Sukses

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Harga minyak turun lebih dari 1 persen seiring memburuknya angka ekonomi China yang memicu kekhawatiran turunnya permintaan minyak dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun lebih dari 1 persen pada hari Senin (Selasa pagi WIB) seiring memburuknya angka ekonomi China yang memicu kekhawatiran turunnya permintaan minyak dunia.

Dilansir dari Reuters, Selasa (18/6/2019), harga minyak mentah berjangka jenis Brent turun USD 1,07 menjadi USD 60,94 per barel, melemah 1,73 persen. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 58 sen atau 1,1 persen menjadi USD 51,93 per barel.

Harga minyak telah turun sekitar 20 perseb sejak menyentuh level tertinggi 2019 pada bulan April, sebagian besar disebabkan kekhawatiran tentang perang dagang AS-China dan data ekonomi yang mengecewakan.

Produksi industri China tumbuh 5 persen pada Mei 2019. Angka itu secara tak terduga melambat ke level terendah lebih dari 17 tahun, data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan pada hari Jumat.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dapat bertemu di KTT G20 di Jepang akhir bulan ini. Trump mengatakan dia akan bertemu dengan Xi di KTT, meskipun China belum mengkonfirmasi pertemuan itu.

Bank of America Merrill Lynch menurunkan perkiraan harga Brent menjadi USD 63 per barel dari USD 68 per barel untuk paruh kedua 2019 di tengah permintaan yang goyah.

Kekhawatiran tetap tentang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah serangan minggu lalu terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk Oman. Amerika Serikat menyalahkan serangan terhadap Iran tetapi Teheran membantah terlibat.

Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan pada hari Senin bahwa negara-negara perlu bekerja sama untuk menjaga jalur pelayaran terbuka untuk minyak dan pasokan energi lainnya untuk memastikan pasokan yang stabil.

Pelaku pasar juga menunggu pertemuan antara Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lain termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, untuk memutuskan apakah akan memperpanjang perjanjian pemangkasan produksi yang berakhir bulan ini. Keputusan ini akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga minyak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.