Sukses

Menko Darmin: Pelajar Jangan Dikasih Uang Jajan Tiap Hari

Untuk meningkatkan minat menabung, juga perlu disisipakan pesan ajakan menabung pada kegiatan sosial dan seni.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan jurus untuk melatih pelajar gemar menabung sejak usia dini.

Darmin mengatakan, agar generasi muda gemar menabung, satu hal yang perlu diperhatikan adalah membuat menabung harus menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan sejak usia dini.

"Saya cuma mau tekankan ada hal-hal yang perlu di berikan perhatian khusus, agar menabung itu menjadi kesenangan," kata Darmin, saat menghadiri acara Simpel Day, di Komplek Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (2/5/2019).

Darmin melanjutkan, para pelajar seharusnya dilatih mengatur keuangan sendiri, dengan memberikan uang saku setiap mingguan.

"Paling tidak buat para pelajar mulai belajar dia mengatur penggunaan uangnya, apalagi kalau simpanan pelajar ini dihubungkan dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Itu berarti ada beberpaa hal yang harus di rencanakan jangan tiap hari minta uang jajan kasihlah seminggu ke depan," tuturnya

Cara ini akan melatih perencanaan keuangan sejak usia dini, sehingga dapat memilah pengeluaran yang diperlukan. "Kebiasana itu akan membuat anak-anak kita ini betul-betul menguasai dan merancang apa yang bisa dia lakukan, tergantung sumber daya yang dia mililiki itu jadi modal besar buat mereka," ujar Darmin.

Darmin pun meminta agar industri perbankan memfasilitasi minat pelajar dalam menabung, dengan melakukan jemput bola mengahadirkan bank bergerak menggunakan kendaraan ke sekolah- sekolah dalam periode waktu sesering mungkin. Cara ini juga menarik pelajar membiasaka diri untuk menabung.

"Jangan sekali sebulan datang ke sekeolah. Setiap minggu ada harinya datang ke sekolah- sekolah, sehingga anak-anak terfasilitasi untuk menabung pada hari tertentu," imbuh Darmin.

Darmin mengungkapkan, untuk meningkatkan minat menabung, juga perlu disisipakan pesan ajakan menabung pada kegiatan sosial dan seni.

"Selain dengan pelajar saya berharap kemudian melakukanya di kota-kota, kabupaten, provinsi yang pakai perbankan itu punya organisasi untuk melakukan acara-acar. Bikin acara kesenian, makanan tradisional yang kemudian ada Bupati Gubernur itu semua akan hidupkan kembali kebiasaan kita nabung," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ketua OJK Larang Pelajar Simpan Uang di Bawah Bantal

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menekankankan pentingnya menabung sejak dini. Menurutnya, dengan menabung secara tidak langsung mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Menjadi pertanyaan mengapa tabungan ini sangat penting bagi kita semua. Terutama bagi adik adik. Tapi kalau adik-adik ini barangkali berpikir tabungan ini hanya untuk menabung. Sedikit memberi gambaran detail mengenai tabungan ini. Ini ada konsepsi ekonomi," ujarnya dalam acara Aksi Pelajar Indonesia Menabung, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (2/5/2019). 

Wimboh mengatakan semakin tinggi tingkat tabungan di suatu negara maka akan menguntungkan negara itu sendiri. Itulah kenapa, pemerintah kata dia terus mendorong pelajar-pelajar di Indonesia untuk menabung sejak dini.

"Negara kalau tingkat tabungannya tinggi negara akan makmur, sehingga Indonesia punya target tahun ini 75 persen penduduk orang Indonesia punya tabungan. Kita harus gerakan tabungan ini," katanya.

Kepada 1.500 pelajar Indonesia yang hadir, Wimboh juga menegaskan tabungan yang disimpan di perbankan akan aman karena terjamin dan dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

" Ini akan jelas karena uang kalau tidak kita tabung di taruh di bawah bantal risikonya besar. Bisa ilang. Kalau ditabung bisa dijamin ada LPS di sini," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Jumlah Penabung

Dia menambahkan saat ini penabung di Indonesia sendiri baru mencapai 48,9 persen. Angka ini masih jauh bila dibandingkan negara-negara lain. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen dan terus bersinergi bersama kementerian lembaga untuk senantiasa mendorong tingkat penabung di Indonesia.

"Dengan upaya bersinergi, ini kita harapkan tabungan para pelajar akan menjadi meningkat. Kita harapkan semua pelajar harus punya tabungan semua. Pelajar ini jumlah besar sekali sehingga kami dengan instansi terkait akan selalu mendorong ini. Lebih agresif seluruh Indonesia supaya masyarakat punya tabungan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.