Sukses

5 Kota Paling Ramah Milenial di Asia, Mana Saja?

Kota ini memberikan perlindungan dan prospek yang baik untuk milenial.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir 60 persen populasi milenial di dunia tinggal di Asia. Milenial yang ambisius sering berpindah tempat tinggal (antar negara) karena mereka tertarik dengan peluang karier dan pengembangan diri. Menurut World Economic Forum, 4 dari 5 milenial akan pindah ke negara lain untuk bekerja.

ValueChampion baru-baru melakukan riset menggunakan data Bank Dunia, The Economist dan Deutsche Bank untuk merangking kota yang ramah milenial.

Standar penilaian mereka adalah prospek kerja, biaya hidup dan kualitas hidup. Berikut adalah 5 kota paling ramah milenial, dilansir dari Entrepreneur, Selasa (2/4/2019):

5. Melbourne, Australia

Kota terbesar kedua di Australia ini menduduki posisi ke lima berkat level polusinya yang rendah. Melbourne juga menduduki posisi atas di Global Peace Index. Kota ini juga punya biaya hidup yang relatif murah.

William Hofmann, Analis Riset Senior ValueChampion Singapura menyatakan di Melbourne masyarakatnya hanya menghabiskan 20 persen dari gaji untuk sewa tempat tinggal. Meski begitu, tingkat pengangguran Australia cukup tinggi dibanding kota lain yang masuk dalam daftar ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4. Guangzhou, China

Salah satu kota di China ini termasuk ramah bagi milenial yang masih muda dan aktif bekerja. Biaya hidupnya cukup murah, rerata masyarakat membayar 22 persen (dari total pendapatan mereka) untuk biaya sewa tempat tinggal.

Makanan China juga relatif cocok untuk lidah hampir semua orang dan harganya tidak menguras kantong. Meski begitu, polusi di kota ini cukup tinggi sehingga tidak begitu sehat untuk ditinggali dalam waktu lama.

3. Hong Kong

Kondisi ekonomi yang kuat, tingkat pengangguran yang rendah (2,8 persen) dan pendapatan per kapita yang tinggi adalah alasan Hong Kong bisa menempati posisi ke-3.

Hong Kong juga dinilai sebagai kota yang sehat karena tingkat harapan hidupnya tinggi (hingga 84,2 tahun) serta tingkat kematian bayi sangat kecil (0,27 persen).

Meski begitu, Hofmann menyatakan Hong Kong masih cukup mahal untuk ditinggali. Masyarakatnya harus rela mengalokasikan 31 persen gajinya hanya untuk sewa tempat tinggal. Untuk generasi muda yang hidup masih sendiri tentu cukup memberatkan.

3 dari 3 halaman

2. Tokyo, Jepang

Keseimbangan bisa didapatkan milenial di kota ini. Kondisi ekonomi kuat, biaya hidup yang masih rasional dan lingkungan yang bersih dan nyaman menjadi alasan mengapa Tokyo menduduki peringkat ke-2.

ValueChampion memperkirakan masyarakat Tokyo membayar 27 persen dari total pendapatan mereka untuk sewa tempat tinggal. Selain itu, Tokyo punya banyak budaya, membuat generasi muda yang tinggal di sana tidak pernah bosan belajar dan bekerja.

1. Singapura

Tidak diragukan lagi, Singapura memang menjadi pilihan nomor wahid bagi milenial yang hendak mengembangkan karier dan kehidupan personalnya. Kondisi ekonominya terus meningkat, level polusi yang rendah serta tingkat keamanan yang tinggi membuat kota ini diidamkan generasi milenial.

Negaranya juga punya pendapatan per kapita yang tinggi, sekitar SGD 79 ribu dan menduduki peringkat ke-2 dengan tingkat pengangguran terendah (2,2 persen secara keseluruhan, 3,6 persen di kalangan muda) dari 20 negara yang dijadikan objek studi.

Bagaimana, tertarik pindah ke negara-negara ini?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini