Sukses

Heboh Illuminati, Aslinya Kelompok Miliarder Penguasa Dunia?

Apakah betul Illuminati adalah grup orang-orang kaya yang mengontrol dunia?

Liputan6.com, Ingolstadt - Arsitektur Masjid Al-Safar karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah jadi sorotan karena disebut-sebut memiliki simbol Illuminati. Sayangnya, diskusi mengenai Illuminati tidak mencerdaskan, melainkan penuh bau konspirasi. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun dirugikan akibat isu ini.

Masjid Al-Safar rancangan Ridwan Kamil disebut memiliki motif Illuminati. Tudingan itu sebenarnya konyol sebab lambang segitiga dengan mata (Eye of Providence) lebih dekat dengan Freemason, bukan Illuminati. Keduanya tidaklah sama. Lambang itu pun sudah lebih dulu ada sebelum digunakan Freemason.

Teori konspirasi mengenai Illuminati berdasarkan dugaan bahwa anggotanya terdiri atas orang kaya yang diam-diam mengontrol dunia. Miliarder seperti George Soros, Mark Zuckerberg, hingga keluarga Rotchschild santer disebut sebagai anggota.

Bagaimana sejarahnya? Apakah betul Illuminati adalah grup orang-orang kaya yang mengontrol dunia?

Melansir laporan National Geographic, pertemuan pertama Illuminati adalah pada 1 Mei 1776. Pelopornya adalah Adam Weishaupt, pria kelahiran Bavaria yang juga seorang profesor hukum kanonik di Universitas Ingolstadt.

Weishaupt mendirikan Illuminati sebagai sarana untuk mendukung pikiran bebas. Menurutnya, penguasa dan gereja zaman itu menekan kebebasan berpikir, sehingga tak cocok untuk pemerintahan modern.

Illuminati sendiri berasal dari bahasa latin, yakni illuminatus, yang berarti tercerahkan. Tujuannya perkumpulan rahasia tersebut adalah mendukung kebebasan, kemanusiaan, perlindungan dari prasangka, dan reformasi kemasyarakatan.

Ordo Illuminati pun semakin populer, Mayer Amcschel Rothschild (banker) dan Baron Adolph von Knigge (bangsawan) ikut bergabung. Akan tetapi, para dokter, pengacara, ahli hukum, politisi, dan kaum intelektual juga tertarik bergabung, termasuk sastrawan Johann von Goethe.

Von Knigge merupakan mantan anggota Freemason, sehingga membawa kultur Freemason seperti memberikan nama julukan. Hierarkis Illuminati juga cukup rumit dan terbagi menjadi tiga kelas yaitu: illuminatus minor, lalu illuminatus dirigens, dan terakhir, Raja.

Pada akhir 1784, Illuminati sudah memiliki 2.000 hingga 3.000 anggota. Namun, perkumpulan rahasia ini bocor ke pemerintah dan akhirnya berujung pembubaran

Apa yang terjadi?

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Bavaria Melarang Illuminati

Weishaupt dan Knigge sering bertikan karena urusan prosedur. Akibatnya, Knigge keluar dari Illuminati.

Ada pula Joseph Utzchneider, mantan anggota Illuminati yang membongkar kerahasiaan ordo kepada Grand Duchess dari Bavaria. Utzschneider mencampur aduk kebenaran dan kebohongan dalam suratnya, serta menuduh Illuminati berkonspirasi melawan pemerintah.

Pada bulan Juni 1784, pemerintah akhirnya  mengeluarkan maklumat untuk melarang perkumpulan yang belum disetujui hukum. Awalnya, Illuminati mengira tidak akan terimbas keputusan itu.

Ternyata, pemerintah Bavaria terang-terangan melarang Illuminati pada Maret 1785.

Ide-ide Bavaria mengenai ateisme, bunuh diri, hingga aborsi dinilai menentang agama dan pemerintahan. Pada Agustus 1787, para anggota Illuminati pun terancam hukuman mati.

Weishaupt kehilangan jabatannya di Universitas Ingolstadt dan diasingkan ke ke Gotha, Saxony. Beruntung, ia mendapat karier di Universitas Göttingen untuk mengajar filsafat.

Weishaupt wafat pada 18 November 1830 di Gotha.

3 dari 3 halaman

Illuminati Masih Menjual

Meski pemerintah Bavaria berhasil membubarkan Illuminati, bermacam konspirasi tetap muncul yang menyebut Illuminati berada di balik insiden besar dunia seperti Revolusi Prancis hingga pembunuhan Presiden John F. Kennedy.

Sampai sekarang, kisah Illuminati masih terus "menjual". Ambil contoh banyaknya buku konspirasi Illulminati yang dikaitkan dengan agama, hingga novel Dan Brown berjudul Angels & Demons.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.