Sukses

PGN Tambah Jajaran Direksi

PT Perusahaan Gas Negara Tbk menambah direktur strategi dan pengembangan bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memutuskan penambahan direksi baru, untuk jabatan direktur strategi dan pengembangan bisnis.

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan, jabatan  direktur strategi dan pengembangan bisnis diisi oleh Syahrial Mukhtar, sebelumnya berkarier di PT Pertamina (Persero) dengan jabatan Sekretaris Perusahaan.

"Ada penambahan satu direktur strategi dan pengembangan bisnis," kata Gigih, usai RUPSLB, di Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Gigih menuturkan, jabatan tersebut sebelumnya sempat ada dari 2016-2017, kemudian sempat dihapus. Diaktifkannya kembali jabatan tersebut bertujuan untuk menunjang kinerja perusahaan yang sudah berstatus sub holding migas.

"Jadi ini reaktivasi direktorat dulu yang ada di PGN, kenapa PGN butuh sebagai subholding untuk pengembangan," ujar dia.

Dalam RUPSLB ini, pemegang saham juga menyepakati pergantian satu Komisaris. Adapun Pertamina selaku pemegang surat kuasa dari Kementerian BUMN atas PT PGN Tbk mengusulkan pergantian Komisaris atas nama Hambra menjadi Lucky Alfirman, dan menambah Mas’ud Khamid dalam jajaran Dewan Komisaris PGN. 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan PGN pada 2018

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)  mengumumkan perolehan laba  operasi sebesar USD 645 juta pada 2018,  meningkat dibandingkan pada 2017 yang sebesar USD 515 juta. 

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan, PGN mencatatkan kinerja positif dari sisi pendapatan mencapai USD 3,87 miliar, dengan EBITDA sebesar USD 1,20 miliar.

"Total aset yang dikelola PGN mencapai USD 7,94 miliar," kata Gigih, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2018, di Jakarta, Jumat, 26 April 2019.

Dia menuturkan, perbaikan kinerja keuangan didukung kegiatan operasional PGN selama 2018. Selain itu, perusahaan berhasil meningkatkan volume distribusi gas, dari posisi 894 BBTUD, naik delapan persen menjadi 962 BBTUD pada 2018.

Sedangkan untuk transmisi gas, volumenya sebesar  2.101 MMSCFD, lebih besar dibandingkan 2.078 MMSCFD volume transmisi gas pada 2017. 

Peningkatan operasi bisnis tersebut, tak lepas dari ekspansi pelayanan yang digarap PGN. Hingga tahun lalu, tercatat jumlah pelanggan distribusi gas mencapai 325.914, naik dari  299.766 pada 2017. 

"Kenaikan jumlah pelanggan sejak 2014 yang hanya sebesar 96.049," tutur dia.

Pada sisi hulu melalui anak usahanya PT Saka Energy, PGN menorehkan catatan produksi  minyak dan gas bumi siap jual (lifting) sebesar 39.213 barel setara minyak (Barel Oli Equivalent Per Day/BOEPD.

Sedangkan pengelolaan bisnis hilir meliputi niaga gas sebesar 962 BBTUD, transmisi gas sebanyak 2.101 MMSCFD, dan bisnis hilir lainnya 210 BBTUD.

 

3 dari 4 halaman

PGN Tingkatkan Layanan Gas bagi Sektor Industri pada 2019

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan meningkatkan layanan gas untuk segmen industri pada 2019. Hal ini seiring dengan peran PGN sebagai sub holding gas dalam holding migas BUMN.

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan, pada 2018, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Selain itu, juga terdapat 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN. 

Pelanggan gas bumi PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong, Papua Barat. 

Menurut Rachmat, pelayanan tersebut terus diarahkan agar masyarakat mendapatkan benefit maksimal. Apalagi efisiensi energi yang ditawarkan PGN akan memberi imbas domino bagi kegiatan ekonomi masyarakat. 

"Bagi kalangan industri, efisiensi sektor energi akan meningkatkan daya kompetitif, sedangkan bagi masyarakat akan meningkatkan daya beli yang semuanya bermuara kepada peningkatan ekonomi nasional," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/2/2019).

Saat ini, PGN juga telah mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk sektor transportasi melalui 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU).

 

4 dari 4 halaman

PGN Operasikan 2 FSRU

Selain itu, untuk menunjang penyaluran serta kehandalan jaringan dan pasokan gas ke pelanggan, PGN juga mengoperasikan 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yakni di Jawa Barat dan Lampung. 

"Dari sisi volume, PGN menyalurkan gas bumi secara total sebesar 3.102 juta kaki kubik per hari (Mmscfd). Rinciannya, volume gas distribusi sebesar 963 Mmscfd dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.139 Mmscfd," kata dia.‎

Di sisi lain, terdapat sejumlah proyek infrastruktur yang sedang digarap PGN, mulai dari proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km, termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km.

PGN juga sedang menggarap proyek pipa di Purwakarta-Subang dan Jargas Kota di Dumai, Karawang, Purwakarta, Cirebon, Bojonegoro, Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, Kutai Kartanegara, Banggai, Aceh Utara, Palembang, Jambi, Depok, Bekasi, Kabupaten Mojokerto, Kota Mijokerto dan Kabupaten Wajo. 

"PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik," tandas dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.