Sukses

Bikin IQ Turun, Jangan Multitasking saat Kerja

Jangan mengira kerja multitasking membuat pekerjaan kamu cepat selesai. Sebaliknya berlaku.

Liputan6.com, Jakarta - Bermacam penelitian membuktikan bahwa melakukan banyak pekerjaan sekaligus, atau multitasking, justru tidak membuat pekerjaan makin cepat. Sebaliknya, kerja makin lama selesai dan kesalahan makin banyak.

Profesor neurosains Earl Miller dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) termasuk yang mengajak waspada terhadap kerja multitasking. Pasalnya, bolak-balik ke satu tugas ke tugas lain justru menguras tenaga mental, demikian laporan Entrepreneur.

Ada penelitian yang melakukan eksperimen mengirim badut naik sepeda roda satu di jalanan. Hasilnya, mereka yang sedang bermain smartphone justru tidak menyadari badutnya.

Hal itu membuktikan bahwa multitasking berjalan sambil memakai smartphone saja bisa mengurangi kemampuan kognitif seseorang dalam memperhatikan sesuatu. Bayangkan apa yang terjadi bila seseorang kerja multitasking pada suatu hal yang lebih kompleks.

Apa lagi dampak kerja multitasking? Dilansir dari Entrepreneur, berikut tiga dampaknya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Pekerjaan Makin Lama Beres

Menurut John Medina, ahli biologi molekular dan penulis Brain Rules: 12 Principles for Surviving and Thriving at Work, Home and School, pekerjaan seseorang bisa 50 persen lebih lama jika bekerja sambil berganti-ganti tugas.

Sebuah survei dari Microsoft juga menunjukan perlu rata-rata 15 menit bagi pegawai bagi pegawai untuk dapat kembali ke sebuah tugas kompleks bila mereka berhenti untuk mengecek email dan pesan singkat.

Studi dari Universitas Utah juga menyebut pengemudi akan makin lama bisa tiba ke tujuan jika mereka menyetir sambil berbicara di telepon.

3 dari 4 halaman

2. Kesalahan Akan Lebih Banyak

Studi dari Institut National de la Santé et de la Recherche Médicale menemukan bahwa partisipan membuat tiga kali kesalahan dan menjadi sering lupa jika mengerjakan beberapa hal sekaligus.

Ahli biologi molekular John Medina juga menyatakan orang yang multitasking akan membuat 50 persen lebih banyak kesalahan.

4 dari 4 halaman

3. IQ Jadi Turun dan Perhatian Berkurang

Multitasking juga tak berdampak ke pekerjaan saja, tetapi juga berdampak ke apa yang terjadi di dalam otak kita. Peneliti Universitas Sussex melihat hasil MRI dari orang-orang yang fokus pada perangkat berbeda, seperti menonton TV sambil mengirim SMS. Hasilnya, densitas grey matter di otak mereka berkurang.

Itu berarti kontrol kognitif orang tersebut berkurang, dan kemampuan perhatian mereka jadi lebih buruk.

Psikolog juga menyebut mereka yang melakukan multitasking mengalami penurunan IQ serupa dengan orang yang begadang semalaman. Pengurangan IQ karena hal tersebut bisa sampai 15 poin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.