Sukses

Pertamina Sosialisasikan SPBU Self Service di Tol Jakarta-Cikampek

Sosialisasi dilakukan supaya pelanggan Pertamina makin memahami cara mengoperasikan nozzle di SPBU

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mengantisipasi lonjakan konsumen SPBU saat arus mudik Lebaran, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III kembali mensosialisasikan penggunaan SPBU Self Service (pelayanan mandiri). Sosialisasi ini dilakukan di SPBU 34.41340 di Rest Area KM57 yang berada di ruas tol Jakarta-Cikampek.

Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami menjelaskan, sosialisasi dilakukan supaya pelanggan Pertamina makin memahami cara mengoperasikan nozzle di SPBU. Pemahaman masyarakat diharapkan dapat mengoptimalkan layanan Pertamina dan mempercepat proses pengisian bahan bakar.

"Kami berharap layanan Pertamina makin prima dan saat mudik nanti masyarakat lebih cepat terlayani," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

SPBU 31.41340 sudah menjadi SPBU Self Service sejak Mei 2018 dan menjadi yang pertama di Indonesia. Seluruh nozzle pada SPBU merupakan program pelayanan mandiri, dengan jumlah total 42 nozzle untuk produk Premium, Biosolar, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo. Juga tersedia produk Dex, Dexlite, dan BioSolar untuk pengguna kendaraan bermesin diesel. 

Dewi menyatakan, Pertamina juga meningkatkan layanan uang elektronik melalui akses LinkAja, aplikasi layanan keuangan berbasis elektronik dari sinergi bank-bank negara (BUMN). Hal tersebut juga dilakukan dalam rangka mempercepat layanan di SPBU.

"Sebagian besar masyarakat sudah menjadi nasabah bank negara, sehingga aplikasi ini bisa menjadi akses pelanggan untuk pembayaran di SPBU. Pelanggan cukup menunjukan aplikasi di operator SPBU dan memindai barcode atau kode unik, dalam waktu singkat pembayaran dapat terselesaikan," kata Dewi.

Lebih jauh, Dewi mengingatkan, pelanggan untuk selalu mengisi penuh (full tank) bahan bakarnya. Apabila menemui SPBU, pelanggan dapat langsung mengisi bahan bakarnya kembali supaya selalu dalam kondisi penuh.

"Isi penuh supaya perjalanan mudik nyaman dan tenang," ujarnya.

Bersamaan dengan sosialisasi, perwakilan Kementerian ESDM yakni Komite BPH Migas dan Direktur Hilir Migas juga melakukan kunjungan kerja ke ruas tol Trans Jawa. Kunjungan dilakukan guna memantau kesiapan Pertamina dalam menghadapi arus mudik dan balik Idul Fitri.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pertamina Siapkan 112 SPBU Sepanjang Tol Trans Jawa

PT Pertamina (Persero) menyiapkan 112 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sepanjang tol Trans Jawa. Keberadaan stasiun untuk memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) saar arus mudik dan arus balik pada masa Idul Fitri 1440 Hijriyah berjalan dengan lancar.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, 112 titik layanan BBM di sepanjang jalur Tol Trans Jawa membentang dari Merak hingga Pasuruan. Titik layanan tersebut terdiri dari 44 SPBU.

Sebanyak 25 Mobil Tangki yang dilengkapi flowmeter (Mobile Dipenser) dan 43 Kios Pertamina Siaga. Selain itu, pelayanan juga ditambah dengan 50 unit motor pengantar BBM (motorist BBM) dan jaminan stok BBM di SPBU diperkuat dengan adanya 19 titik kantong BBM.

“Kami berusaha maksimal untuk memberikan pelayanan ke masyarakat yang melakukan perjalanan ke Kampung halaman," kata Nicke, di ruas tol Surabaya-Semarang, Sabtu (11/5/2019).

Untuk memberi kenyamanan para pengendara yang melalui jalur tol di wilayah Jawa Timur, Pertamina akan menyiapkan 11 SPBU dan 1 Kios Pertamina Siaga di jalur tol sepanjang Surabaya - Solo. Sementara di jalur tol Surabaya-Malang dan Surabaya-Probolinggo, juga akan disiapkan 7 SPBU dan 1 Kios Pertamina Siaga.

3 dari 4 halaman

Pantau SPBU Tol Semarang-Surabaya, Ini Pesan Menteri Jonan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memantau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di rute Surabaya - Semarang, yaitu SPBU 575B Ngawi dan SPBU 519B Solo.

Pemantauan langsung dilakukan, untuk memastikan kegiatan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) saat arus mudik Idul Fitri Tahun 2019 berjalan dengan baik.

Hasil pemantauan, Jonan mengungkapkan, SPBU yang berada di ruas tol Surabaya - Semarang sudah baik dan dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar pemudik.

"Berdasarkan pantauan, sejauh ini sudah maksimal. Kalau tadi dari Surabaya sampai ke Ngawi sekitar 160 kilo meter (km). Kurang lebih 100 km 1 SPBU itu cukup," kata Jonan, di ruas tol Surbaya-Semarang, Sabtu (11/5/2019).

Meski SPBU sudah tersedia dan beroperasi dengan baik, Jonan mengimbau masyarakat yang nantinya mudik lebaran menggunakan kendaraan pribadi roda Empat, untuk mengisi BBM terlebih dahulu sebelum memasuki jalan tol.

Ini dilakukan untuk mengantisipasi kehabisan bahan bakar Sebelum tiba di SPBU, khususnya saat terjadi kemacetan.

"Untuk masyarakat yang mudik menggunakan jalan tol, sebaiknya waktu berangkat diisi. Kalau tidak mau isi penuh, minimal diisi 3/4. Begitu juga dengan pulangnya," tutur dia.

4 dari 4 halaman

Pertamina Siap Perpanjang Program BBM Satu Harga

PT Pertamina (Persero) siap memperpanjang program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga. Ini setelah pemerintah memutuskan memperpanjang program tersebut dari 2019 ke 2024.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina tidak keberatan menerapkan perpanjangan pembangunan lembaga penyaluran BBM satu harga hingga 2024.

"Kita siap saja," kata Nicke, di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (11/5/2019).

Menurut Nicke, perpanjangan waktu program BBM satu harga hanya persoalan memperpanjang rantai pasokan BBM ke masyarakat saja, untuk pelaksanaan menunggu penetapan lokasi dari kepala daerah.

"Ini sebetulnya hanya tambah rantai saja. Nanti tunggu lokasi dari pak wagub," tuturnya.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan, untuk membangun lembaga penyalur BBM satu harga dibutuhkan pemetaan dan kesepakatan kemudahan perizinan dengan daerah.

"Kendala paling utama yang saya minta ke kepala daerah dan bupati atau walikota itu izin prinsip dan lokasi harus dikasih. Jangan izin terlambat. Kalau masang gampang," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.