Sukses

Biaya Pemakaman Rp 90 Juta, Pemerintah Inggris Intervensi

Biaya pemakaman yang selangit di Inggris membuat pemerintah turun tangan.

Liputan6.com, London - Pemerintah Inggris mulai bereaksi dengan merebaknya jasa pemakaman dengan harga tak wajar. Para konsumen yang berduka pun jadi harus membayar hingga 5.000 pound sterling atau Rp 90 juta (1 pound sterling = Rp 18.098).

Dilaporkan BBC, para penyedia jasa pemakaman banyak terbukti memakai taktik penjualan yang menyesatkan konsumen, sehingga harga bisa meroket. Mereka yang melanggar regulasi pun dicabut izinnya.

"Sungguh memalukan ada orang yang mencari mangsa orang-orang yang berada di kondisi yang emosional dan rapuh. Inilah mengapa saya mengambil keputusan untuk mengatur ongkos pemakaman pra-bayar, jadi orang-orang lebih percaya diri tentang produk yang ditawarkan dan pikirannya bisa tenang karena urusan mereka bisa ditangani dengan benar," ujar Menteri Perkotaan John Glenn.

BBC mencatat bahwa dalam 10 tahun terakhir, biaya pengatur pemakaman (funeral director) naik 68 persen dan biaya kremasi naik 84 persen.

Rata-rata harga pemakaman di Inggris adalah 4.271 pound sterling (RP 77,2 juta) dan biaya kremasi lebih murah, yakni 737 pound sterling (Rp 13,3 juta).

Menurut situs pemakaman 1st Line Funeral Care, biaya fantastis itu terdiri atas ongkos pengatur pemakaman biaya penguburan atau kremasi, layanan gereja atau pelawat, dan yang terkait isu medis. Biaya penguburan lebih mahal karena tiap lokasi pemakaman bisa memiliki harga masing-masing.

"Ini artinya memilih kremasi akan menghemat 42 persen dari biaya Anda," situs tersebut menyarankan.

Misalnya tahun lalu, Highgate Cemetery yang megah di London menarik biaya 19.975 pound sterling (Rp 361,5 juta). Lokasi pemakaman itu adalah yang termahal di Inggris.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Fasilitasi Prosesi Kepulangan hingga Pemakaman Ani Yudhoyono

Mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono telah berpulang. Pemerintah Indonesia mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya istri Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, pemerintah akan membantu prosesi pemakaman mantan Ibu Negara itu di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu 2 Juni 2019.

Pratikno menjelaskan, usai mendapat kabar wafatnya Ani Yudhoyono, pihaknya langsung mengirim tim keprotokoleran ke Singapura.

"Kami langsung melakukan hal teknis, terutama kami sudah mengirim tim keprotokoleran selain dokter kepresidenan," kata Pratikno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019).

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan pesawat ke Singapura untuk menjemput jenazah putri mantan Panglima RPKAD Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo itu.

"Kami sudah menyiapkan pesawat. Sore ini pesawat akan berangkat ke Singapura," ucap Pratikno.

Dia juga menyebut jenazah Ani Yudhoyono akan disemayamkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura. Menurutnya, pihak KBRI Singapura sudah menyiapkan proses pemandian dan salat jenazah.

"Malam ini rencananya disemayamkan di KBRI (Singapura)," ujar Pratikno.

3 dari 3 halaman

Kenangan Sri Mulyani tentang Sosok Ani Yudhoyono

Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat, sosok Ani Yudhoyono sebagai ibu negara sangat dekat dan semangat untuk mendampingi Presiden SBY saat itu. Ani Yudhoyono selalu mencatat pertanyaan dan aspirasi dari masyarakat ketika melakukan kunjungan kerja. Kegiatan tersebut untuk mengingat aspirasi masyarakat untuk dapat disampaikan kepada Presiden ke-6 RI SBY.

"Saya melihat kedekatan beliau (Ani Yudhoyono-red) dengan Presiden SBY. Mungkin kita melihat sisi itu, angle sebagai seorang istri yang selalu dampingi, rajin mencatat suatu kunjungan pada setiap dengar pertanyaan,aspirasi dari masyarakat. Mungkin untuk membantu mengingatkan apa yang perlu direspons dan dijawab bapak presiden," ujar dia.

Selain itu, Sri Mulyani melihat Ani Yudhoyono seorang yang tegar, energik dan rapi. Apalagi sebagai Ibu Negara saat itu mendampingi SBY mengemban tugas besar untuk memimpin negara.

"Beliau selalu tampil rapi, sangat rapi dalam setiap kesempatan. Seorang ibu yang memberikan ketegaran bagi keluarganya tentu saja karena dalam berbagai situasi, hadapi itu tidak mudah. Itu berikan ketegaran kepada keluarga dalam jalani tugas negara," tutur dia, seperti dikutip dari Kompas TV, Sabtu pekan ini.

Selain itu, Sri Mulyani menuturkan, Ani Yudhoyono sebagai sosok aktif dan selalu hadir untuk setiap acara. Ani Yudhoyono juga sosok yang mendukung tugas Presiden SBY.

 "Sangat supportif peranan yang dilaksanakan bapak presiden SBY dalam jalankan tugas negara," kata Sri.

Sri Mulyani menceritakan, Ani Yudhoyono sangat perhatian terhadap suami yang menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia. Salah satunya sangat memperhatikan makanan dan menjalankan tugas begitu energik.

Tak hanya itu, Ani Yudhoyono dan SBY juga dinilai pasangan yang harmonis dan luar biasa. Salah satu kenangan yang diingat Sri ketika SBY memainkan gitar dan bernyanyi didampingi sang istri Ani Yudhoyono di Bali.

"Betul, pasangan yang luar biasa pada suatu saat kita di istana di Bali waktu itu pada suatu rapat, pak SBY di sela-sela rapat, beliau main gitar dan bu Ani menyanyi, bu Ani selalu dampingi, melihat pandangan penuh rasa sayang. Pasangan suami istri sangat dekat dan harmonis suatu image dalam keseharian yang bekerja dalam lingkungan kabinet, keluarga harmonis, keluarga kelihatan kasih sayang antara keluarganya saling mendukung," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.