Sukses

Rumah Kena Gusur, Menteri PUPR Bakal Pindah ke Bekasi Selatan

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono harus rela rumah pribadinya yang berada dekat proyek tol Becakayu, di Bekasi akan digusur.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono harus rela rumah pribadinya yang berada di Bekasi akan digusur karena berada di daerah pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Saat ditemui pada acara halalbihalal yang diadakan oleh Menteri Perekonomian Darmin Nasution, Basuki mengatakan dirinya dan keluarga akan membangun rumah dan pindah ke Kemang Pratama, Bekasi Selatan.

"Ini baru mau bikin rumah di Kemang Pratama. Ada tanah di situ, beli waktu 1998 pas krisis rumah dijual-jualin kan," ujar dia di Jakarta, Rabu (5/6/2019).

Saat ditanya perihal mudik, dirinya menjelaskan jika akan berangkat ke Semarang pada besok hari untuk mengunjungi makam sang ibu. 

Ajang mudik Lebaran ini akan Basuki Hadimuljono gunakan sebagai kesempatan untuk menjajal tol trans Jawa saat bertolak kembali ke Jakarta.

"Arus balik jajal bareng pak Menhub. Kalau saat ini tinggal pak Mehub dan polisi saja yang masih kerja. Saya cuma sebagai penggembira saja," tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rumah Kena Gusur karena Proyek Tol, Ini Tanggapan Menteri Basuki

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono angkat bicara terkait penggusuran rumahnya karena proyek pembangunan jalan tol Becakayu.

Seperti diketahui, rumah Menteri PUPR ini dikabarkan ikut tergusur sebagai bagian pembebasan lahan untuk pengerjaan proyek infrastruktur jalan tol.

"Itu sudah lama rencana tol Becakayu yang nanti akan diteruskan ke Tambun. Pas rutenya itu lewat kalimalang. Rumah saya dari saluran Kalimalang, pagarnya, cuma 15 meter. Jadi kena semua," tutur dia di Gedung Bappenas, Rabu, 15 Mei 2019.

Saat ditanya berapa ganti rugi atas penggusuran rumah miliknya, Basuki Hadimuljono mengaku belum mengetahui terkait persoalan itu.

"Belum tahu, baru sosialisasi mereka. Saya dapat surat dari Walikota dan Walikota juga sudah setuju jalur itu," ujarnya.

"Penggusurannya juga belum tahu, masih baru sosialisasi," tambah dia.

 

3 dari 3 halaman

Hormat Mahfud MD untuk Menteri Basuki

Sebelumnya, rumah milik Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikabarkan akan digusur sebagai bagian dari pembebasan lahan untuk pengerjaan proyek infrastruktur jalan tol.

Hal tersebut terungkap lewat unggahan status media sosial Twitter mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

Melalui kicauannya, Mahfud MD menulis, Menteri PUPR yang biasa membuat jalan tol harus merelakan rumah pribadinya tergusur demi kelancaran pembangunan.

“Menarik, rumah pribadi Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono di Bekasi akan digusur utk proyek jalan tol. Pd-hal dialah yg menjadi pimpinan pembuatan jalan. Dulu diberitakan ada pejabat daerah yg membelokkan rencana jalan tol agar tak melewati tanah pribadinya. Hormat utk Pak Basuki.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, membenarkan hal itu. Kabar itu, menurut dia, sudah ada sejak kurang lebih setahun lalu. Hanya saja Basuki Hadimuljono enggan mengungkapkannya kepada publik.

Rumah yang terletak di Kalimalang tersebut, menurut Endra, merupakan kediaman Basuki sejak mengabdi sebagai PNS di Kementerian PUPR hingga diangkat menjadi menteri.

"Betul. Jadi rumah beliau itu rumah yang sudah didiami sejak lama, sejak beliau pulang S3 dari Amerika. Itu tahun 1990-an beliau sudah tinggal di situ," ujar dia kepada Merdeka.com, Rabu, 15 Mei 2019.

"Itu beliau sebelum jadi Menteri memang tinggal di situ. Waktu jadi Dirjen, jadi Irjen, di situ. Mulai dari Dirjen SDA, terus Kabalitbang, Irjen, ya rumahnya di situ. Jadi sebelum jadi Menteri sampai tahun 2014, ya di situ rumahnya," lanjut dia.

Basuki, kata dia, memang mengikhlaskan rumahnya digusur. Basuki taat mengikuti aturan yang berlaku. Sebab penggusuran rumahnya dilakukan untuk menjalankan proyek yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas.

"Nah memang rumah itu diapit antara tol Becakayu dan tol Cikampek. Jadi karena itu kan kompleks pengairan, di tepi Kalimalang. Rumahnya diapit dua tol. Kalau di Cikampek itu ada proyek tol elevated Japek. Terus ada LRT, terus ada Becakayu. Memang rumahnya sudah sangat, mungkin kurang layak lah. Banyak debu proyek di situ," ujar Endra.

"Tapi beliau juga warga negara biasa harus tunduk juga ke itu, Undang-Undang No 2 tahun 2014 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Publik," imbuhnya.

Terkait kediaman baru Menteri Basuki setelah penggusuran karena proyek tol ini, Endra enggan berkomentar banyak. Sebab, hal tersebut sepenuhnya berada dalam kewenangan Menteri Basuki secara pribadi. "Tapi saya belum tahu beliau mau pindah kemana dari situ. Harus tanya ke beliau langsung," tandasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.