Sukses

Pesan Menko Luhut saat Halal Bihalal, Jangan Sampai Indonesia Seperti Suriah

Menko Luhut menekankan bahwa karakter Indonesia yang memiliki beragam suku hanya bisa dirawat dengan menjunjung tinggi persatuan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan kembali menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini dia sampaikan ketika mengadakan Halal bihalal di kantornya.

"Saya sebagai menko di sini, sebagai yang tertua ingin ingatkan kita rawat kebersamaan kita dengan perbedaan-perbedaan kita,"kata dia, di Jakarta, Selasa (11/6/2019).

"Indonesia besar, 17 ribu pulau. Kepulauan terbesar di dunia dengan berbagai macam suku budaya, agama macam-macam," tambah dia.

Mantan Menko Polhukam ini menekankan bahwa karakter Indonesia yang memiliki beragam suku dan bahasa hanya bisa dirawat dengan sikap yang menjunjung tinggi persatuan.

"Kita hidup berdampingan. Kita harus bisa jalin toleransi dengan baik tanpa korbankan akidah masing-masing. Itulah founding father lahirkan Pancasila," ungkap Luhut.

"Itu komitmen membuat Indonesia jadi satu. kalau tidak Indonesia tak seperti sekarang ini. kita supaya merawat itu semua," imbuhnya.

Luhut menyebutkan berbagai contoh negara di dunia yang saat ini masih mengalami konflik. Hal tersebut perlu manjadi bahan refleksi bersama untuk menjaga perdamaian dan kesatuan bangsa.

"Kita jangan seperti Suriah, sudah kian tahun sampai hari ini perdamaian di sana belum kelihatan. Berapa banyak, berapa ratus ribu yang mati. Irak masih ada bom segala macam. Lihat Afganistan, Pakistan banyak model bagi kita yang kita harus hati-hati merawat itu (persatuan)," tandas Luhut.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Luhut Sebut Ada Pembisik Prabowo yang Buat Suasana Panas

Sebelumnya, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan disebut telah berkomunikasi dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pada Rabu siang, 29 Mei 2019. Prabowo disebut menelepon Luhut dari luar negeri.

Luhut membenarkan, jika ada pembisik Prabowo yang membuat suasana menjadi panas.

"Iya, ada. Dan itu sudah saya sampaikan kepada Prabowo. Bahwa hati-hati kamu, jangan dengarkan yang tak jelas-jelas itu," kata Luhut saat ditemui di kediamannya, di Jakarta, pada Kamis 30 Mei 2019.

Saat ditanya respon Prabowo soal pembisiknya, Luhut enggan memberberkan respon kawannya tersebut.

"Ya udahlah, kita bicara (sambil ketawa). Saya menghargai beliaulah. Ya, sampai sekarang Pak Prabowo mencoba bermanuver menghadapi kendala-kendala yang dihadapinya," jelas Luhut.

Dia pun tak habis pikir, ada pihak-pihak yang tak ingin Prabowo bertemu dengan Jokowi. Menurutnya, yang menyampaikan Prabowo tak ingin ketemu Jokowi, asal bicara saja.

"Yang ngomong itu kan asal ngomong saja. Dan juga enggak bagus gitu. Masa mau ketemu aja susah, apa yang mau disusahkan. Kita jangan membuat suasana menjadi keruh," ungkap Luhut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.