Sukses

Ramai Peminat, KAI Pesan 10 Rangkaian Kereta Sleeper Tambahan

Sejak dioperasikan pada Juni 2018 lalu, kereta sleeper banyak diminati masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak dioperasikan pada Juni 2018 lalu, kereta sleeper atau sleeper train rupanya begitu diminati masyarakat. Ini membuat PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI memesan 10 rangkaian sleeper train tambahan kepada PT Industri Kereta Api (INKA).

"Kira-kira ada 10 trainset (kereta sleeper) lagi yang kita pesan," ungkap Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Namun begitu, Edi masih belum bisa memperkirakan waktu pasti kapan 10 rangkaian kereta tambahan ini bisa tiba di Jakarta dari pabrik asalnya yang berada di Madiun, Jawa Timur.

Meski demikian, dia menargetkan rangkaian tambahan ini sudah tersedia di Ibu Kota pada awal 2020 mendatang. "Diperkirakan Januari tahun depan," ujarnya.

Sleeper train telah resmi beroperasi sejak 12 Juni 2018. KAI merangkai empat rangkaian kereta sleeper tersebut ke empat kereta api (KA) Argo Bromo Anggrek dengan tujuan Gambir-Surabaya Pasar Turi. Saat ini KAI memiliki sebanyak empat rangkaian kereta sleeper.

Minat masyarakat terhadap kereta kelas tertinggi milik KAI ini memang cenderung besar sejak awal beroperasi. Ini dibuktikan dengan tingkat okupansi kereta sleeper yang mencapai 60 persen pada 4 bukan pertamanya beroperasi.

"Okupansi sleeper untuk sekarang sekitar 60 persen. Memang di kelas ini kita berikan penawaran luxury, jadi memang butuh terus promosi," ucap Vice President of Passenger Marketing PT KAI R Agus Dwinanto Budiadji pada 30 Oktober 2018 lalu.  

 

 

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Siap-Siap, KAI Jual Tiket Kereta Tambahan untuk Mudik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) akan mengoperasikan kereta tambahan pada masa angkutan Lebaran 2019.

Untuk penjualan tiketnya, KAI akan membukanya mulai 6 April. VP Public Relation PT KAI, Edy Kuswoyo mengatakan, kereta tambahan ini memang setiap tahun baru mulai dijual pada H-60 keberangkatan. Berbeda dengan tiket kereta reguler yang dijual pada H-90 keberangkatan.

"Penjualan tiket kereta tambahan pada 6 April pukul 00.01 WIB. Untuk keberangkatan H-10 lebaran," kata Edy saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (4/4/2019).

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyiapkan 50 kereta api tambahan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik saat Lebaran 2019. Kereta tambahan tersebut beroperasi di stasiun wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur dan bisa dipesan mulai H-60.

Untuk mengantisipasi perpindahan penumpang ke jalur kereta api, PT KAI menambah sebanyak 50 kereta api.  Total kereta api Lebaran 2019 pun menjadi 406 kereta.

Kereta tambahan terdiri atas 27 KA ekonomi eksekutif dan bisnis, 11 KA Non PSO, 4 KA Ekonomi PSO, dan 8 KA yang memanfaatkan rangkaian idle.

3 dari 4 halaman

PT KAI Gratiskan Tiket Kereta Api Lokal di Bandung, Cek Rutenya

PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberlakukan tiket dengan tarif Rp0 alias gratis untuk KA Lokal atau komuter PSO (subsidi) dan perintis. Tiket KA gratis tersebut berlaku pada Hari Ulang Tahun ke-21 Kementerian BUMN.

"Menyambut momentum HUT ke-21 Kementerian BUMN, promo Rp0 tersebut merupakan kontribusi KAI dalam mewujudkan BUMN Hadir untuk Negeri. Semoga masyarakat dapat memanfaatkan promo ini semaksimal mungkin," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.

Masyarakat dapat menikmati perjalanan tanpa biaya dengan kereta tersebut untuk perjalanan pada Sabtu, 13 April 2019.

Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung, Joni Martinus menyampaikan bahwa khusus di wilayahnya, ada empat KA lokal PSO yang akan menerapkan tarif Rp0.

Rutenya yaitu, pertama KA Cibatuan relasi Purwakarta - Cibatu (PP). Berikutnya ada KA Bandung Raya Ekonomi relasi Kiaracondong - Cicalengka, Cicalengka - Padalarang (PP), Bandung - Cicalengka, Padalarang - Cibatu (PP), Purwakarta - Cicalengka (PP), Padalarang - Bandung (PP), dan Padalarang - Kiaracondong (PP).

Kemudian juga ada KA Siliwangi relasi Cianjur - Sukabumi (PP) dan terakhir KA Cilamaya Cepat Purwakarta relasi Purwakarta - Tanjung Priok (PP).

"Masyarakat bisa mendapatkan tiket kereta api tersebut secara cuma-cuma di loket stasiun keberangkatan secara go-show atau hari H," kata Joni.

Ia menambahkan, setiap calon penumpang dapat membeli maksimal 1 tiket kecuali membawa anak usia di bawah sepuluh tahun dan lansia. Adapun kuota tiket gratis ini sesuai dengan toleransi kapasitas maksimum masing-masing kereta api.

"Untuk penumpang yang telah membeli tiket jauh-jauh hari dengan tarif normal, mereka bisa mengambil bea tiket tersebut di stasiun kedatangan penumpang maksimal tiga hari sejak kedatangan," dia menandaskan.

4 dari 4 halaman

Menjajal Kereta Api Superkuat Buatan Indonesia di Bangladesh

Kereta api masih menjadi salah satu moda transportasi andalan di Bangladesh, selain bus, CNG (seperti bajaj), rickshaw (becak lokal) dan double-decker.

Gerbong-gerbong kereta yang diimpor oleh Bangladesh antara lain berasal dari China, India, juga Indonesia.

Indonesia diwakili oleh PT Industri Kereta Api (Inka). BUMN tersebut mengerjakan langsung kereta-kereta pesanan dari Bangladesh itu, yang dipesan melalui The Ministry of Railways (Kementerian Kereta Api Bangladesh).

Menurut keterangan dari Kedutaan Besar RI di Dhaka, PT Inka telah mengekspor kereta penumpang ke Bangladesh sejak 2006. Lalu, perusahaan milik pemerintah yang berbasis di Madiun (Jawa Timur) tersebut berhasil memenangkan tender pengadaan gerbong kereta penumpang pada Agustus 2014.

Pengiriman gerbong tahap pertama dilakukan pada 31 Maret 2016 dan peresmian dijalankan pada Juni 2016. Nama yang diberikan untuk kereta buatan PT Inka tersebut adalah "Sonar Bangla Express".

Sonar Bangla Express terdiri atas 150 kereta penumpang senilai US$ 72 juta yang diproduksi oleh PT Inka untuk diekspor ke Bangladesh. 

Sementara itu, jenis kereta yang dikirim secara perdana ke Bangladesh adalah MG (meter gauge), dengan total 15 unit, dan kereta BG (board gauge) sebanyak 50 buah, melalui pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya). Pengerjaan gerbong-gerbong ini disebut selesai dalam kurun 18 bulan.

Staf after sales atau purnajual PT Inka, Triono, mengemukakan bahwa tidak ada permintaan khusus dari pemerintah Bangladesh, terkait kereta api yang dipesan negara tetangga India ini. Hanya saja, penggunaan material yang digunakan untuk pembentukan seluruh gerbong kereta harus kokoh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.