Sukses

BRI Luncurkan Kredit Mobil Ramah Lingkungan

BRI luncurkan pembiayaan kendaraan emisi karbon rendah termasuk kendaraan listrik.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI luncurkan pembiayaan kendaraan emisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV), termasuk kendaraan listrik melalui Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BRI. Hal ini untuk mendukung terciptanya pembangunan ekonomi rendah karbon,

Dalam peluncuran KKB ini, BRI menggandeng Mercedes Benz, BMW, Nissan, Mitsubishi dan Agen Pemegang Merek (APM) lainnya. Para APM ini sudah siap menjual kendaraan listrik di Indonesia.

Direktur Konsumer BRI, Handayani menyatakan, BRI melihat perkembangan kendaraan listrik di Indonesia cukup potensial. 

"Fasilitas pembiayaan ini merupakan upaya BRI untuk mendukung terciptanya green environment melalui pengurangan emisi gas rumah kaca, salah satunya dengan penggunaan kendaraan listrik. BRI melihat hal ini sebagai peluang yang besar, dan sekarang bergerak ke arah tersebut dengan meluncurkan fasilitas pembiayaan," ujar dia di Gedung BRI I, Senin (15/4/2019).

Adanya KKB BRI mendukung komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen secara mandiri dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030. Ditargetkan pada 2025, 20 persen jumlah kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah kendaraan ramah lingkungan.

Sementara, KKB BRI sendiri tumbuh sebesar 39,27 persen year on year dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,7 triliun.

Diharapkan KKB untuk kendaraan ramah lingkungan ini dapat meningkatkan pertumbuhan KKB BRI secara keseluruhan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sektor Pariwisata Dongkrak Transaksi Kartu Kredit BRI

Sebelumnya, industri perbankan makin gencar lakukan kerja sama dalam sektor pariwisata untuk genjot penggunaan kartu kredit. Seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) yang menjalin kerja sama dengan Traveloka dengan mengadakan BRI Online Travel Fair.

BRI akui jumlah transaksi kartu kredit di sektor pariwisata (leisure) berpengaruh besar terhadap pertumbuhan transaksi kartu kredit secara keseluruhan. Sektor ini mengalami pertumbuhan mencapai 22 persen. 

Direktur Konsumer BRI Handayani menyatakan, industri pariwisata memang menjadi fokus utama BRI untuk menarik minat nasabah. Lebih lanjut, BRI ingin membentuk ekosistem costumer based agar konsumen mendapat 360° experience.

"Saat ini kebutuhan akan travel terus meningkat. Konsumen terus menerus mencari tiket murah untuk berlibur dan BRI memfasilitasi nasabah untuk bisa merasakan kemudahan bertransaksi mempersiapkan liburannya," ujar Handayani di Gedung BRI Innovation Center, Rabu, 13 Maret 2019.

Lebih lanjut, Handayani menambahkan BRI memang sedang gencar mendorong kampanye pariwisata Indonesia, salah satunya dengan menerbitkan kartu Wonderful Indonesia, bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata.

"Sebagian besar penggunaan kartu kredit ada di dalam negeri, jadi BRI turut mendukung sektor pariwisata dalam negeri, salah satunya dengan menerbitkan kartu Wonderful Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata," pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

BRI Juga Kenalkan BRImo ke Nasabah Mikro

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memperkenalkan layanan baru yaitu BRImo. Layanan ini menyasar milenial yang notabene menggunakan smartphone untuk aktivitas mereka sehari-hari.

Apakah dengan menyasar pasar milenial membuat bank tersebut meninggalkan segmen mikro, kecil dan menengah (UMKM)?

Direktur Konsumer BRI Handayani menjelaskan, saat ini nasabah mikro memang belum menggunakan BRImo. Namun nantinya BRI tetap memperkenalkan BRImo ke segmen UMKM.

"Kami akan memperluas akses nasabah mikro untuk mengubah skema transaksi mereka. Enggak mungkin mereka akan terus menggunakan cara tradisional," ungkapnya di Jakarta, Rabu, 27 Februari 2019.

Menurut Handayani, saat ini nasabah mikro yang sebagian besar tinggal di pedesaan menggunakan aplikasi BRI Mobile dan SMS Banking. Hal ini karena jaringan internet di daerah masih terbatas.

Dia juga mengatakan, hadirnya BRImo justru bisa menjadi wadah edukasi kepada nasabah mikro untuk menjadi pengguna yang paham teknologi. Nantinya hal itu juga merupakan prestasi untuk BRI sendiri.

 

4 dari 4 halaman

BRI Incar Laba Rp 37 Triliun pada 2019

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI mengincar kenaikan laba sebesar 12 persen pada tahun ini, dibandingkan pencapaian laba 2018 yang sebesar Rp 32,4 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Suprajarto mengaku pihaknya memasang target laba lebih tinggi dibanding 2018, yaitu sebesar Rp 36 triliun hingga Rp 37 triliun. 

"Target 10 sampai 12 persen sama 2018 kalau 2018 Rp 32,4 triliun, jadi Rp 36 triliun-Rp 37 triliun," kata dia di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Rabu, 30 Januari 2019.

Adapun pada tahun lalu, laba BRI‎ naik 11,6 persen dibanding 2017 sebesar Rp 29 triliun. Pendorong pencapaian ‎laba tersebut terkait penyaluran kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Penyaluran kredit ke UMKM pada akhir 2018 tercatat sebesar Rp 645,7 triliun. Naik 75,6 persen dibanding penyaluran kredit UMKM 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.