Sukses

Musim Laporan Keuangan, S&P 500 dan Nasdaq Menguat

Boeing Co menjadi hambatan terberat di indeks S&P 500 karena harga sahamnya jatuh 4,4 persen setelah perusahaan mengatakan akan memangkas produksi 737 MAX.

Liputan6.com, Jakarta - S&P 500 dan Nasdaq yang merupakan indeks acuan utama di bursa saham Amerika Serikat (AS)menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan indeks acuan tersebut karena keyakinan kinerja yang positif dari beberapa emiten di musim pengumuman laporan keuangan ini.

S&P 500 terus memperpanjang kemenangan beruntunnya. Indeks acuan ini sekarang telah mengalami kenaikan delapan hari berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Oktober 2017.

Mengutip Reuters, Selasa (9/4/2019), Dow Jones Industrial Average turun 83,97 poin atau 0,32 persen menjadi 26.341,02. Sedangkan untuk S&P 500 naik 3,03 poin, atau 0,10 persen menjadi 2.895,77 dan Nasdaq Composite menambahkan 15,19 poin atau 0,19 persenmenjadi 7.953,88.

Dari 11 sektor utama pembentuk indeks S&P 500, enam ditutup menghijau dipimpin oleh sektor energi yang mendapat dorongan dari kenaikan harga minyak mentah. Sedankan untuk sektor utilitas dan industri menjadi pecundang terbesar.

"Sesuai dengan siklusnya, jelang pengumuman laporan keuangan kuartal I memang biasanya bursa saham menguat," kata Charlie Ripley, senior market strategist Allianz Investment Management, Minneapolis, AS.

Rencananya pada pekan ini Delta Airlines, JPMorgan Chase & Co dan Wells Fargo & Co akan merilis laporan keuangan pada pekan ini.

Namun, analis melihat bahwa di tahun ini merupakan tahun pertama sejak 2016, pendapatan emiten yang trdaftar dalam indeks S&P 500 akan mengalami penurunan year on year di kuartal pertama.

Berdasarkan data Refinitiv, keuntungan emiten di Januari-Maret untuk perusahaan S&P 500 terlihat mengalami kontraksi sebesar 2,3 persen jikaa dibanding dari dari tahun lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja Saham

Boeing Co adalah hambatan terberat di indeks karena harga sahamnya jatuh 4,4 persen setelah perusahaan mengatakan akan memangkas produksi 737 MAX setelah kecelakaan fatal Ethiopian Airlines pada 10 Maret.

Kesengsaraan dari Boeing juga membebani perusahaan lain yang menjadi pemasok pembuatan pesawat. Spirit AeroSystems dan Triumph Group mengakhiri sesi masing-masing turun 5,1 persen dan 6,2 persen.

Saham General Electric turun 5,2 persen setelah JPMorgan menurunkan peringkat perusahaan tersebut menjadi "underweight" dari "neutral."

Saham New Age Beverage Corp melonjak 38,6 persen di tengah berita bahwa mereka akan memperluas merek teh dan kopi Marley dengan Walmart Inc.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.