Sukses

Jurus Pemerintah Atasi Kemacetan Saat Arus Balik Lebaran

Pemerintah telah menentukan sejumlah titik yang bakal mendapat perhatian khusus dalam pengaturan arus balik.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkapkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kakorlantas serta stakeholder atau pemangku kepentingan terkait telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengawal arus balik Lebaran 2019.

Hal tersebut merupakan hasil evaluasi dan pengamatan pada arus mudik yang telah berjalan.

Pemerintah telah menentukan sejumlah titik yang bakal mendapat perhatian khusus dalam pengaturan arus balik. Salah satu titik yang diperhatikan yakni Gerbang Tol (GT) Palimanan, ruas tol Cikoko-Palimanan (Cipali).

"Nah justru pada kegiatan balik ini memang kemarin kita lihat di Palimanan ada antrean lebih dari 3 km/jam. Dalam diskusi kemarin, Kakorlantas, Dirjen Darat, Jasa Marga, beberapa yang dilakukan diusulkan direncakana akan ada 3 hari one way," ungkap dia, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, seperti ditulis Rabu, (5/6/2019).

Selain itu, jumlah card reader akan ditambah. Hal ini dilakukan agar antrean pada arus balik tidak panjang dan menyebabkan kepadatan di gerbang tol.

"Mulai tanggal 7, 8, 9. Dan secara khusus di gate Palimanan diminta tambahan card reader dimana mereka yang masuk gerbang lebih banyak sehingga tidak terjadi penumpukan," kata dia.

"Namun demikian, saya tetap memberikan rekomendasi pada Kakorlantas lakukan diskresi di tempat itu diskresi apa yang ditempuh tentu akan dilakukan teman-teman Korlantas," imbuhnya.

Pengaturan di fasilitas rest area pun akan dilakukan. Menurut Budi, dalam melaksanakan pengaturan tersebut, pihaknya juga akan meminta bantuan dari Pemerintah Daerah.

"Benar rest area tempat yang relatif riskan saat orang balik mudik. karena kita tahu dari Solo sampai Cipali mereka udah berkendara lebih dari 5 jam, mulai lelah, biasanya berhenti," ujar Budi Karya.

"Makanya kami minta teman-teman Korlantas, Pemda untuk melakukan manajemen rest area bahkan secara khusus minta ke mereka (pemudik) untuk istirahat di kota-kota pantai Utara," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Angka Kecelakaan Turun Saat Mudik Lebaran 2019

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat ada penurunan angka kecelakaan selama periode mudik tahun ini. Jika dibandingkan periode mudik sebelumnya, angka kecelakaan turun 60 persen.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan hal tersebut merupakan hasil dari serangkaian upaya yang dilakukan Pemerintah dalam mengatur arus lalu lintas saat mudik tahun ini.

"Keteraturan dari jalan tol, upaya kita melakukan pengurangan motor dan upaya kita melakukan ramp check terhadap bis kelihatan memberikan hasil angka kecelakaan yang menurun," kata dia, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa, 4 Juni 2019.

Hingga H-2 lebaran, tercatat jumlah kecelakaan turun 60 persen dari tahun sebelumnya atau turun 495 kejadian. Tercatat rincian kecelakaan di tahun 2018 berjumlah 831 kejadian sedangkan tahun 2019 sebesar 336 kejadian.

Meskipun demikian, Budi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berpuas diri. Berbagai upaya untuk menekan kecelakaan bakal terus dilakukan, khususnya untuk menghadapi arus balik.

"Ada beberapa yang harus kita lakukan ramp check bis yang akan beroperasi mudik balik, bis wisata. Dan yang kedua saya dapat usulan dari PT KAI bahwa ada bahaya di lintasan sebidang," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Mudik Lebaran 2019 Lancar

Sebelumnya, penyelenggaraan arus mudik 2019 bisa dikatakan berjalan lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya sehingga pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kota ke kota baik di Jawa maupun Sumatera dan penyiapan strategi-strategi berhasil mengurai kemacetan.

"Tahun 2019 merupakan suatu pembuktikan bahwa pembangunan infrastruktur sangat berguna bagi masyarakat dari kota ke kota. Terbukti perjalanan mudik tahun ini dari Jakarta ke Semarang enam jam, Jakarta ke Solo 8 jam, Jakarta ke Surabaya kurang dari 10 jam. Hal yang sangat menggembirakan terutama bagi pemudik. Masyarakat puas karena mudik tahun ini lancar," tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, seperti dikutip dari laman Antara, Rabu 5 Juni 2019.

Tidak hanya melalui segi infrastruktur, keberhasilan penyelenggaraan mudik 2019 juga merupakan kerja sama yang baik antarpemangku kepentingan.

“Saya mengapresiasi kerja sama pemerintah pusat dengan Polri, pemda yang turut membantu kelancaran mudik. Mereka bekerja dengan baik seperti tidak terjadi kemacetan di pasar tumpah, bahkan wilayah yang biasanya macet, kemarin ini lancar,” tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Budi juga mengimbau pemudik untuk kembali ke Jakarta pada 6-7 Juni 2019.

“Puncak arus balik diprediksi pada 8 dan 9 Juni, karenanya saya menganjurkan para pemudik untuk kembali ke Jakarta pada 6 atau 7 Juni,” tutur dia.

Mengenai angka kecelakaan, Budi menuturkan, kecelakaan lalu lintas turun sekitar 60 persen pada arus mudik 2019. Angka ini cukup menggembirakan, mengingat aspek keselamatan dapat ditingkatkan dalam perjalanan mudik 2019.

“Ada suatu data yang signifikan, yaitu angka kecelakaan menurun drastic mencapai 60 persen dibandingkan tahun lalu. Artinya isu-isu yang telah kita upayakan agar mudik berjalan lancar dan keamanan itu berhasil,” ujar dia.

Budi menambahkan, pengaturan di jalan tol, pengurangan motor melalui mudik gratis serta kegiatan pengecekan pada bus-bus turut serta mengurangi kecelakaan yang di jalan.

Akan tetapi, Budi mengingatkan, pemudik agar terus waspada terutama pada saat arus balik ke Jakarta.

“Biasanya sehabis berlibur capek, jaga terus kondisi badan. Istirahat dahulu jika sudah kelelahan,” tutur dia.

Melalui data Kakorlantas, jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2019 sebanyak 336 kejadian dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 831 kejadian.

Untuk korban meninggal dunia tahun 2019 sebanyak 74 jiwa, sedangkan 2018 mencapai 178 jiwa. Korban luka berat tahun 2019 sebanyak 53 orang, sedangkan 2018 sebanyak 175 orang, dan untuk korban luka ringan tahun 2019 sebanyak 351 orang, sedangkan 2019 mencapai 1.082 orang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.