Sukses

Bos BEI: Pemilu Damai, Pelaku Pasar Modal Jadi Percaya Diri

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengatakan, proses Pilpres berdampak positif pada pasar modal RI.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengatakan, proses pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) berdampak positif pada pasar modal RI.

Itu disebabkan, proses pilpres maupun pemilu 2019 pada Rabu, 17 April 2019 berlangsung damai dan juga lancar. Investor pun melakukan aksi beli di bursa saham.

"Kelihatannya investor sudah buy-in lah ya, kemarin juga pencoblosan damai, tenang dan oke, jadi dalam market di sini confident dengan kemarin," ujar dia di Gedung BEI, Kamis (18/4/2019).

Seperti diketahui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini di (BEI) menguat.

Berdasarkan data BEI pada pukul 09.01 wib, IHSG naik 140,92 poin atau menguat 2,17 persen menjadi 6.622.,46 poin dari penutupan hari Selasa (16/04) sebesar 6.481,54 poin.

Melihat hal ini, Inarno pun optimistis untuk pergerakan indeks ke depan. Kendati demikian, dia menyarankan tetap menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil perhitungan Pilpres nanti.

"Mestinya begitu. Kalau enggak ada apa-apa atau perubahan, kami harapkan tenang. Maka market akan mendukung," ucap dia.

 

 

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Quick Count Pilpres 2019 Dorong Investor Asing Masuk ke Dalam Negeri

Sebelumnya, hasil penghitungan cepat (quick count) sementara dimenangkan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. 

Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai, hasil penghitungan cepat akan sangat berdampak dalam jangka pendek. Investor asing pun bakal masuk ke pasar saham Indonesia

"Saya rasa short term sangat berpengaruh. Terutama untuk investor asing ya. Mereka melihat kinerja Jokowi sejauh ini cukup baik jadi pasti mendorong optimisme investor untuk masuk ke pasar saham," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu, 17 April 2019.

Sementara itu, untuk efek jangka pendek, menurut dia, itu terlebih dahulu menunggu pengumuman hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Untuk jangka panjang mungkin lebih lihat ke hasil resmi KPU dulu ya. Di sisi lain ya kita harap kondisi politik dan masyarakat kondusif lah," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Pergerakan IHSG di Awal Sesi Perdagangan

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak usai pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2019. IHSG diprediksi menguat oleh sejumlah analis yang didorong pemilu dan quick count sementara.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (18/4/2019), IHSG meguat 87,30 poin atau 1,35 persen ke posisi 6.568,84.

Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG meroket 2,21 persen atau 143,51 poin ke posisi 6.625,05. Indeks saham LQ45 menanjak 3,25 persen ke posisi 1.057,23. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 155 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 26 saham melemah dan 85 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.625,05 dan terendah 6.568,84. Total frekuensi perdagangan saham 22.665 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 201,62 miliar di pasar regular. Posisi dolar AS berada di kisaran Rp 14.010.

10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham keuangan menguat 4,54 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusu sektor saham aneka industri mendaki 2,48 persen dan sektor saham industri naik 1,85 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham HRME mendaki 24,67 persen ke posisi Rp 374, saham SAPX menguat 24,32 persen ke posisi Rp 690 per saham, dan saham ABBA mendaki 10,67 persen ke posisi Rp 197 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham ASJT turun 6,85 persen saham ke posisi Rp 272 per saham, saham EMDA tergelincir 4 persen ke posisi Rp 240 per saham, dan saham GOOD terpangkas 1,72 persen ke posisi Rp 1.710 per saham.

Bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,60 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,78 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,50 persen dan indeks saham Shanghai turun 0,60 persen.

Selain itu, indeks saham Singapura naik 0,01 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,04 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.