Sukses

Menteri Susi Minta Nelayan Banyuwangi Libur Tangkap Ikan, Mengapa?

Daerah pesisir semestinya memupuk ekonomi kerakyatan untuk menjaga ekosistem laut sekaligus menghidupkan masyarakat setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas membuka Banyuwangi Underwater Festival 2019 yang diselenggarakan di kawasan konservasi Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Selasa kemarin.

Sebagai kawasan konservasi laut, Pantai Bangsring memiliki daya tariknya tersendiri. Para nelayan setempat berhasil mengubah perilaku dan budaya tangkap ikan mereka. Sebelumnya, mereka kerap menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan seperti bom dinamit dan portas, namun kini mereka telah beralih menggunakan alat-alat tangkap ramah lingkungan. Tak sia-sia, masyarakat setempat pun turut merasakan dampak positif dalam ekosistem laut setempat yang turut berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan hingga mencapai 130.000 pengunjung sepanjang tahun 2018.

Mengawali kedatangannya, Menteri Susi memotivasi siswa/ etempat yang mayoritas merupakan anak nelayan tentang pentingnya menjaga ekosistem laut. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan sedotan dan botol plastik untuk meminimalisir penumpukan sampah plastik di laut. Ia juga mengatakan akan mengirimkan goggle (kacamata renang) agar anak-anak dapat menjaga laut di sekitar mereka. Tak ketinggalan, ia juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada anak yatim-piatu di wilayah itu.

Kehadiran Menteri Susi kemudian disambut dengan kemeriahan pertunjukan tari khas Banyuwangi, Gandrung, yang ditampilkan oleh 45 penari dari Sanggar Wongso Arum di bibir pantai.

Dalam sambutannya, Bupati Anas menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Susi atas dukungan KKP yang telah mendukung penanaman kembali terumbu karang di kawasan konservasi tersebut. Kawasan yang dulunya hancur berantakan, kini kondisinya telah berbeda.

“Kami baru dapat tamu yang menyelam ke tempat ini, Bu. Dia menyampaikan kepada saya, ’Pak Anas, selamat. Saya sudah nyelam ke berbagai tempat di seluruh Indonesia, tetapi terumbu karang yang sedang ditanam, menurut saya ini yang paling banyak yang pernah saya lihat’. Terima kasih Bu,” tuturnya dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (3/4/2019).

Sementara itu, Menteri Susi juga mengapresiasi kawasan konservasi Pantai Bangsring yang dinilainya sudah terintegrasi. “Ada Pokwasmas-nya, ada kulinernya. Akhirnya menjadi satu kesatuan pariwisata yang hidup terintegrasi,” ujarnya.

Ia mengatakan, daerah-daerah pesisir lainnya semestinya memupuk ekonomi kerakyatan serupa untuk menjaga ekosistem laut sekaligus menghidupkan masyarakat setempat. “Kalau semua daerah di sepanjang pinggir pantai dibikin begini, berapa uang masuk? Pasti multiplier effect-nya banyak,” ucapnya.

Selain itu, Menteri Susi juga berpesan kepada para nelayan setempat agar memberikan hari libur menangkap ikan agar dapat berkembang biak dan terjaga keberlanjutannya. “Biarkan mereka sesekali untuk beranak-pianak,” pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kunjungi Rumah Apung

Tak melewatkan kesempatan, Menteri Susi kemudian mengunjungi Rumah Apung dengan kapal speedboat. Terletak di tengah laut, rumah itu merupakan pemberian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kepada Kelompok Nelayan Samudera Bakti yang berdomisili di sekitar Pantai Bangsring. Di tempat itu, Menteri Susi melakukan pelepasan hiu yang sudah diobati di klinik ke perairan lepas. Ia juga turut menyaksikan penanaman 1.000 terumbu karang secara simbolis sebagai upaya untuk memperbaiki ekosistem laut.

Melihat paddle board yang terparkir di tepi Rumah Apung, ia pun tak kuasa menahan kerinduannya untuk melakukan olahraga kegemarannya dan berkeliling mengitari perairan sekitar.

Sebelum meninggalkan lokasi acara, Menteri Susi tak lupa mengunjungi booth para istri nelayan yang menjajakan hasil kerajinan tangan dari sampah plastik yang disulap menjadi beragam pernak-pernik yang cantik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.