3 halaman

Jaga Lingkungan demi Generasi Mendatang

Gilmour mulai peduli dengan isu lingkungan karena memikirkan para generasi yang mendatang. Ia menilai krisis iklim merupakan tantangan terbesar umat manusia.

"Kita butuh dunia beradab yang terus berlanjut untuk seluruh cucu kita dan seterusnya agar gitar-gitar ini bisa terus dimainkan dan nyanyian bisa dinyanyikan," ujarnya dalam pernyataan resmi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.