Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Irak ‎meminta maskapai Indonesia membuka jalur penerbangan Jakarta-Baghdad, Irak. Langkah tersebut untuk meningkatkan transaksi perdagangan dan kerja sama ekonomi antar kedua negara.
Indonesia pun tengah mengkaji permintaan tersebut. "Itu masih teknis lagi karena kita harus hitung benar-benar load-nya bagaimana," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan,di Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Baca Juga
70 Persen Penerbangan di Prancis Bakal Terdampak Aksi Mogok Kerja Staf Pengendali Lalu Lintas Udara
Bos Emirates Minta Maaf soal Penanganan Penerbangan yang Terganggu karena Banjir Dubai: Kami Jauh dari Sempurna
Diduga Mabuk, Penumpang Pesawat Didenda Rp6 Juta karena Ketahuan Kencing di dalam Cangkir
Perhitungan tersebut, tegas Luhut, perlu dilakukan untuk mengetahui bahwa pembukaan rute Jakarta-Bahdad memang menguntungkan secara bisnis bagi maskapai.
Advertisement
"Jangan nanti rugi lagi. Kan Garuda sekarang harga ini karena faktor luar negeri yang rugi. Karena itu harus disubsidi dari dalam negeri. Sekarang kita perbaiki," ujarnya.
Mantan Menko Polhukam ini pun mengungkapkan bahwa Irak telah menyampaikan berbagai tawaran kerja sama perdagangan dengan Indonesia. Sebab ada sejumlah produk asal Indonesia yang diminati negeri 1001 malam tersebut.
"Irak itu banyak sekali permintaan yang kita bisa segera kirim, misalnya footwear, garmen, tekstil, terus obat-obatan. Macam-macam itu," tandasnya.
 Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ladang Minyak
Selain itu, dalam rapat juga dibahas lagi rencana PT Pertamina (Persero) untuk mengaktifkan kembali ladang minyak di Irak yaitu Block 3-Western Dessert. Luhut mengatakan Duta Besar Irak akan kembali diundang membahas rencana tersebut.
"Kereka juga tawarkan ladang minyak yang sudah dulu janji dengan Pertamina. Itu juga supaya dikejar lagi. Sekarang kita mau kejar. Dua minggu dari sekarang kita akan rapat lagi," ungkapnya.
"Nanti Dubes kita undang, biar lebih detail, sesudah itu kita kirim tim ke sana. Kita akan kaitkan dengan Indonesia-Afika Forum 21 Agustus bulan ini," tandasnya.
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement