Sukses

Menhub Imbau Pemudik Tidak Gunakan Sepeda Motor

Tingkat kecelakaan sepeda motor pada masa mudik masih relatif tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Sepeda motor masih menjadi primadona bagi pemudik karena dinilai lebih efektif dan hemat biaya. Meski begitu, tingkat kecelakaan sepeda motor pada masa mudik masih relatif tinggi.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghimbau para pemudik untuk menggunakan alternatif angkutan darat lain demi keselamatan masing-masing penumpang.

"Tingkat kecelakaan yang melibatkan motor itu sampai 70 persen. Kemudian macet juga kan disebabkan sepeda motor. Oleh karenanya, kita mengimbau supaya pemudik seyogyanya tidak naik sepeda motor. Gunakan bus atau kereta api," ujar dia di Gedung Kementerian Perhubungan, Senin (22/4/2019).

Budi menambahkan, Kemenhub sebelumnya sudah mensosialisasikan angkutan mudik gratis 2019. Para pemudik bisa menggunakan angkutan darat seperti bus dan kereta api serta angkutan laut.

Pemudik yang ingin membawa sepeda motor juga bisa memanfaatkan kereta api dan kapal laut dengan turut mendaftar pada program mudikgratis.dephub.co.id. Angkutan mudik gratis diproyeksikan bakal mengurangi tingkat penggunaan sepeda motor untuk mudik.

Perusahaan swasta dan BUMN juga diimbau untuk menambah kuota angkutan gratis untuk pemudik agar tingkat kecelakaan bisa semakin ditekan.

Budi menyarankan agar perusahaan swasta dan BUMN bisa memanfaatkan CSR untuk mengedukasi masyarakat supaya menekan penggunaan sepeda motor.

Terkait mudik ini, Kemenhub menggelar rapat koordinasi terakhir untuk memastikan kesiapan angkutan Lebaran agar dapat beroperasi maksimal.

Dalam 5 minggu ini, Kemenhub dan jajaran stakeholder akan mengevaluasi fasilitas mudik mulai dari angkutan hingga arus mudik. Moda yang digemari masih berkutat pada moda darat dan udara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menhub: Mudik 2019 Bakal Lebih Lancar

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi , menyatakan mudik 2019 akan berjalan lebih lancar dengan tingkat kemacetan yang diharapkan rendah.

Budi mengungkapkan, pihaknya telah menggelar rapat internal di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait dengan persiapan mudik ini.

"Untuk mudik, saya sudah rapat dengan eselon 1. Kita lihat mudik kali ini diharapkan lancar, kecuali ada hal-hal tertentu. Selain soal kemacetan, kita fokus juga soal keselamatan. Kita rapat lagi minggu depan," ujar dia di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Rabu (17/4/2019).

Budi menuturkan, salah satu kebijakan yang akan diterapkan pada mudik kali ini yaitu terkait dengan pembatasan kecepatan kendaraan. Untuk itu, Jasa Marga akan memasang alat pemantau kecepatan.

"Kita membatasi kecepatan, karena 70 persen ini melalui darat. Saya bicara dengan Dirut Jasa Marga, akan pasang alat-alat pemantau kecepata. Kita juga anjuran agar orang tidak gunakan sepeda motor, kita juga berikan solusi dengan program mudik gratis," ungkap dia.

Dalam mengantisipasi lonjakan kendaraan saat mudik Lebaran, kata Budi, pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan kepolisian setempat untuk mengatur lalu lintas selama mudik.

"Kita libatkan pemda dan Polres untuk merancang kegiatan (pengaturan)," dia menegaskan.

 

3 dari 3 halaman

Hore, Lewat Tol Saat Mudik Lebaran 2019 Bakal Dapat Diskon Tarif

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan akan ada diskon tarif tol pada mudik Lebaran 2019. Namun, dirinya mengaku belum bisa memastikan besaran diskon yang akan diberikan.

Basuki mengungkapkan, sama seperti tahun lalu, pemerintah berencana untuk memberikan diskon untuk tarif tol.

"Insya Allah (ada diskon)," ujar dia di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Rabu (17/4/2019).

Namun demikian, pihaknya masih akan membahas hal ini dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). Dirinya ingin pemberian diskon bermanfaatbagi  yang ingin mudik, tetapi juga tidak membebani Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

"Nanti kita bicarakan itu. Maunya berapa," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini