Sukses

2 Fokus Pemerintah di 2020-2024, Apa Saja?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar pertemuan dengan Menteri Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Kantornya, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar pertemuan dengan Menteri Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Kantornya, Jakarta. Pertemuan ini membahas mengenai rencana kerja pemerintah pada 2020 mendatang.

"Pak Menko hanya ingin tahu beberapa detail mengenai rencana kerja pemerintah di 2020 yang waktu itu sudah saya sampaikan di sidang kabinet paripurna. Itu aja sih. Supaya bisa menyamakan kira-kira prioritasnya sejalan antara apa yang menjadi harapan presiden dengan apa yang menjadi kondisi riil," kata Bambang Kamis (4/4/2019).

Bambang mengatakan dalam rapat tersebut ada dua fokus besar yang akan didorong pemerintah. Salah satunya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Pertama pembangunan SDM khususnya penguatan di pendidikan berbasis keterampilan, vokasi, baik ditingkat sekolah menengahnya maupun, politeknik," imbuhnya.

Kemudian, fokus kedua yang dilakukan pemerintah adalah mendorong terciptanya nilai tambah dalam perekonomian. Tidak hanya di sektor manufaktur, akan tetapi juga di sektor pertanian.

"Itu akan menjadi dua tema penting yang akan kita dorong untuk 2020 dan juga sampai di 2024," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menteri PANRB: Kualitas SDM Jadi Penentu Kemajuan Bangsa

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan, terdapat tiga kunci utama yang harus dilakukan guna mewujudkan sebuah perguruan tinggi menjadi handal dan berkelas dunia.

Hal ini juga yang turut menjadi kunci bagi kemajuan bangsa melalui penciptaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. 

Dia menjelaskan, pertama, dibutuhkan model pendidikan yang terus beradaptasi dengan perubahan saluran lapangan kerja di masa depan.

Kedua, adalah sebagian besar pembelajaran perlu diproyeksikan agar 65 persen mahasiswa akan bekerja untuk profesi yang tidak hadir di masa sekarang.

"Ketiga adalah membuka wawasan para mahasiswa agar selalu dapat menemukan peluang baru dan inovasi sehingga mereka menyadari jalur profesi sesungguhnya," ujar dia di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Menurut Syafruddin, pembangunan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan sangat penting sebagai jaminan masa depan suatu bangsa. Berdasarkan riset yang dilakukan Bank Dunia menyatakan diseluruh negara maju, kekayaan SDM adalah proporsi terbesar dari total kekayaan negara.

“Pendidikan bukan hanya tentang bagaimana mengajar skill dan pengetahuan untuk para mahasiswa, tetapi tentang bagaimana upaya melampaui penyebaran nilai-nilai, membangun karakter dan integritas yang membantu generasi muda bangsa menjadi masyarakat global di masa depan," ungkap dia.

Namun tantangan utamanya adalah kemampuan dari lembaga pendidik dan tenaga pendidik untuk mengadopsi perubahan pengetahuan dan teknologi secara cepat agar dapat menginduksi generasi millenial dan berperan dalam peradaban yang baru.

"Revolusi Industri 4.0 akan menjadi ruang dan area bermain utama bagi para generasi millenial dalam upaya pembangunan bangsa di masa mendatang," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.