Sukses

BNI Kembangkan Platform Digital Khusus Petani

PT Bank Negara Indoensia (Persero) Tbk hari ini telah meluncurkan platform digital khusus untuk petani, yaitu Aplikasi Hara

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) hari ini telah meluncurkan platform digital khusus untuk petani, yaitu Aplikasi Hara. Dengana ini, kini mendapatkan pinjaman untuk bercocoktanam menjadi semudah menggerakan jari-jari tangan diatas telepon seluler.

Peluncuran Aplikasi Hara tersebut menjadi bagian penting dari Rumah Tani Indonesia yang inisiasinya dilakukan dalam acara Guyub Rukun Sejahterakan Petani di Desa Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Pada kesempatan yang sama juga ditandatangani Perjanjian Kerja Sama antara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan PT Agri Tekno Karya sebagai penyedia aplikasi.

Hadir pada kesempatan tersebut Direktur UMKM dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, General Manajer Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo, CEO BNI Wilayah Surabaya Muhammad Jufri, CEO PT Agri Tekno Karya Regi Wahyu, Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Helmi Elisabeth, serta lebih dari 200 petani dan 30 kader pertanian di sekitar Desa Bangkalan.

Catur Budi Harto menyatakan, inisiasi Rumah Tani Indonesia merupakan wujud kontribusi BNI untuk menyejahterakan petani. Kesejahteraan tersebut diharapkan dapat terwujud antara lain dengan adanya penyediaan akses permodalan yang mudah dan murah di sektor pertanian melalui platform digital.

Inisiasi ini diharapkan menjadi salah satu penopang program pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan.

“BNI akan tetap terus menyukseskan pembangunan perekonomian Indonesia dan menyalurkan pembiayaan bagi segenap petani guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera,” ujarnya, Selasa (28/5/2019).

Melalui Aplikasi Hara dan Rumah Tani Indonesia, maka komitmen BNI dalam mensejahterakan petani semakin nyata. Petani semakin mudah mendapatkan akses pembiayaan, pendampingan, dan pengawasan budidaya pertanian. Begitu juga Toko Tani Indonesia dapat menjalankan fungsinya sebagai Agen46 dan penyedia alat pertanian, off taker, dan pengolah hasil panen.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pendampingan Petani Semakin Mudah

Sementara itu, Bambang menambahkan, dengan adanya aplikasi data-data lahan dan rencana budidaya, maka pendampingan dan monitoring budidaya pertanian akan semakin mudah sehingga ketepatan penggunaan kredit semakin terkontrol.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan buka bersama dengan petani, dan pemberian bantuan CSR dari BNI berupa sembako kepada Petani. Selain itu diberikan juga bantuan perbaikan masjid di Desa Bakalan, Bojonegoro. BNI juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada petani.

KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR BNI tahun 2019, dimana hingga 30 April 2019, KUR yang disalurkan BNI mencapai Rp 6,46 triliun yang menyentuh 73.547 penerima KUR di seluruh Indonesia.

3 dari 3 halaman

Program Mudik Bareng BNI Disambut Baik Santri Pondok Pesantren

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kembali menggelar program mudik bareng BNI pada tahun ini. Sebagai tahap awal, BNI memberangkatkan sebanyak 50 santri Pondok Pesantren Insan Pratama, Tangerang, Banten untuk tujuan Solo. Program mudik bareng BNI ini pun mendapatkan sambutan baik dari pengelola dan santri Pondok Pesantren Insan Pratama.

Kepala Asrama Putra Pondok Pesantren Insan Pratama, Zumri mengatakan, pihaknya telah dua kali mendapatkan kesempatan untuk bisa ikut dalam program mudik bareng BNI.

Pada tahun lalu, BNI memberangkatkan sebanyak 50 santri Pondok Pesantren Insan Pratama. Sedangkan pada tahun ini, BNI akan memberangkatkan 150 santri dari pondok pesantren tersebut. ‎

"‎Yang berangkat untuk tahun ini kita mendapatkan mudik gratis untuk 150 orang. Untuk tanggal 26 Mei ini 1 bus dengan jumlah pesertanya 50 seat. Kloter kedua tanggal 30 Mei sebanyak 50 seat dan 1 Juni dengan jumlah yang sama 50 seat. Tahun lalu kita dapat kuota 50 santri, sekarang tiga kali lipat," ujar dia di Balaraja, Tangerang, Banten, Minggu (26/5/2019).

Zumri mengungkapkan, dengan adanya mudik gratis dari BNI ini, banyak membantu para santri yang ingin kembali ke kampung halaman. Selain itu, melalui program ini, para santri bisa menghemat biaya mudik karena semuanya telah ditanggung oleh BNI.

"Dengan adanya mudik gratis ini sangat membantu dari hiruk pikuk mudik. Karena kebetulan kita mudik dijemput langsung dari pesantren. Kalau mereka berangkat sendiri ongkosnya sekitar Rp 400 ribu, semakin mendekati Lebaran bisa Rp 500 ribu, itu jika dengan bus," ungkap dia.

Untuk keberangkatan hari ini, BNI memberangkatkan mudik para santri untuk tujuan Solo. Zumri berharap, pada tahun-tahun mendatang BNI bisa kembali memberikan kemudahan bagi para santri kembali ke kampung halaman.

"BNI menunjuk tempat tujuan Solo dan Yogyakarta, jadi kebanyakan dari sana tetapi tidak menutup kemungkinan dari sekitar Semarang, juga ada yang dari sekitar Semarang, Pantura, Pati, Jepara, Demak," ungkap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.