Sukses

AP II Bakal Operasikan Skuter Listrik di Terminal 3 Bandara Soetta

PT Angkasa Pura II (Persero) dan Grab Indonesia bekerjasama dalam meningkatkan pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) dan Grab Indonesia bekerjasama dalam meningkatkan pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Inovasi terbaru, kali ini kedua perusahaan akan menyediakan skuter listrik yang dinamakn Grab Wheels bagi para pengguna bandara.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, grab wheels merupakan inovasi terbaru dalam meningkatkan pengalaman operasi dan pelanggan di Soekarno-Hatta. 

"Sudah ada 2 unit Grab Wheels yang saat ini diuji coba di Terminal 3 dan hanya digunakan untuk mendukung operasional. Dalam waktu dekat, Grab Wheels bisa digunakan oleh para traveler untuk merasakan customer experience yang lebih baik di Soekarno-Hatta," kata Awaluddin, Sabtu (18/5/2019).

Sebelum bisa digunakan oleh traveler, saat ini AP II tengah mengkaji standardisasi pelayanan dan keamaan.

Unitnya sudah disiapkan sebanyak 20 unit yang tersebar di terminal keberangkatan dan kedatangan internasional maupun domestik.

Standar pelayanan dan keamanan yang tengah dikaji saat ini di antaranya mencakup kecepatan maksimal Grab Wheels, jalur, batasan usia pengguna, dan lain sebagainya. 

Rencanya, penggunaan Grab Wheels oleh traveler akan berbasis sewa dengan tarif Rp 5.000 per 30 menit. Skuter matic itu bisa diaktifkan traveler dengan melakukan scan barcode di smartphone. 

Grab Wheels sebagai salah satu alat alternatif alat transportasi personal dinilai tepat digunakan di Terminal 3 yang memiliki luas mencapai sekitar 430.000 meter persegi dengan panjang 2,4 km. 

Terminal 3 adalah terminal penumpang pesawat terluas dan termegah di Indonesia dengan kapasitas mencapai 25 juta penumpang per tahun. 

Adapun saat ini alat transportasi personal yang sudah digunakan untuk mendukung operasional di Terminal 3 adalah segway, rollerskate, dan sepeda.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masa Angkutan Lebaran, AP II Siapkan Insentif bagi Maskapai

Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) atau disebut AP II menyiapkan insentif khusus selama angkutan Lebaran.

Insentif cash back diberikan kepada maskapai yang mengoperasikan penerbangan tambahan (extra flight) dengan pesawat berbadan sedang (narrow body) selama masa angkutan Lebaran. 

Adapun besaran dari cash back adalah 100 persen dari biaya jasa pendaratan pesawat.

"Cash back untuk extra flight ini khusus kami berikan supaya meringankan operasional maskapai dan di sisi lain jumlah penerbangan bertambah sehingga memastikan ketersediaan kursi bagi para pemudik," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, seperti ditulis Minggu, 5 Mei 2019.

Adapun insentif yang sebelumnya sudah diberikan dan masih berlaku juga saat angkutan lebaran adalah:

• New Route Incentives: cash back 100 persen dari jasa pendaratan pesawat selama 1 tahun juga diberikan bagi maskapai yang membuka rute baru di bandara Angkasa Pura II, kecuali Bandara Internasional Jawa Barat dan rute dalam negeri Soekarno-Hatta. 

• New Airlines Entrance Incentives: cash back jasa pendaratan pesawat juga diberikan kepada maskapai yang baru masuk ke bandara Angkasa Pura II, kecuali Bandara Internasional Jawa Barat.

• Red Eye Incentives: cash back 100 persen atas tarif jasa pelayanan jasa pendaratan dan jasa pelayanan penempatan pesawat selama 1 tahun bagi maskapai yang melakukan keberangkatan/kedatangan pada pukul 24.00-04.00 LT di Soekarno-Hatta.

• Unschedule Flight Incentives: cash back 100 persen atas tarif jasa pelayanan jasa pendaratan bagi penerbangan tidak berjadwal, kecuali jika dilakukan di Bandara Internasional Jawa Barat.

 

3 dari 3 halaman

Berbagai Inovasi

Awaluddin mengatakan, berbagai insentif yang diberikan merupakan salah satu inovasi AP II untuk meningkatkan lalu lintas penerbangan.

Insentif ini juga ke depannya dapat meningkatkan traffic low cost carrier dibandara-bandara AP II apalagi setelah beroperasinya Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai low-cost carrier terminal (LCCT).

"Terminal 2F resmi jadi LCCT pertama di Indonesia pada 1 Mei 2019. LCCT ini kami desain untuk meringankan biaya operasional sehingga maskapai LCC dapat lebih fokus dan maksimal melayani traveler, yang pada akhirnya akan menambah jumlah traffic," tambahnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.