Sukses

Tips Memulai Investasi di P2P Lending

Mau mulai investasi di P2P Lending? Pelajari dulu tipsnya!

Liputan6.com, Jakarta Saat ini masyarakat memiliki banyak alternatif investasi untuk mengembangkan dana mereka. Mulai dari jenis investasi konvensional seperti di bidang properti, emas, reksa dana, dan saham, sampai kepada alternatif investasi seperti Peer-to-Peer (P2P) Lending.

Banyak yang sudah mengenal jenis-jenis investasi konvensional. Namun, karena alternatif investasi P2P Lending masih terbilang baru, masih banyak yang belum mengetahui seluk-beluknya.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertindak sebagai regulator di industri P2P Lending, total penyaluran pinjaman dari total 106 penyelenggara / platform P2P Lending terdaftar di Indonesia per awal April 2019 adalah sebesar Rp 33,2 trilliun. Jumlah ini mengalami pertumbuhan sebesar 46,48 persen sejak awal tahun ini.

Bagi pelaku usaha, P2P Lending membuka akses pinjaman baru yang lebih fleksibel. Sementara itu, untuk masyarakat, P2P Lending menjadi alternatif investasi yang menguntungkan dengan imbal hasil tinggi. Jika ingin memulai alternatif investasi di P2P Lending, pelajari dulu tipsnya di bawah ini. Pssst.. Ada promo dana gratis Rp 100.000 yang bisa didapatkan di akhir artikel, lho!

Pilih platform investasi P2P Lending yang terdaftar OJK

Semakin seksinya industri P2P Lending dan besarnya potensi di masa depan, membuat banyak orang berlomba-lomba memasuki industri ini. Akan tetapi, banyaknya perusahaan financial technology (fintech) P2P Lending memiliki ancaman tersendiri karena tidak semua perusahaan ini memiliki status terdaftar dan diawasi secara resmi oleh OJK.

Sebagai perusahaan yang bergerak di industri keuangan, tentunya perlu ada pengawasan dan pengaturan dari transaksi yang berlangsung agar tidak ada pihak yang dirugikan. Sudah banyak kasus adanya peluang investasi bodong di masa lalu yang menyebabkan kerugian besar di masyarakat. Sebagian besar kejadian ini terjadi karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak terdaftar di OJK.

Untuk platform P2P Lending yang resmi terdaftar dan diawasi oleh OJK, dapat dilihat di website resmi OJK.

Pilih platform investasi P2P Lending yang aktif di media sosial

Sebagai industri yang relatif baru di Indonesia, diperlukan adanya edukasi yang secara berkelanjutan baik dari pemerintah maupun dari pihak platform penyelenggara P2P Lending itu sendiri. Salah satu tips memulai investasi P2P Lending yang cukup mudah dilakukan adalah melihat aktivitas akun media sosial platform P2P Lending. Jika memang platform tersebut aktif mengedukasi, berinteraksi dengan pengikut, serta rutin merespons pertanyaan dan keluhan secara cepat, maka platform ini dapat dinilai positif.

Mulai dari nominal kecil 

Terdapat banyak platform P2P Lending yang resmi terdaftar OJK di Indonesia yang menawarkan berbagai skema. Untuk memulai, ada baiknya memilih platform P2P Lending yang memungkinkan kamu untuk berinvestasi dengan nominal kecil terlebih dahulu. Dengan memulai dari nominal kecil, lender pemula dapat mempelajari sistemnya terlebih dahulu dengan risiko minimal. Terpenting adalah start small, but start now!

Skema setiap platform memang berbeda-beda, tergantung dari masing-masing calon lender. Ada platform yang bisa dimulai dari Rp 100.000, Rp 1.000.000, atau Rp5.000.000. Semua tergantung dari kemampuan finansial calon lender.

