Sukses

Jokowi: Studi Kelayakan Bandara Bali Utara Segera Diputuskan

Sedangkan untuk proyek lainnya seperti kereta api di Bali , Jokowi mengatakan masih dalam tahap studi kelayakan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kajian atau studi kelayakan bagi proyek pembangunan bandara baru di Bali Utara segera diputuskan.

“Airport yang Bali bagian utara segera diputuskan studinya. Selesai kajiannya rampung, putusin," ujar Jokowi dikutip dari Antara, Jumat (14/6/2019).

Bandara tersebut rencananya akan berlokasi kawasan perbukitan dengan tebing tidak dalam slof yang tinggi di Buleleng, Bali Utara.

Lokasi tepatnya kemungkinan di Kubutambahan yang merupakan tanah milik desa adat dan sudah mendapat persetujuan dari para kelian desa untuk pembangunan proyek bandara sehingga kemungkinan konflik sosial dengan warga setempat bisa diminimalkan.

Sedangkan untuk proyek lainnya seperti kereta api di Bali kata Presiden masih dalam tahap studi kelayakan. "Belum, masih dalam studi," kata Jokowi.

Sementara terkait proyek reklamasi Teluk Benoa yang sempat menuai pro dan kontra beberapa waktu lalu. Jokowi menegaskan pemerintah mendengarkan dan mengikuti keinginan masyarakat.

"Jalan enggak sih? Jalan enggak sudah lima tahun?" ujar Jokowi sambil bertanya balik soal kelanjutan reklamasi. Faktanya proyek tersebut tidak berjalan sampai saat ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menhub Tinjau Lokasi Bandara Bali Utara di Buleleng

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi  Gubernur Bali Wayan Koster meninjau langsung lokasi rencana Bandara Bali Utara di Dusun Tukad Ampel, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, Minggu (30/12/2018).

Budi Karya menilai kawasan Kubutambahan merupakan tempat paling strategis untuk pembangunan bandara baru di Bali utara.

Saat ini terdapat tiga alternatif lokasi dibangunnya Bandara Bali Utara yakni di Gerokgak, Celukan Bawang dan di Kubutambahan. 

"Intinya dalam tinjauan fisik kita lihat jumlah penduduk yang tinggal di sini yang direlokasi tidak ada, ini memudahkan masalah sosialnya. Masalah teknis bergunung-gunung itu bagian pekerjaan teknik. Ini isu cut and field tidak ada isu mendatangkan tanah dari luar itu juga satu hal yang memudahkan kita," ujarnya.

Meski belum memastikan pembangunan bandara di Desa Kubutambahan, Budi Karya menyebut jika daerah ini memiliki nilai lebih ketimbang dua alternatif lainnya. Dia memastikan proses tender proyek pembangunan bandara ini bakal transparan.

Proses tender bakal dimulai pada 2019. Pembangunan bandara ini akan didanai melalui skema kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Budi Karya mengatakan Bandar Udara di Bali Utara diproyeksikan untuk melayani penerbangan Low Cost Carier (LCC), rencana tersebut dilakukan untuk saling bersinergi dengan bandara yang sudah ada yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan tujuan meningkatkan jumlah wisatawan yang akan datang ke Bali.

"Pembicaraan saya dengan Gubernur Bali bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan bandara di Bali Utara ini harus kolaborasi dan saling mengisi, untuk bisa mencapai suatu daya dukung yang baik untuk wisatawan, kita upayakan bandara I Gusti Ngurah Rai untuk penerbangan premium sedangkan bandara di Bali Utara ini untuk penerbangan LCC" ucap Menhub Budi Karya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.