Sukses

Harga Minyak RI Naik Jadi USD 63,60 per Barel pada Maret 2019

Rata-rata harga minyak Indonesia Maret 2019 naik USD 2,29 per barel seiring kekhawatiran terhadap pasokan minyak global.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan rata-rata harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP)  Maret 2019 mencapai USD 63,60 per barel.

Harga minyak tersebut naik sebesar USD 2,29 per barel dari USD 61,31 per barel pada bulan sebelumnya. 

Dikutip dari situs resmi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jumat (5/4/2019) peningkatan harga minyak Maret 2019, antara lain disebabkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap semakin berkurangnya pasokan minyak mentah global.

Ini akibat kesepakatan negara-negara OPEC dan beberapa negara nonOPEC untuk tetap mengurangi produksi hingga akhir Juni 2019, dengan target pengurangan produksi mencapai 1,2 juta barel per hari. 

Faktor lainnya adalah pengenaan sanksi Amerika Serikat (AS) atas ekspor minyak mentah Venezuela dan Iran, sehingga menyebabkan pasokan minyak mentah dari kedua negara tersebut berkurang drastis.

Sementara ICP SLC Maret 2019 mencapai USD 64,78 per barel, naik sebesar USD 2,36 per barel dari USD 62,42 per barel.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktor Lainnya

Kenaikan harga minyak mentah internasional juga disebabkan karena berdasarkan publikasi  Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC)  Maret 2019.

Pada laporan itu disebutkan pasokan minyak mentah global turun sebesar 0,16 juta barel per hari dibandingkan pasokan bulan sebelumnya menjadi sebesar 99,15 juta barel per hari.

Pasokan minyak mentah OPEC turun sebesar 0,22 juta barel per hari, dibandingkan pasokan bulan sebelumnya menjadi sebesar 30,549 juta barel per hari.

Terjadi penurunan pengoperasian oil rig sebanyak 17 unit di Amerika Serikat dibandingkan bulan sebelumnya.  Proyeksi permintaan minyak mentah global pada 2019 naik sebesar 1,24 juta barel dibandingkan permintaan minyak mentah pada 2018 menjadi sebesar 99,96 juta barel.

Selain itu, Energy Information Administration (EIA) melaporkan terjadi penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat pada  Maret 2019 sebesar 3,6 juta barel menjadi sebesar 442,3 juta barel, dibandingkan stok minyak mentah AS pada Februari 2019.

Turunnya stok gasoline AS pada  Maret 2019 sebesar 16,3 juta barel, menjadi sebesar 238,6 juta barel dibandingkan stok gasoline AS pada Februari 2019.

Turunnya stok distillate AS pada  Maret 2019 sebesar 8,2 juta barel, menjadi sebesar 130,2 juta barel dibandingkan stok distillate AS pada  Februari 2019.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi oleh perawatan pada lapangan minyak Karachaganak dan Kashagan di Kazakhstan.

Selain itu, meningkatnya permintaan produk minyak mentah dari India, seiring dengan berkurangnya ekspor dari Venezuela ke India.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.