Sukses

Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Pakai Jalur Darat Bakal Naik 10 Persen

Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) prediksi terjadi kenaikan volume kendaraan untuk jalur darat pada masa mudik Lebaran 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) prediksi terjadi kenaikan volume kendaraan untuk jalur darat pada masa mudik Lebaran 2019. Peningkatan ini pun terjadi lantaran harga tiket pesawat yang masih tinggi.

Kepala Sub Bidang Operasional dan Pemeliharaan II BPTJ, Joko santoso mengatakan, tingginya harga tiket pesawat tersebut justru membuat masyarakat beralih dan menggunakan moda transportasi darat.

Sebab, jika hitung-hitung biaya pengeluaran akan jauh lebih hemat, ketimbang melalui penerbangan udara.

"Prediksinya naik 10 persen (jalur darat) dari yang lalu karena ada dampak dari kenaikan tarif pesawat sebenernya, jadi akan ada peningkatan beralih ke penggunaan kendaraan pribadi," kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/5/2019).

Seperti diketahui, polemik harga tiket pesawat saat ini masih menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Joko Widodo.

Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat kenaikan harga tiket telah berdampak pada penurunan penumpang domestik sebesar 21,94 persen dari 7,73 juta Maret 2018 menjadi 6,03 juta Maret 2019.

Sebelumnya juga, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memperkirakan jumlah penumpang angkutan udara pada masa mudik Lebaran 2019 akan berkurang karena masih tingginya harga tiket pesawat terbang.

"Ya kalau tahun lalu angkutan udara kira-kira tumbuhnya 4 persen ya, dan kalau tahun ini sekitar 10 persen pindah ke angkutan lain, seperti laut dan darat juga kereta api untuk menampungnya," kata Budi Karya di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ada Tol Trans Jawa dan Sumatera, Konsumsi BBM Saat Lebaran Bakal Naik

Sebelumnya, PT Pertamina prediksi konsumsi BBM di ruas tol akan meningkat pada periode Lebaran 2019. Hal ini dipicu oleh tersambungnya Tol Trans Jawa dari Merak sampai Probolinggo maupun tol Trans Sumatera dari Bakauheuni sampai Terbanggi Besar. 

Tersambungnya ruas-ruas tol tersebut membuat masyarakat cenderung untuk menggunakan jalan bebas hambatan saat melakukan mudik Lebaran 2019.

SVP Retail Marketing Business PT Pertamina, Jumali mengatakan, secara umum, konsumsi BBM khususnya jenis gasoline di ruas-ruas tol akan meningkat sebesar 15,78 persen. 

Jika konsumsi rata-rata harian normal 92.563 kilo liter per hari, pada periode mudik Lebaran, konsumsi BBM akan menjadi 107.165 kilo liter.

Itu meningkat pesat dari catatan konsumsi selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2018, yang hanya meningkat dari konsumsi harian sebesar 90.110 kilo liter per hari menjadi 99,230 kilo liter per hari atau meningkat 10,12 persen.

"Tahun ini terhubung. Ini jadi challange bagi Pertamina menyiapkan sepanjang jalur tol tersebut walaupun tidak mengabaikan kebutuhan BBM di jalur reguler," kata dia, di Jakarta, Senin, 29 April 2019.

Konsumsi BBM di ruas tol wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Ramadan dan Idul Fitri 2019, diperkirakan mengalami lonjakan tertinggi hingga 300 persen dibandingkan tahun lalu.

Kemudian disusul Jawa Timur sebesar 140 persen. Selanjutnya wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat sebesar 100 persen. "Dengan tuntasnya jalur tol di wilayah Jateng dan Jatim, maka diproyeksikan konsumsi BBM juga meningkat di sepanjang tol baru," ujar dia.

Untuk itu, Pertamina akan menyiagakan sebanyak 43 SPBU di sepanjang jalan tol di Jawa dengan rincian 31 unit di Jakarta dan Jabar, delapan unit di Jateng dan DIY, serta lima unit di Jatim. 

Sedangkan untuk ruas Tol Bakauheuni-Terbanggi Besar, Pertamina telah akan menyiagakan empat unit SPBU modular. "Supaya aman kita siapkan lebih besar, sehingga kalau memang peningkatannya lebih dari tahun lalu itu sudah ter-cover," tandasnya. 

 

 

3 dari 3 halaman

Kebutuhan Tinggi, Ada Tol Trans Jawa Bantu Kereta Api

Sebelumnya, kehadiran Tol Trans Jawa yang saat ini sudah terhubung dari Merak menuju Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sepanjang 901,03 km, rupanya tak akan menyurutkan minat masyarakat menggunakan kereta api sebagai salah satu moda angkutan penunjang mudik Lebaran 2019.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau disebut KAI, Edi Sukmoro mengatakan, keberadaan Tol Trans Jawa justru akan menolong kereta api meningkatkan jumlah penumpangnya saat arus mudik dan balik Lebaran nanti.

"Sampai saat ini, kita anggap bahwa tol ini membantu kereta api. Karena memang kebutuhan orang untuk diangkut ini cukup meningkat tinggi," ungkap dia di Jakarta, Selasa, 23 April 2019.

Edi menyebutkan, penumpang kereta api sampai sejauh ini jumlahnya tidak menurun, bahkan cenderung meningkat. Menurut catatannya, moda transportasi ini secara menyeluruh mengangkut sebanyak 394 juta orang penumpang pada 2017.

"Tahun 2018, itu naik menjadi sekitar 425 juta penumpang," terang dia.

"Jadi dugaan saya, ini nanti tol juga akan penuh pada saat operasi Lebaran, dan kereta api juga akan penuh," dia menambahkan.

Adapun PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyediakan 2.870.766 juta tiket perjalanan untuk masa angkutan Lebaran pada 26 Mei hingga 16 Juni 2019. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.254.559 tiket atau 43,7 persen telah ludes terjual.

Hingga Selasa 23 April 2019, jumlah tiket yang masih tersedia sebanyak 1.616.207 tiket perjalanan, atau setara 56,3 persen. Dengan rincian, tiket untuk kelas ekonomi sebanyak 861.676, kelas bisnis sebanyak 127.894 tiket, dan kelas eksekutif sebanyak 626.637 tiket.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.