Sukses

Harga Melambung, Emak-Emak Kediri Berburu Bawang Putih Impor

Tidak hanya diperuntukkan di operasi pasar, bawang putih murah juga didistribusikan ke sejumlah pedagang.

Liputan6.com, Kediri - Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Timur memasok 1 ton komoditas bawang bawah putih ke Kota Kediri, Jawa Timur. Pasokan bawang tersebut dilakukan sebagai upaya pengendalian harga, yang sejak satu bulan terakhir ini terus mengalami kenaikan di pasar. Satu ton bawang putih ini kemudian didistribusikan oleh Tim Pengendali Inflansi Daerah Kota Kediri melalui gelar operasi pasar.

Menurut Nasrullah selaku Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Kediri, operasi pasar ini dilakukan sebagai upaya antisipasi kenaikan harga bawang. Pihaknya saat ini masih belum berani mengambil stok bawang dalam jumlah banyak, karena daya tahan jenis komoditas sayuran itu, tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama.

"Tim Pengendali Inflansi Daerah (TPID) menyiapkan satu ton masing - masing untuk bawang merah, bawang putih. Karena komoditas bawang merah dan bawang putih ini tidak tahan lama dan cepat membusuk, sehingga kita tidak mau menyediakan banyak - banyak dulu," tuturnya, Kamis (25/4/2019).

Jika seandainya permintaan masyarakat masih tinggi, kendati harganya relatif mahal maka TPID akan mencoba melakukan pengadaan kembali. "Kita coba dulu jika memang antusiasnya tinggi kita akan coba, dan juga dilihat kondisi harganya. Jika mingu depan masih tinggi kita coba lagi, kalau sudah turun lihat situasi di pasar," kata Nasurullah.

Nasrullah mengaku informasi yang masuk menyebutkan jika harga bawang di pasaran saat ini masih relatif tinggi di atas Rp 40 ribu per kg. Ia menambahkan untuk stok pasokan bawang putih, didapat dari Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Sementara stok bawang merah diperoleh dari salah satu mitra kerja BI yang mau bekerjsama untuk kepentingan sosial bagi masyarakat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jangan Panik

Dengan stok ketersediaan bawang yang ada sekarang, ia berharap masyarakat tidak terlalu panik dalam menyikapi kenaikan harga pada saat momentum menjelang bulan suci Ramadahan.

"Dengan stok yang ada kita cukupi kebutuhan masyarakat. Memang tidak akan mencukupi tapi demikian ada upaya dari TPID terjun langsung mengatasi kenaikan harga bawang merah dan bawang putih yang signifikan, dari bulan Maret sampai April," ucapnya.

Tidak hanya diperuntukkan bagi operasi pasar, bawang putih murah ini juga didistribusikan ke sejumlah pedagang. Para pedagang diijinkan menjual ke konsumen dengan ketentuan harga standart yang telah ditetapkan paling mahal maksimal Rp 25 ribu.

"Jadi mereka Rp 20 ribu untuk pembelianya, dijual paling mahal Rp 25 ribu. Ini ada ketentuan dari pemerintah seperti itu dalam rangka tadi itu, memang kita terutama bawang putih semuanya dari import ya pasokan yang ada," ujarnya.

Operasi pasar yang digagas oleh Tim Pengendali Inflansi Daerah Kota Kediri ini menyasar di tiga titik, diantaranya di jalan Lingkar Taman Sekartaji Kecamatan Mojoroto, di depan Taman Makam Pahlawan Kota Kediri serta di area lapanagan Gajah Mada Kecamatan Pesantren.

 

3 dari 3 halaman

Sumbang Inflasi

Diketahui jika harga bawang merah dan bawang putih menjadi penyumbang inflansi di Kota Kediri. Masing - masing lokasi, mendapatkan jatah 400 kilo dengan rincian 200 kilo untuk bawang putih dan 200 kilo bawang merah.

Harga bawang putih import dijual takaran setengah kilo sehsrga Rp 12 ribu. Sementara bawang merah dijual 1 kilo gram Rp 27 ribu. Karena harga yang dijual murah, penjualan bawang merah dan bawang putih yang dilakukan oleh Disperindag Kota Kediri ini banyak didatangi pembeli, yang mayoritas adalah kaum emak - emak.

Istiqomah warga Desa Geringging Kecamatan Grogol Kabupayen Kediri, mengaku ia beli bawang putih di operasi pasar karena harganya sangat murah terpaut jauh seperti yang di pedagang. "Kalau di pasar harganya antara 40 sampai 41 ribu per kilo. Disini setengah kilonya cuman 12 ribu, murah mas," katanya.

Karena banyaknya peminat, petugas dari Disperindag Kota Kediri terpaksa memberi batasan pembelian. Masing - masing konsumen hanya diperbolehkan membeli satu kali dan hanya diberi jatah 1 kilogram.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.