Sukses

Mau Bebas Boros? Sontek 10 Cara Praktis Hemat Duit

Tengoklah 10 cara praktis menghemat pengeluaran yang membuat Anda bebas boros dan tidak besar pasak daripada tiang.

Liputan6.com, Jakarta - Berapa jumlah pengeluaran Anda tiga hari terakhir? Seminggu terakhir? Bagaimana dengan sebulan terakhir? Kalau jawabannya tidak tahu, kemungkinan Anda bukan orang yang biasa mengatur pengeluaran.

Padahal dengan membiasakan pengeluaran yang cerdas, Anda bisa berhemat. Bahkan dalam keadaan darurat sekali pun, terkena PHK misalnya, Anda tidak akan serta-merta bangkrut.

Harapannya di keadaan pelik seperti itu Anda masih bisa membayar utang, bahkan menabung. Tengoklah 10 cara praktis menghemat pengeluaran yang membuat Anda bebas boros dan tidak besar pasak daripada tiang, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Buat Rencana Pengeluaran

Ini wajib ada dalam kehidupan keuangan setiap orang. Anda harus tahu pasti ke mana saja gaji atau penghasilan akan dialokasikan.

Membuat rencana saja tidak cukup, ada baiknya memantau pengeluaran secara real time. Anda bisa catat pengeluaran di catatan konvensional atau lebih praktisnya dengan Google Spreadsheet yang bisa diakses online.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

2. Buat Wishlist Bulanan

Daftar ini berisi barang yang Anda butuhkan dan inginkan di bulan tersebut. Sebelum membuat wishlist, Anda sebaiknya cek lagi barang-barang di rumah. Apakah Anda sudah pernah membelinya atau belum?

Ketika Anda ingin membeli sesuatu yang tidak sifatnya tidak mendesak, masukkan ke wishlist bulan depan. Tujuannya agar Anda punya waktu untuk berpikir, sehingga tenang dan tidak gegabah dalam belanja.

3. Terapkan Sistem Jatah

Batasi pengeluaran yang dibagi dari penghasilan per bulan. Misalnya, Anda berpenghasilan Rp5 jutaan, dan dalam sebulan Anda menjatah Rp1 juta untuk kesenangan pribadi.

Adanya jatah tersebut memudahkan untuk menakar pengeluaran ketika Anda sedang kongko bersama teman-teman. Kalau tidak mau pusing, gunakan saja template klasik Warren Buffet yakni pembagian 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan.

3 dari 6 halaman

4. Mengatur Utang

Menimbun utang berarti menimbun risiko. Tapi jika terpaksa Anda harus berutang, pastikan utang tersebut bersifat produktif, bukan konsumtif.

Kemudian jadikanlah utang itu sebagai prioritas yang harus dibayar setiap bulannya saat tagihan muncul. Ketika gaji masuk, sebaiknya langsung bayar utang tersebut.

5. Lakukan Evaluasi Mingguan

Kerap keasyikan menghabiskan uang di awal bulan berakibat suram saat akhir bulan tiba. Oleh karena itu, lakukan evaluasi setiap seminggu sekali guna menjaga ritme pengeluaran tetap terkontrol dan seimbang.

4 dari 6 halaman

6. Lebih Banyak di Rumah

Membeli makanan di luar memang terkesan lebih praktis, tapi pasti lebih mahal. Makanan restoran sekelas pasta dan pizza juga bisa dimasak di rumah. Anda bisa cek video tutorial-nya di YouTube.

Bersantai di rumah juga asyik kalau di rumah. Bisa download film dan menontonnya bersama keluarga atau sahabat. Selain menyelamatkan kantong, hal tersebut bisa menambah keakraban ikatan keluarga.

7. Manfaatkan Fasilitas Mutakhir Transaksi Perbankan

Agar praktis mengontrol keuangan, Anda sebaiknya memiliki internet banking. Biasanya internet banking menyediakan informasi lengkap mulai dari saldo, mutasi, hingga pembayaran tagihan.

Ada juga beberapa bank yang langsung menyediakan tabungan otomatis di aplikasi mobile. Kalau menabung terasa berat bagi Anda, biarlah rekening Anda yang melakukannya.

5 dari 6 halaman

8. Kreatif dalam Memberi Hadiah

Memberikan hadiah tidak harus membeli barang baru dan mahal di toko. Anda bisa berkreasi sendiri. Misalnya, mengganti wujud hadiah dengan mentraktir makan atau menyulap tas polos menjadi lebih artsy dengan melukisnya sendiri. Nilai emosional dari hasil kreasi sendiri juga bisa jadi nilai tambah hadiah tersebut.

9. Tukar Tambah

Terkadang Anda ingin punya barang baru hanya karena bosan. Sebenarnya Anda bisa mendapatkan barang baru tanpa membeli utuh, yaitu dengan tukar tambah. Contohnya ponsel.

Ponsel lama Anda mungkin bernilai Rp2,5 juta. Sedangkan ponsel keluaran baru yang Anda taksir bernilai Rp3 juta. Dengan tukar tambah Anda bisa mendapatkan ponsel baru dengan menambah Rp500 ribu saja. Tidak pula harus di toko, Anda pun bisa tukar tambah dengan teman atau kerabat.

6 dari 6 halaman

10. Temukan Kebahagiaan yang Tidak Materialistis

Beli gadget, sepatu, atau kendaraan baru, tentunya menyenangkan hati. Tapi, berapa lama rasa senang itu bertahan? Temukanlah kebahagiaan Anda yang tidak bisa “dibeli” dengan sejumlah uang.

Kebahagiaan serupa mungkin bisa didapatkan dari menjaga kesehatan jasmani dan rohani, menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman, menikmati keindahan alam atau menekuni hobi Anda.

Kenali Kondisi Pengeluaran Anda dengan Baik

Tentu saja langkah-langkah di atas harus disesuaikan dengan kondisi Anda. Sebab, tiap individu memiliki kondisi, kebutuhan, dan penghasilan yang berbeda-beda. Pada akhirnya, Anda yang bisa menentukan. Untuk memiliki kebiasaan pengeluaran yang sehat dibutuhkan kedisiplinan dan konsistensi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini