Sukses

Jaga Lumbung Pangan, Pemerintah Bakal Bangun Waduk Cipanas

Keberadaan waduk yang dibangun pemerintah mendapatkan sambutan baik dari masyarakat, khususnya para petani.

Liputan6.com, Indramayu - Keberadaan waduk yang dibangun pemerintah mendapatkan sambutan baik dari masyarakat, khususnya para petani.

Lantaran, keberadaan waduk ini menjadi andalan petani untuk menjaga pasokan air di musim kemarau.

Bupati Indramayu, Supendi mengatakan, pembangunan salah satu waduk yang memberikan banyak manfaat bagi sektor pertanian di Indramayu yaitu Waduk Jatigede. Waduk ini mampu memberikan pasokan bagi 62 ribu hektare (ha) lahan pertanian di kabupaten tersebut.

"Masyarakat Indramayu berterima kasih kepada pemerintah dan Pak Presiden yang sudah bangun Waduk Jatigede, yang manfaatnya dirasakan oleh masyarakat Indramayu. Waduk di Sumedang ini bisa mengairi 62 ribu ha lahan di Indramayu," ujar dia di Desa Tambi, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019).

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga akan membangun Waduk Cipanas yang bisa dimanfaatkan oleh para petani di wilayah Indramayu bagian tengah. Sedangkan di bagian barat, juga akan dibangun Waduk Sadawarna. 

"Ini baru Jatigede. Perhatian pemerintah pada Indramayu ini besar. Nanti juga akan dibangun Waduk Cipanas untuk mengairi pertanian Indramayu bagian tengah. Untuk di bagian barat juga dibangun Waduk Sadawarna untuk mengairi lahan tadah hujan," kata dia.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan, sebagai salah satu lumbung padi nasional, pemerintah memang memberikan perhatian kepada Kabupaten Indramayu. Dengan demikian, kabupaten ini diharapkan bisa terus meningkatkan produksi berasnya.

"Indramayu ini adalah lumbung pangan, harus dijaga. (Waduk) Jatigede sudah jalan, kemudian alsintan (alat mesin pertanian) sudah ada, Insya Allah yang dulu tanam satu kali bisa dua kali, yang dua kali bisa tiga kali," tandas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani di Indramayu

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyaksikan penyerapan gabah milik petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat oleh Perum Bulog.

Penyerapan gabah ini dilakukan guna mendorong peningkatan harga gabah di kabupaten tersebut.

"Kami datang karena mendengar panen raya. Kita harus antisipasi jangan sampai petani rugi. Kami datang bersama tim, termasuk Bulog," ujar dia di Desa Tambi, Indramayu, Jawa Barat, Kamis 4 April 2019.

Amran mengatakan, pada musim panen padi ini, harga gabah petani di Kabupaten Indramayu berada di kisaran Rp 3.500-Rp 3.800 per kg. Padahal instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), penyerapan gabah petani harus di atas Rp 4.010 per kg.

"Harga gabah tidak boleh di bawah Rp 4.070, itu perintah Presiden, itu komitmen kita. Itu gabah kering panen. Berapa yang tersedia akan diserap," kata dia.

Selain itu, dalam acara tersebut Amran juga menyerahkan bantuan untuk para petani di Indramayu, seperti bibit sayuran, bibit padi, alat mesin pertanian (alsintan), ayam, kambing dan lain-lain. Adanya bantuan ini diharapkan bisa mendorong hasil produksi para petani.

"Kami datang memberikan bibit unggul, ayam, kelapa, hortikultura dan lain-lain. Totalnya hari ini kurang lebih Rp 24 miliar, untuk Indramayu," tandas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.