Sukses

Lippo Karawaci Catat Pendapatan Rp 2,8 Triliun pada Kuartal I 2019

Peningkatan pendapatan Lippo Karawaci disumbangkan oleh pertumbuhan pendapatan berulang di segmen bisnis layanan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal I 2019. Lippo Karawaci melaporkan total pendapatan sebesar Rp 2,8 triliun untuk kuartal I 2019, yang merupakan peningkatan sebesar 12 persen dari kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,5 triliun.

Peningkatan ini terutama disumbangkan oleh pertumbuhan pendapatan berulang yang kuat dari segmen bisnis layanan kesehatan yang dimotori oleh Siloam Hospitals. Marketing Sales pada kuartal ini mencapai Rp 623 miliar, meningkat 159,6 persen dari Rp 241 miliar pada kuartal I 2018.

CEO Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) yang kuat dari segmen layanan kesehatan dimotori oleh Siloam Hospitals Siloam Hospitals mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,7 triliun untuk kuartal I 2019, meningkat 18,2 persen dari kuartal I 2018 sebesar Rp 1,5 triliun, yang merupakan 79,4 persen dari total pendapatan berulang Lippo Karawaci.

"Selain dari sepuluh rumah sakit dengan pendapatan tertinggi, Siloam juga melihat pertumbuhan pendapatan yang kuat dari beberapa rumah sakit yang masih dalam tahap perkembangan," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (2/5/2019).

Siloam terus membuat kemajuan dalam hal ekspansi dan saat ini mengoperasikan 37 rumah sakit di 28 kota di Indonesia. Pendapatan dari segmen bisnis Mal & lain-lain naik 1,9 persen menjadi Rp 444 miliar, yang merupakan 15,8 persen dari total pendapatan berulang Perseroan.

Pendapatan bisnis divisi Development meningkat sebesar 4,7 persen menjadi Rp 650 miliar YoY Pendapatan bisnis divisi Development pada kuartal I 2019 meningkat sebesar 4,8 persen menjadi Rp 650 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 620 miliar. Segmen ini menyumbang 23,2 persen dari total pendapatan untuk kuartal tersebut.

Divisi Large Scale Integrated Development menjadi penyumbang terbesar dalam segmen ini dengan pendapatan sebesar Rp 217 miliar untuk kuartal I 2019, meningkat 19,9 persen dari Rp 181 miliar tahun sebelumnya.

Sementara itu, divisi Urban Development LPKR mencatat pendapatan Rp 433 miliar dibandingkan pendapatan kuartal I 2018 sebesar Rp 439 miliar.

Beban Usaha Lippo Karawaci untuk kuartal I 2019 naik 13 persen YoY menjadi Rp 840 miliar karena pengeluaran yang lebih tinggi di Siloam Hospital (“Siloam”), sebagai akibat dari ekspansi berkelanjutan dalam jaringan rumah sakit, serta naiknya pengeluaran di segmen mal dan lain-lain karena penambahan karyawan di Lippo Malls Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transformasi Stategis

John melanjutkan, tim manajemen Lippo Karawaci bersemangat untuk mempercepat rencana transformasi strategis dan berharap hasil kuartal I 2019 akan mejadi titik balik dalam sejarah LPKR.

Program pendanaan komprehensif berjalan dengan baik dimana kami telah menyelesaikan tender obligasi dan mulai mengurangi rasio utang dalam neraca.

"Dalam beberapa bulan mendatang, kami berharap dapat menyelesaikan right issue dan melakukan pembayaran berbagai pinjaman bank dan pembelian kembali obligasi secara agresif serta mempercepat penyelesaian proyek-proyek yang ada." kata dia. 

"Meskipun hasil kuartal pertama menunjukkan adanya pelambatan pasar properti, kami melihat peluang yang cukup besar untuk perbaikan sehingga kami percaya diri untuk mendapatkan pre-sales yang lebih tinggi seraya bergerak cepat setelah Pemilu selesai baru-baru ini. Kami berharap bahwa dalam beberapa bulan mendatang, pasar properti akan hidup kembali dengan suasana yang lebih dovish dari bank sentral, sehingga dapat mendukung ekspansi pasar.” tutup dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.