Sukses

Menteri PUPR Usul Nama Baru Buat Jembatan Holtekamp

Pengerjaan Jembatan Holtekamp tinggal menyisakan jalan akses sekitar 7 km menuju Skouw dengan progres 74,49 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan nama baru bagi Jembatan Holtekamp di Kota Jayapura, Papua, yang ditargetkan rampung pada Juli 2019. Ide nama baru ini disebutkannya selaras dengan titik lokasi dimana jembatan berada, yakni di Teluk Youteva.

"Ada satu yang ada usulan penamaan jembatan ini. Salah satunya adalah Jembatan Youteva, karena ini memang di daerah Teluk Youteva. Jadi sangat relevan sekali usulan nama itu," ungkap dia di Jembatan Holtekamp, Jayapura, Senin (1/4/2019).

"Saya akan sampaikan kepada bapak Presiden (Jokowi) kalau ini namanya diusulkan sebagai Jembatan Youteva," tambah dia yang akan menemani Jokowi dalam kunjungannya ke Papua.

Secara progres, ia melanjutkan, proyek konstruksinya kini sudah mendekati akhir, yakni tinggal pengaspalan jalan akses jembatan menuju wilayah perbatasan Skouw sepanjang kira-kira 7 km.

"Ini sudah selesai, tinggal nanti ada jalan pendekat yang dari jembatan ini ke Skouw. Masih ada 7 km lagi yang belum diaspal, kini sedang dalam pengerjaan. Sudah ada kontraknya, mungkin selesai bulan Juli," jelasnya.

Menurut data dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, pengerjaan Jembatan Holtekamp tinggal menyisakan jalan akses sekitar 7 km menuju Skouw dengan progres 74,49 persen.

Adapun total pengerjaan jalan akses Jembatan Holtekamp sepanjang 9,95 km memiliki nilai kontrak Rp 237 miliar dengan asal pendanaan dari anggaran Kementerian PUPR.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proses

Proses konstruksi jembatan telah dimulai sejak 2015 lewat kolaborasi BUMN Karya. PT PAL Indonesia merakit dua box baja pelengkung bentang utama jembatan di Surabaya, untuk kemudian pengerjaan lapangan dilakukan tiga kontraktor, yakni PT PP (Persero), PT Hutama Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).

Proyek ini total menghabiskan dana sekitar Rp 1,87 triliun, dengan sokongan dana khusus APBN dari Kementerian PUPR senilai Rp 1,3 triliun.

Basuki berharap, proyek jembatan sepanjang 732 meter ini bisa rampung dan diresmikan Jokowi pada pertengahan 2019. "Mudah-mudahan nanti Juli bisa diresmikan oleh bapak Presiden," tukasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.