Sukses

Menperin: Aksi 22 Mei Ganggu Aktivitas Ekonomi

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto harap kegiatan ekonomi kembali normal.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan keprihatinannya atas aksi massa 22 Mei lalu. Kejadian tersebut, kata dia mengganggu perekonomian Indonesia, terutama di Wilayah Jakarta.

"Aktivitas perekonomian terganggu di Jakarta itu sudah pasti dan kami sangat menyayangkan itu Pasar Tanah Abang yang biasa panen pada saat hari raya, ini terganggu beberapa saat," kata dia saat ditemui, di Jakarta, Jumat (24/5).

Ketua Umum Partai Golkar ini pun mengapresiasi kerja dari Polri dan TNI yang berhasil mengamankan situasi menjadi kembali kondusif. "22 Mei itu partai politik prihatin dan juga berduka dengan adanya korban. Namun kita mengapresiasi kerja polisi menjaga ketertiban secara profesional," jelas dia.

"Dan tentunya kejadian ini sangat disayangkan, tapi dengan diselesaikan secara baik oleh polisi dengan TNI, hari ini pasar merespon positif. Baik itu pasar modal maupun pasar uang," imbuhnya.

Dia pun berharap aktivitas ekonomi masyarakat yang terdampak oleh aksi 22 Mei tersebut dapat kembali berangsur normal. Terkait investasi, dia berharap tidak mengalami gangguan akibat aksi massa tersebut.

"Harapan aktivitas perekonomian rakyat bisa kembali," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Usai Aksi 22 Mei, Pasar Tanah Abang Mulai Buka Hari Ini

Usai tutup selama dua hari akibat adanya aksi 22 Mei, Pasar Tanah Abang hari ini kembali buka. Namun demikian, pasar grosir terbesar di Asian Tenggara tersebut rencananya hanya buka setengah hari saja.

Ketua Koperasi Pedagang Tanah Abang, Yasril Umar mengatakan, melihat kondisi di Pasar Tanah Abang dan sekitarnya yang mulai kondusif, para pedagang akhirnya memutuskan untuk mulai berjualan pada hari ini.

"Hari ini sudah buka," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (24/5/2019).

Namun demikian, lanjut dia, pada hari ini rencananya para pedagang di Pasar Tanah Abang tidak akan buka hingga sore, tetapi hanya setengah hari saja.

"Kemungkinan cuma sampai jam 13.00 WIB," tandas dia.

3 dari 4 halaman

MRT Jakarta Kembali Beroperasi Normal pada Jumat 24 Mei Ini

PT MRT Jakarta kembali beroperasi secara penuh, paa Jumat (24/5/2019) ini. Operasional dimulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 wib.

MRT Jakarta akan beroperasi mulai dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Bundaran HI dan sebaliknya. Dengan melayani penumpang secara keseluruhan pada 13 Stasiun MRT.

Sebelumnya MRT Jakarta menerapkan rekayasa jalur yang diberlakukan sejak tanggal 22–23 Mei 2019 karena adanya aksi 22 Mei. 

"Jadwal keberangkatan dan kedatangan Ratangga sesuai dengan jadwal normal untuk setiap stasiun yang dapat dilihat di kanal-kanal media komunikasi PT MRT Jakarta, yaitu situs web dan media sosial," tutur Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin di Jakarta.

Dia menambahkan, PT MRT Jakarta masih akan secara intensif mengevaluasi perkembangan situasi di setiap kawasan stasiun MRT Jakarta.

"Para pengguna kami himbau untuk tetap memperhatikan perkembangan informasi terkini mengenai operasional MRT Jakarta dari petugas kami, media sosial resmi dan situs web MRT Jakarta," ujarnya.

Adapun dalam memberikan pelayanannya, PT MRT Jakarta akan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan setiap penumpang yang menggunakan layanan MRT Jakarta.

4 dari 4 halaman

Dampak Aksi 22 Mei, Pegawai Pasar Tanah Abang Terancam Tak Mudik

Sebagai dampak dari aksi 22 Mei, Pasar Tanah Abang sampai saat ini masih tutup. Para pegawai yang sudah datang ke pasar grosir terbesar di ASEAN tersebut terpaksa kembali pulang, ketika melihat gerbang Blok A masih tertutup rapat.

Ramdan (29) salah satunya. Dia sudah berangkat dari rumah dengan harapan mendapatkan pundi-pundi penghasilan untuk bisa menambah tabungannya demi mudik ke kampung halamannya di Purworejo.

"Ya mau bagaimana lagi. Kalau tutup terus kan penghasilan toko juga berkurang, kita juga terancam berkurang nanti. Kalau enggak ada tabungan, enggak bisa mudik nanti," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (23/5/2019).

Menurut dia, saat ini kondisi Pasar Tanah Abang sebenarnya sudah lebih bersih dari puing-puing kerusuhan beberapa hari lalu. Hanya saja dari informasi yang diterimanya, situasi kemanan masih belum kondusif. Potensi kerusuhan masih bisa terjadi.

Meski demikian, Ramdan mengaku tetap bersyukur. Menurut dia, lebih baik pasar ditutup daripada saat dibuka kerusuhan terjadi, sehingga menimbulkan potensi penjarahan seperti kerusuhan 1998.

"Ya saya percaya ini keputusan yang terbaik, daripada nanti pas kita buka, terus yang rusuh masuk pasar kan kita juga yang repot," ucapnya.

Hal serupa juga diungkapkan Mahdi (32). Bapak satu anak ini biasa bekerja di Pasar Tanah Abang sebagai kuli panggul. Namun, semenjak dua hari pasar tutup, dia mengisi kekosongan waktu dengan menjadi jasa ojek.

"Ya, anak istri kita kan harus tetap makan tiap hari, jadi ngojek mau tidak mau. Besok kalau pasar buka, ya ke sini lagi," ucap dia.

Sampai saat ini, sejumlah petugas keamanan terlihat berjaga-jaga di sekitar pintu masing-masing blok Pasar Tanah Abang. Terlihat petugas security dibantu pengamanan oleh petugas Kepolisian dan TNI.

Tidak hanya para petugas keamanan, sejumlah peserta aksi yang menggunakan atribut berwarna putih juga sesekali masih berlalu lalang di sekitar Pasar Tanah Abang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.