Sukses

Wall Street Jatuh Dipicu Kekhawatiran Perang Dagang yang Berkepanjangan

Setiap indeks utama di Wall Street mengalami empat kali penurunan dalam lima sesi perdagangan.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), dengan S&P 500 dan Nasdaq ditutup tepat di atas level support utama. Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut karena kekhawatiran bahwa perang dagang antara AS-China yang berkepanjangan akan menghambat pertumbuhan ekonomi global.

Mengutip Reuters, Kamis (30/5/2019), Dow Jones Industrial Average turun 221,36 poin atau 0,87 persen menjadi 25.126,41. Untuk S&P 500 kehilangan 19,37 poin atau 0,69 persen menjadi 2.783,02. Sedangkan Nasdaq Composite turun 60,04 poin atau 0,79 persen menjadi 7.547,31.

Ketegangan perdagangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia semakin memanas ketika surat kabar China menyatakan bahwa Beijing dapat menggunakan unsur-unsur tanah untuk menyerang kembali kebijakan Presiden AS Donald Trump.

Unsur tanah adalah 17 unsur kimia yang digunakan dalam segala hal, mulai dari elektronik, peralatan berteknologi tinggi hingga peralatan militer.

Menambah kekhawatiran sehingga menekan Wall Street semakin dalam, Huawei Technologies Co Ltd juga telah mengajukan gugatan terhadap pemerintah AS pada Selasa malam dalam upaya terbaru untuk melawan sanksi dari Washington.

“Efek dari perang dagang berkepanjangan. Kita tidak ada yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi ke depannya, ”kata Sam Stovall, analis CFRA Research di New York.

"Yang kita tahu adalah adanya retorika yang semakin memanas tentang perdagangan dan jika kita tidak hati-hati kita berakhir dalam perang dagang yang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mungkin mendorong kita ke dalam resesi," tambahnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pindah ke Obligasi

Setiap indeks utama di Wall Street mengalami empat kali penurunan dalam lima sesi perdagangan. Indeks acuan &P 500 turun 5,5 persen dari penutupan tertinggi 30 April.

Dow Jones Industrial Average ditutup pada level terendah sejak 11 Februari, sementara S&P dan Nasdaq mengakhiri sesi pada level penutupan terendah dalam hampir tiga bulan.

Ketidakpastian di pasar saham telah membuat para investor untuk mencari aman dan berpindah ke surat utang pemerintah AS. Imbal hasil surat utang AS berjangka waktu 10 tahun menyentuh level rendah 2,21 persen, terendah sejak September 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.