Pilih platform yang menawarkan agunan

Investasi tentunya tidak lepas dari risiko. Seperti halnya jenis investasi konvensional, P2P Lending juga memiliki risiko tersendiri. Risiko paling besar adalah terjadinya Gagal Bayar atau Kredit Macet (Non-Performing Loan), yaitu dana yang diberikan sebagai pinjaman tidak bisa dikembalikan oleh peminjam. Penyebab NPL bisa bermacam-macam, mulai dari penyalahgunaan dana pinjaman, kebangkrutan dari usaha peminjam, sampai bencana alam yang menyebabkan usaha tidak dapat beroperasi kembali.

Guna meminimalkan risiko, ada baiknya memilih platform Alternatif Investasi P2P Lending yang menawarkan agunan. Agunan di investasi P2P Lending biasanya bukan berupa fixed asset--tanah dan bangunan, tetapi berupa invoice ataupun purchase order. Selain itu, ada juga yang menawarkan agunan berupa inventory dan peralatan modal. Jika terjadi keterlambatan pembayaran dari peminjam, penyelenggara P2P Lending bisa mengeksekusi agunan itu untuk membayar kembali pinjaman kepada lender.

Lakukan diversifikasi

Selain dengan adanya agunan, salah satu bentuk usaha untuk meminimalkan risiko P2P Lending adalah melakukan diversifikasi atau menyebar pinjaman tidak hanya ke beberapa UKM saja, tetapi ke banyak UKM. Dengan begitu, apabila salah satu pinjaman macet, pinjaman yang lain masih berjalan lancar. Selama ini, masih banyak lender P2P Lending yang hanya berorientasi kepada imbal hasil tinggi, tetapi tidak menyadari bahwa semakin tinggi imbal hasil, maka risikonya semakin tinggi pula.

Putar kembali hasil investasi P2P Lending

Salah satu daya tarik investasi adalah konsep bunga berbunga atau compounded interest. Artinya, jika bunga yang didapatkan sebagai imbal hasil pemberian pinjaman dipinjamkan kembali ke UKM lain, maka akan menghasilkan bunga lagi. Dengan konsep ini, dana akan berkembang lebih cepat dan potensi investasi bisa didapatkan secara maksimal.

Akseleran untuk memulai alternatif investasi P2P Lending

Lender pemula bisa coba mengembangkan dananya melalui platform Peer-to-Peer Lending (P2P Lending) Akseleran. Di platform alternatif investasi ini, masyarakat dapat meminjamkan dananya kepada UKM untuk dijadikan tambahan modal usaha. Keuntungannya berupa imbal hasil rata-rata 18-21 persen, bunga yang lebih tinggi daripada instrumen investasi konvensional pada umumnya.

Risiko pemberian pinjaman di Akseleran juga diminimalisir dengan adanya agunan di lebih dari 98 persen nilai portfolio pinjaman. Juga sudah terdaftarnya Akseleran di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejak diluncurkan Oktober 2017, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp 370 miliar ke UKM-UKM Indonesia dengan tingkat kredit macet (non-performing loan) sekitar 0.3% per Maret 2019.

Untuk memulai investasi di Akseleran pun cukup mudah. Masyarakat dapat mulai memberikan pinjaman hanya dengan Rp 100.000 saja di website Akseleran. Agar lebih mudah, kamu juga bisa menggunakan aplikasi Akseleran yang tersedia di Google Play ataupun Appstore.

Gunakan kode promo LIPUTAN6 pada saat mendaftar pertama kali di Akseleran untuk mendapatkan dana gratis Rp. 100.000 untuk mencoba meminjamkan dana ke UKM. Kode promo hanya terbatas untuk 100 orang pertama.

Sudah siap mencoba alternatif Investasi P2P Lending hari ini? Keterangan lebih lanjut bisa hubungi +62811-9300443, atau melalui email team@akseleran.com. Khusus video edukasi menarik dan mendalam silahkan subscribe YouTube Channel @akseleran dan update terbaru lainnya di akun Instagram @akseleran_com serta Linkedin @akseleran.

 

 

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini