Sukses

Pistol Bunuh Diri Vincent van Gogh Terjual Rp 2,6 Miliar

Maestro lukis Vincent van Gogh mengidap penyakit mental hingga akhir hayatnya.

Liputan6.com, Paris - Sebuah pistol yang digunakan bunuh diri oleh Vincent van Gogh laku terjual pada sebuah acara lelang di Paris, Prancis. Pistol yang digunakan sang maestro lukis itu laku seharga 162.500 euro atau Rp 2,6 miliar (1 euro = Rp 16.052).

Pistol itu berjenis 7mm Lefaucheux. Pihak rumah lelang AuctionArt menyebut pistol itu sebagai "senjata paling terkenal dalam sejarah seni," demikian laporan CNN.

Awalnya, pistol itu dikira hanya laku 60 ribu euro (Rp 963 juta). Identitas pemenang lelang tidak diumumkan.

Vincent van Gogh adalah pelukis asal Belanda yang melukis The Starry Night yang legendaris. Kisah keberhasilan van Gogh tak terlepas dari penyakit mental yang ia derita.

Situs Van Gogh Museum menceritakan sang pelukis memotong salah satu telinganya pada Desember 1888. Kondisi mentalnya mulai bermasalah akibat perseteruan dengan Paul Gauguin, pelukis yang juga sahabat dekat van Gogh.

Sang maestro sempat dengan sukarela masuk ke rumah sakit jiwa selama setahun karena khawatir dengan kondisinya sendiri. Awalnya kesehatannya membaik dan berhasil keluar dari rumah sakit.

Kondisi kesehatan Vincent van Gogh cukup membingungkan. Van Gogh Gallery menyebut ratusan dokter dan psikiater mencoba mengetahui apa sebetulnya penyakit orang ini. Ada yang menyebutnya punya penyakit bipolar, keracunan, hingga epilepsi.

Melukis menjadi salah satu kegiatan yang menemani Vincent van Gogh sampai akhir hayat. ia terus sakit-sakitan hingga akhirnya bunuh diri pada 29 Juli 1890.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terjual Lebih Mahal

Pihak pelelang mengaku tidak bisa sepenuhnya menyebut pistol adalah digunakan Vincent van Gogh bunuh diri. Tetapi pistol memang ditemukan di dekat tubuh sang pelukis, kalibernya juga sama dengan peluru di jasad si pelukis.

"Ini ditemukan di mana Van Gogh menembaknya; kalibernya sama dengan peluru yang ditemukan di tubuh sang seniman sebagaimana yang digambarkan oleh dokter saat itu, studi-studi sains menunjukan bahwa pistol tersebut tetap berada di permukaan tanah sejak 1890-an," jelas AuctionArt.

Pistol itu sebetulnya diprediksi hanya laku 60 ribu euro (Rp 963 juta). Sebelumnya, pistol ini sempat dipamerkan di Van Gogh Museum di Amsterdam, Belanda, dengan tema "On the Verge of Insanity: Van Gogh and His Illness."

3 dari 3 halaman

Sempat Menghilang, Lukisan Termahal Dunia Ada di Kapal Mewah Pangeran Arab

Lukisan Salvator Mundi merupakan lukisan termahal di dunia yang keberadaan sempat tak diketahui. Lokasinya ternyata di kapal yact milih Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

Dilaporkan New York Post, Salvator Mundi dibeli oleh utusan Pangeran MBS pada tahun 2017 lalu. Kala itu, harga lukisannya laku USD 450 juta atau kini setara Rp 6,6 triliun jika disesuaikan inflasi. Lokasi lukisan pun sempat tak terdeteksi.

Menurut Bloomberg, kapal yacht bernama Serene itu memiliki panjang 493 kaki (134 meter). Per 26 Mei 2019, Serene berada di Laut Merah, dekat kota resor Mesir, yaitu Sharm el-Sheikh, di Semenanjung Sinai.

Kapal bukanlah tempat ideal untuk menyimpan lukisan antik yang notabene rapuh. Tetapi, banyak kolektor yang sering membawa lukisan-lukisan tersebut ke atas kapal mereka.

Kapal Serene akan tetap menjadi rumah bagi Salvator Mundi sampai Arab Saudi membuat pusat budaya di daerah Al-Ula. Salvator Mundi adalah bahasa Latin  yang berarti Penyelamat Dunia.

Sebelumnya, Museum Louvre di Paris ingin meminjam Salvator Mundi untuk dipamerkan di sana, tetapi hal itu tidak ditanggapi positif oleh pihak MBS. Sebab, pihak Louvre tak mau mengakui lukisan Salvator Mundi sebagai karya milik Leonardo da Vinci.

Salvator Mundi adalah lukisan yang menggambarkan Yesus Kristus sambil memegang sebuah bola kaca. Lukisan ini masih membuat polemik karena diduga bukan karya Leonardo da Vinci, melainkan muridnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.