Sukses

Jelang Mudik, NAM Air Buka Dua Rute Baru di Kalimantan

Mulai 1 Mei 2019 NAM Air mengoperasikan dua rute baru di Kalimantan.

Liputan6.com, Jakarta - NAM Air kembali membuka dua rute baru di kawasan domestik khususnya di wilayah kepulauan Kalimantan. Rute penerbangan baru yang akan dioperasikan mulai 1 Mei 2019 tersebut yakni Pontianak-Banjarmasin PP dan Samarinda-Tarakan PP.

Selain memperluas konektivitas, langkah NAM Air membuka rute baru ini juga menjadi salah satu upaya dalam memberikan pelayanan yang optimal pada saat tren mudik dalam rangka Idul Fitri 1440 H.

"Dengan dibukanya rute baru, maka pilihan pelanggan akan rute penerbangan semakin beragam. Di sisi lain ini juga menjadi momen yang tepat karena biasanya permintaan pelanggan menjelang idul fitri sangat tinggi,” kata Direktur NAM Air Asa Perkasa dalam keterangan tertulis, Kamis (25/4/2019).

Untuk jadwal penerbangan rute baru Pontianak – Banjarmasin PP yaitu berangkat dari Pontianak pukul 07.00 WIB dan akan tiba di Banjarmasin pukul 09.50 WITA. Untuk rute sebaliknya yaitu berangkat dari Banjarmasin pukul 19.00 WITA dan akan tiba kembali di Pontianak pukul 19.50 WIB.

Untuk jadwal penerbangan rute baru serta Samarinda – Tarakan PP yaitu berangkat dari Samarinda pukul 12.20 WITA dan akan tiba di Tarakan pukul 13.35 WITA.

Sedangkan jadwal penerbangan sebaliknya yaitu berangkat dari Tarakan pukul 14.20 WITA dan akan tiba kembali di Samarinda pukul 15.35 WITA.

Dua penerbangan rute baru ini akan dilayani setiap hari dengan menggunakan armada ATR 72-600.

 

Saksikan video terkait di bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penambahan frekuensi penerbangan

Seiring dengan pembukaan rute baru ini, NAM Air pun melakukan penambahan frekuensi untuk rute penerbangan Banjarmasin - Samarinda PP. Seiring langkah ini, maka frekuensi penerbangan NAM Air di rute tersebut bertambah dari sebelumnya empat kali seminggu menjadi satu kali setiap hari.

“Animo masyarakat akan rute ini ternyata sangat tinggi. Kami harap penambahan ini dapat mengakomodir setiap permintaan pelanggan dan juga dapat mendorong setiap pembangunan di wilayah-wilayah tersebut,” pungkas Asa.

3 dari 3 halaman

Harga Tiket Pesawat Mahal, Dua Kementerian Diminta Turun Tangan

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meminta kepada kementerian atau lembaga terkait lainnya untuk secara bersama-sama menyelesaikan persoalan harga tiket pesawat.

Dia menuturkan, ini dibutuhkan mengingat harga tarif tiket pesawat domestik hingga saat ini masih belum kondusif.

"Kami minta kepada Kementerian Perekonomian dan Kementerian BUMN untuk turut serta juga untuk mengatur tarif dari penerbangan," kata dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Budi menyampaikan, salah satu langkah utama yang dilakukan kementerian/lembaga adalah menekan maskapai Garuda Indonesia.

Sebab, Garuda Indonesia saat ini masih menjadi pemimpin pangsa pasar untuk berbagai maskapai lain.

"Khususnya Garuda. Karena Garuda ini market leader di situ, kalau dia menetapkan tarif batas atas semunya, maka yang lain ikut. Tapi kalau dia turun sebagaian, yang lain juga akan turun," kata dia.

Sementara itu, terkait dengan rencana usulan menetapkan sub-price atau harga tertentu berjenjang untuk maskapai, Budi mengaku masih akan mengkaji secara hati-hati. Terlebih, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian.

"Sub-price itu represive ya, saya itu enggak mau yang represif, tapi kalau nanti diperintahkan Kemenko Perkonomian untuk saya melakukan, ya saya lakukan," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.