Sukses

Gaet Jepang, Garuda Indonesia Luncurkan Digital Navigation Chart

Penggunaan digital navigation chart oleh Garuda Indonesia mampu mengurangi biaya hingga 59 persen per tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai nasional Garuda Indonesia resmi meluncurkan transformasi digital navigation chart dengan menggunakan aplikasi Electronic Flight Bag (EFB) Jeppesen FliteDeck Pro. Ini merupakan hasil kerja sama dengan Jeppesen Sanderson, Inc, yang merupakan anak perusahaan dari Boeing.

Direktur Operasi Garuda Indonesia Bambang Adisurya Angkasa mengatakan, digital navigation chart tersebut merupakan upaya optimalisasi operasional navigasi di Garuda Indonesia sekaligus menjadi komitmen Perusahaan dalam mempelopori komitmen menuju paperless airline dengan penerapan digital navigation chart dalam tata kelola operasional penerbangan.

"Adapun melalui penggunaan digital navigation chart ini diharapkan dapat memaksimalkan efisiensi biaya melalui proses bisnis yang lebih efektif dan efisien," ujar Bambang, Rabu (19/6/2019).

Penggunaan digital navigation chart ini sekaligus mengurangi biaya hingga 59 persen per tahun, bila dibandingkan dari aspek biaya manual navigation chart melalui kerja sama kontrak yang baru. termasuk gratis paket JeppFD.

"Digital navigation chart ini juga turut berpotensi menghemat biaya perawatan mesin pesawat," klaimnya.

Jika dibandingkan sebelumnya, navigation chart yang seluruhnya masih menggunakan hard copy dalam bentuk buku kini dapat diakses hanya dengan aplikasi di tablet PC.

" Tentunya hal ini akan memberikan nilai tambah bagi Garuda Indonesia, khususnya terkait komitmen maskapai dalam menegakkan prinsip-prinsip paperless airlines”, kata Bambang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Pengamanan di Udara

Lebih lanjut, aplikasi navigation chart Jeppesen FliteDeck Pro mampu meningkatkan aspek keamanan pada saat di udara karena kemudahan akses informasi dan distribusi data serta komunikasi antar lini operasional dapat berlangsung jauh lebih cepat, tepat dan akurat.

Dengan demikian beban kerja dan waktu persiapan yang dilakukan para pilot ketika berada di cockpit dapat berkurang. Selain itu, digital navigation chart diharapkan dapat meminimalisir potensi gangguan penerbangan akibat data manual yang belum diperbarui.

"Aplikasi digital navigation chart secara dinamis akan menampilkan informasi detail mengenaienroute weather layer, in App NOTAM, real-time data, GPS-based positional awareness, vector-based terminal charts yang mampu mendorong kesadaran situasional para Pilot pada saat di dalam cockpit," paparnya.

Lanjutnya, aplikasi ini dengan aplikasi Electronic Flight Bag (EFB) Project lainnya yang salah satunya adalah e-performance calculation untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan pada saat aircraft performance calculation.

Proses transformasi digital navigation chart sendiri akan dilakukan secara bertahap, untuk saat ini implementasi digitalisasi dilakukan pada pesawat wide-body jenis Boeing 777 dan Airbus 330, serta tercatat 800 pilot sudah didaftarkan untuk menggunakan tablet PC yang telah terpasang aplikasi Jeppesen FliteDeck Pro.

“Kami berharap hadirnya digital navigation chart saat ini akan mendorong Perusahaan untuk mewujudkan operational excellence berskala global serta turut meningkatkan pelayanan terbaik bagi para pengguna jasa Garuda Indonesia, "tutupnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.