Sukses

Menteri Susi Sindir Kaum Elite yang Anti Penenggelaman Kapal

Sikap kalangan elit yang meragukan penenggelaman kapal disebut Menteri Susi tidak pantas di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyindir kalangan elite yang meragukan tindakannya dalam menenggelamkan kapal pencuri ikan. Susi pun mengapresiasi mereka yang mendukung kebijakannya.

"Waktu awal saya hentikan kapal ikan asing, saya tenggelamkan kapal pencuri ikan, semua pada kritik, apriori, sentimen, tapi yang mendukung lebih banyak," ujar Susi dalam acara Deep and Extreme Indonesia pada Sabtu (6/4/2019) di JCC, Jakarta.

Sikap elit yang meragukan penenggelaman kapal disebut Susi tidak pantas di Indonesia. Pasalnya, sikap skeptis akan menghambat pembangunan negara.

"Tapi ada elit yang skeptis. Scepticism ini adalah penyakit yang tak boleh ada dalam sebuah bangsa yang membangun," ujarnya.

Neraca perdagangan ikan di Indonesia juga melesat menjadi nomor satu di ASEAN untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia. Ini tak terlepas dari upaya Kementerian KKP dalam memberantas illegal fishing.

Susi Pudjiastuti menyebut ketegasan melawan kapal pencuri ikan telah berbuat manis, yakni meningkatkan produksi ikan tuna di Indonesia. Sekarang Susi menyebut Indonesia merupakan pemasok tuna terbesar di dunia.

"Selama 4,5 tahun kita pakai komitmen tegas, disiplin, akhirnya indonesia sebagai pemasok tuna terbesar di dunia," ucap Susi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi: 488 Kapal Pencuri Ikan Sudah Ditenggelamkan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, laut masa depan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya serius untuk memberantas kapal pencuri ikan di Indonesia.

Jokowi menegaskan, pihaknya telah membakar dan menenggalamkan 488 kapal yang melakukan pencurian ikan di Indonesia.

“Dalam empat tahun ini, kami sudah kejar 7.000 kapal asing ilegal fishing yang lakukan pencurian ikan di perairan kita. 488 kapal yang kita bakar dan tenggelamkan. Sekarang ini kapal 7.000 itu sudah tidak ada,” kata dia, Minggu (17/2/2019).

Jokowi mengatakan, pihaknya serius memberantas kapal pencuri ikan tersebut dapat dimanfaatkan oleh nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapannya.

“Menjadi kesempatan nelayan untuk memanfatkan sumber daya alam(SDA) laut kita, ikan, sehingga (nelayan-red) lebih sejahtera,” tutur dia.

Selain memanfaatkan sumber daya laut terutama ikan, Jokowi juga memanfaatkan ladang minyak di laut atau offshore. Ia menilai, saat ini banyak ladang minyak yang belum digarap.

 

Ketiga, Jokowi menuturkan, pihaknya akan membenahi infrastruktur laut.

“Tol laut harus terus dikerjakan terutama ke Indonesia timur, apalagi Indonesia 17 ribu pulau, konektivitas antar pulau, pelabuhan harus secara konsisten. Betul-betul tol laut berikan manfaat untuk rakyat,” kata Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.